Aku masuk ke SMA Wrickenridge pada pukul delapan tiga puluh, diapit oleh Yves dan Zed. Rasanya aneh, aku baru pergi selama beberapa minggu, tapi seperti sudah berbulan-bulan.
Seperti yang ku perkirakan, aku menarik tatapan penasaran yang penuh rasa bersalah. Aku tidak perlu membaca pikiran mereka untuk mengetahui apa yang mereka pikirkan. Aku seperti bisa mendengar mereka katakan, seperti "Ini dia-gadis yang tidur siang. Retak, kami dengar. Sudah gila."
''Itu tidak benar, Sky,'' gumam Zed. "Tidak ada yang mengira kamu gila. Mereka mengerti itu."
Kami berjalan ke kantor untuk melaporkan kepulangan ku. Pak Joe dengan refleksi melompati meja untuk memeluk ku.
"Sky kecil! Kau kembali! Kami semua sangat khawatir!" Dia menyeka air mata dari matanya dan mengendus, sebagian tulus, sebagian menikmati dramanya. "Apakah kau yakin kau siap bersekolah?"
"Ya, Pak Joe."
Dia menatap Zed dengan pandangan menilai. "Kau akan memastikan dia baik-baik saja?" Katanya pada Zed.
"Ya, Pak," janji Zed.
"Kau harus melakukan nya." Pak Joe memberi ku kartu untuk dibawa ke ruang formulir ku. "Sekarang bergaul dengan teman teman mu. Kau tidak ingin terlambat pada hari pertama kau kembali."
Dan itulah yang terbukti, semua orang membungkuk ke belakang untuk membantu ku menyesuaikan diri lagi. Bahkan Sheena dan kelompok Vampirnya baik padaku seolah-olah, seperti perhiasan kaca yang gampang pecah, aku mungkin akan hancur jika mereka mengatakan sesuatu yang kejam.
Anehnya itu membuatku merindukan komentar kelinci bodoh mereka. Aku tertinggal di semua mata pelajaran, tapi alih-alih menyajikan ini sebagai masalah, para guru mengatur paket 'pengejaran' untuk ku dan siswa menawari ku menggunakan catatan mereka.
Tina sudah memfotokopi miliknya. Aku sadar bahwa di suatu tempat di hidup ku telah diterima sebagai bagian dari sekolah ini dan mereka memandang ku sebagai salah satu dari mereka.
Saat makan siang, aku pergi bersama Zed ke latihan musik. Aku tidak berharap untuk melakukan lebih dari menonton tapi Pak Keneally tidak melakukannya. Dia mengembalikan ku ke piano.
"Tapi konsernya minggu depan!" Protes ku.
"Kau benar. Banyak waktu untuk mempelajari bagian yang ku pilihkan untuk mu."
"Pak Keneally mengharapkan ku untuk tampil sendiri?"
Aku melihat sekeliling ruangan berharap mendapat dukungan dari teman-teman ku, tapi tidak ada yang keberatan bahkan Nelson menyeringai melihat taktik Pak Keneally.
"Kau mengharapkan untuk tidak ikut? Mengapa belajar alat musik jika kau tidak ingin didengar?" tanya Pak Keneally.
Aku tidak berpikir dia akan mengerti kesenangan yang ku dapatkan dalam bermain untuk diri ku sendiri, jadi aku tetap diam tentang itu. "Aku tidak yakin aku sanggup melakukannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVANT (COMPLETED)
Teen FictionSavant adalah sebuah kaum atau sebutan bagi orang orang yang mempunyai kekuatan. Setiap savant bisa bertelepati satu sama lain dan para savant bisa menggerakkan benda atau di sebut Telekinesis. Setiap savant mempunyai kekuatan spesial sendiri sepe...