Minggu-minggu berikutnya membuat kami berdua frustrasi. Hanya bisa menyelinap beberapa saat berduaan di sekolah, kita tidak pernah bisa bersama di luar sekolah.
Kami harus berhati-hati agar tidak dicap sebagai pasangan oleh siswa lain untuk berjaga-jaga jika tersiar kabar siapa pun yang mengincar keluarga Zed.
Hal ini menyebabkan rasa bersalah karena aku harus berbohong kepada teman-teman terdekat ku tentang apa yang sedang terjadi.
Dan masih ada firasat Zed yang perlu dikhawatirkan, dia marah karena dia tidak bisa berada di sisiku untuk menjagaku tetap aman dan aku menjadi gelisah setiap kali aku keluar setelah gelap. Seluruh situasi menambah tekanan besar bagi kami berdua. Dua ancaman terlalu banyak.
"Sesuatu terjadi antara kau dan Zed, Sky?" tanya Tina pada suatu sore saat kami membantu mendekorasi ruang formulir untuk Hallowe'en.
Aku menggantung deretan lampu labu di atas papan tulis. "Tidak kok"
"Kau seperti melakukan sesuatu dengan Zed sampai dia memberi mu mata hitam itu. Apakah ada yang bisa kau katakan?"
Ya, hanya sedikit. "Seperti apa?"
Dia mengangkat bahu, tampak khawatir dengan ku. "Dia tidak memukulmu atau apa kan?"
"Tidak, Zed tidak memukul ku"
"Hanya saja keluarga Benedict agak aneh. Tidak ada yang benar-benar mengenal mereka saat kami berbicara tentang mereka. Tapi tidak ada seorang pun dari sekolah yang berkencan dengan mereka yang pernah ku dengar. Siapa yang tahu rahasia apa yang mereka sembunyikan"
Aku memutuskan untuk melawan api dengan api. "Maksudmu seperti nenek gila mereka yang terkunci di ruang bawah tanah? Atau boneka voodoo yang digantung di leher mereka di atas mayat korbannya?"
Dia tampak malu sekarang. "Aku tidak berpikir begitu."
"Zed tidak memukuli pacarnya." Kata ku spontan.
Dia terkejut. "Jadi kau pacarnya?"
Ups. "Ti..tidak. Maksud ku hanya teman."
"Harus diakui aku lega mendengarnya." Tina menempelkan beberapa bahan sarang laba-laba di atas papan pengumuman. "Tahu tidak kalau Nelson pergi memarahi Zed tentang apa yang dia lakukan pada mu?"
"Dia melakukannya?"
"Ya, di ruang ganti pria setelah latihan basket."
"Kubilang padanya itu salahku, bukan Zed!"
"Nelson memiliki garis pelindung selebar satu mil. Kau pasti telah memperhatikannya. Ku pikir itu adalah keinginan neneknya untuk mengawasi kita semua."
"Apakah ada yang terluka?"
"Tidak. Pelatih melerai mereka. Dan Menempatkan mereka berdua dalam kantor untuk di beri hukuman. Zed ada dalam daftar hitam lagi untuk di skorsing."
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVANT (COMPLETED)
Teen FictionSavant adalah sebuah kaum atau sebutan bagi orang orang yang mempunyai kekuatan. Setiap savant bisa bertelepati satu sama lain dan para savant bisa menggerakkan benda atau di sebut Telekinesis. Setiap savant mempunyai kekuatan spesial sendiri sepe...