Zed muncul dua hari kemudian. Victor mengantar dia dan Yves ke sekolah dengan mobil offroad dengan jendela gelap. Aku hanya melihat mereka bergegas masuk ke sekolah karena kebetulan aku juga berlari di belakang.
Melihat mereka berlari dari mobil ke pintu depan, aku pikir keluarga Benedict tampak diganggu tapi sebaliknya baik-baik saja.
'Zed' aku memanggilnya lewat telepati.
Dia mendengar ku memanggilnya dan melihat sekeliling, tetapi Yves meraih satu tangannya dan Victor yang lain, membuatnya waspada.
'Aku akan menemui mu nanti' , jawabnya.
Tapi aku menginginkan dia sekarang. Aku harus menelan kekecewaan ku dan pergi untuk menjelaskan kepada Pak Joe mengapa aku terlambat untuk jam kedua berturut-turut.
Aku bersembunyi di perpustakaan saat istirahat. Di luar salju turun dan kami semua ada di dalam, tersebar di seluruh sekolah, mencari perlindungan. Aku telah memilih bagian perpustakaan untuk referensi, berharap untuk menarik lebih sedikit tatapan di sana.
Aku kadang kala masih melihat aura warna-warni. Sejak pandangan sekilas ku tentang Zed pagi itu, aku memiliki firasat buruk bahwa mungkin perasaan ku padanya melompat jauh di depan perasaannya terhadap ku.
Aku bingung tentang masalah kecil yang mengancam hidupnya dan dia bahkan tidak berpikir meneleponku untuk memberitahuku bahwa dia baik-baik saja.
Pesan telepati pun yang ku kirimkan kepadanya tidak dijawab. Mungkin tentang pasangan jiwa itu hanyalah omong kosong belaka untuk mendapatkan beberapa ciuman.
Tapi Zed menemukanku di tempat persembunyian ku. Mungkin dia sudah melihat ku di sini bahkan sebelum aku tiba. Dia duduk di seberang dan hanya menatapku.
'Sky, maafkan aku.' katanya lewat telepati.
Hei, manfaat lain dari berbicara lewat pikiran ini tidak hanya kau memiliki tagihan telepon yang rendah tetapi kau tidak akan diusir dari perpustakaan.
'Kamu marah padaku?'
'Tidak.'
'Jadi kenapa terlihat dingin?'
Aku melirik. Dia tidak mengalihkan pandangannya dariku. Ya ampun, dia terlihat tidak baik, wajahnya terlihat pucat dan kantung matanya yang sangat hitam. Aku ingin membenamkan wajahku di bahunya dan hanya berpegangan tangan.
'Matamu masih sakit?'
'Tidak, saudaramu sudah menyembuhkannya, dia baru saja membuat ku terlihat seperti orang bodoh.'
'Aku tidak bisa mengirimi mu pesan karena tidak ada penerimaan jaringan di rumah. maaf'
'Tidak , jangan minta maaf. Aku mengerti.'
'kamu yakin? Apa kamu benar-benar mengerti betapa sulitnya bagi ku? Aku ingin bersamamu, tinggal bersamamu hari itu. Kamu berdebat dengan ayah mu, kan?'
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVANT (COMPLETED)
Teen FictionSavant adalah sebuah kaum atau sebutan bagi orang orang yang mempunyai kekuatan. Setiap savant bisa bertelepati satu sama lain dan para savant bisa menggerakkan benda atau di sebut Telekinesis. Setiap savant mempunyai kekuatan spesial sendiri sepe...