Chapture 24

30 12 0
                                    

Saudara tertua Benedict ketiga, Victor, datang menelepon setelah kami tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saudara tertua Benedict ketiga, Victor, datang menelepon setelah kami tidur. Aku bisa mendengar Simon mengumpat saat dia meraba-raba gaun ganti untuk menutupi T-shirt dan celana pendeknya. Sally datang menjemput ku di kamar.

"Belum tidur?'

"Belum. Ada apa?"

"FBI ada di dapur. Mereka ingin berbicara dengan kita.''

Victor bersama seorang rekan wanita. Dia memiliki rambut hitam panjang lurus yang diikat ke belakang dengan kuncir kuda dan mengenakan setelan hitam yang tajam dengan dasi perak.

Victor seperti ayahnya, dia memiliki aura yang tenang, seolah-olah dia adalah danau yang tenang. Sedangkan rekannya si wanita menurutku dia lebih gugup. Victor mengetuk-ngetuk kan stylus pada memo elektroniknya, wajahnya yang hispanik, rambut hitamnya yang cokelat sedikit panjang menutupi kening nya. Seperti karakter Leon di game Resident Evil.

"Sky." Victor mengulurkan tangan kepadaku dan membawaku ke kursi di seberangnya. Aneh rasanya bagaimana dia bertindak seolah-olah dia memegang kendali di dapur kami.

Sally dan Simon memberi jalan kepadannya. "Apakah kau keberatan jika kami merekam percakapan ini?" Dia menunjuk ke sebuah smartphone yang tergeletak di atas meja.

Aku melirik Simon. Dia menganggukkan kepalanya.

"Tidak apa-apa. Aku tidak keberatan." Jawab ku.

Dia menekan sebuah tombol. "Rekaman. Insiden tujuh, tujuh, delapan, sepuluh. Wawancara empat. Hadir di ruangan adalah agen Victor Benedict dan Anya Kowalski dan saksi, Sky Bright, di bawah umur. Juga hadir orang tua saksi, Tuan Simon dan Nyonya Sally Bright.'

"Apakah aku melakukan sesuatu yang salah?" tanyaku, menggosok noda teh di atas meja.

Ekspresi Victor melunak dan dia menggelengkan kepalanya. "Selain pergi keluar berkencan dengan saudara idiot ku, aku akan mengatakan tidak. Sky, kau enam belas tahun, kan? Berapa tanggal lahir mu?"

"Um ..." Aku bingung.

Sally melangkah masuk "Tidak ada yang yakin tanggal pastinya saat dia kehilangan orang tua kandungnya ketika dia berusia enam tahun. Kami memilih hari kami mengadopsinya satu Maret sebagai hari ulang tahunnya."

Agen Kowalski mencatat.

"Oke," kata Victor, menatapku dengan pandangan spekulatif. "Sekarang Sky, aku ingin kau memberitahu kami dengan kata-katamu sendiri, mengingat sedetail mungkin, apa yang terjadi malam itu di hutan."

Mendorong beberapa butir gula ke sana kemari di atas meja, aku menghidupkan kembali pengalaman itu untuk dicatat.

Mengingatnya di kepala ku seperti salah satu plot bingkai demi bingkai, hanya menyisakan fakta bahwa untuk beberapa waktu Zed dan aku telah menggunakan telepati. Oh, dan ciuman itu. Aku tidak berpikir mereka perlu tahu tentang itu.

SAVANT (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang