Chapture 37

26 11 0
                                    

Gator meminta maaf saat dia mengikat kaki ku dan meninggalkan ku duduk di tengah gudang kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gator meminta maaf saat dia mengikat kaki ku dan meninggalkan ku duduk di tengah gudang kosong.

''Lakukan saja apa yang ku katakan dan kemudian ini akan berakhir,'' katanya padaku, sambil menyelipkan rambut ke belakang telingaku.

Aku menggigil, meskipun mengenakan setelan ski ku. Tubuhku bertingkah seolah-olah sedang demam yang berusaha dihilangkan.

Tidak ada yang terasa benar. Gator mengambil posisi beberapa kaki lebih jauh ke belakang, berlindung di balik penghalang peti. Aku bisa mendengarnya memeriksa isi pistolnya.

Apakah dia di sini untuk membela ku? Aku tidak bisa mengingatnya. Aku bahkan tidak yakin siapa dia. Apa yang salah dengan ku? Otakku terasa seperti kapas.

Setelah beberapa menit berikutnya, ada suara gesekan pintu di ujung sana. Pintu geser itu mundur beberapa inci.

"Ini kami. Kami datang sendiri seperti yang kalian minta.'' Itu adalah Xav Benedict. Musuh ku.

''Apa yang telah kalian lakukan pada Sky? Apakah dia baik-baik saja?'' Saudaranya, Zed. Aku mengenalnya, bukan? Tentu saja, aku mengenalnya. Dia adalah pacarku. Dia bilang dia mencintaiku.

"Dia tidak mencintai mu, dia hanya mempermainkan mu" Kata-kata itu melayang di otak ku, tapi aku tidak ingat mengapa aku memikirkannya.

Aku diam, menarik lututku ke dada.

'Sky? Tolong jawab! Aku bisa gila di sini. Katakan padaku kamu baik-baik saja.'

Suara Zed juga ada di kepalaku. Tidak ada tempat untuk bersembunyi. Aku tidak bisa menahan diri, aku merintih.

''Xav, itu dia! Dia terluka.'' Katanya ingin berlari ke arah ku.

Xav menahannya. ''Ini jebakan Zed. Mereka pasti melakukan ini seperti yang kita sepakati.''

Mereka belum terlihat.

"Beri tahu kami apa yang kalian inginkan sebagai ganti Sky" Suara Zed tidak stabil.

Semua ini tidak masuk akal. Aku kan sudah menembak mereka. Mengapa mereka ada di sini? Kenapa aku harus menghidupkan kembali mimpi buruk itu?

''Pergi saja di mana aku bisa melihatmu dan aku akan memberitahumu,'' kata Gator.

''Masalahnya, kami tidak bodoh untuk di tembak. Kau dapat memberi tahu kami sekarang" Ujar Zed lantang.

''Kalau kau tidak keluar dengan tangan terangkat, aku akan menembakkan peluru ke pacar kecilmu.''

Ini bukan bagaimana hal yang akan terjadi. Aku punya pistol di tangan ku dan aku akan menembak kedua Benedict. Aku telah melihatnya terjadi, itu ada di otak ku.

''Zed?'' Suaraku tipis, bergetar dalam kekosongan gudang.

"Sky? tunggu aku sayang, kami akan mengeluarkan mu dari ini.''

SAVANT (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang