"Lho, kok cuma berdua? Reno mana Bun?"
Bunda menghempaskan tubuhnya di sofa sisi Ayah ketika mereka sampai ke kediaman keluarga Reno usai perjalanan panjang pulang dari pantai.
"Yah, ada hal yang harus Ayah tau tentang Reno." Ujar Bunda sambil mengurut kening nya yang terasa pening akibat memikirkan ulah putra semata wayang nya.
Ayah meletakkan koran yang tengah ia baca dan menatap Sekar sebelum kembali menatap istrinya. Sekar sendiri tak bisa berbuat banyak selain menundukkan kepala. Malu dan sedih karena merasa gagal untuk menjaga keutuhan suami dan rumah tangga nya. Aib yang tentu membuatnya merasa semakin rendah diri di hadapan kedua orang tua angkatnya ini. Sudahlah tak di inginkan orangtua nya, setelah menikah pun suaminya tak menginginkan dirinya, hingga memilih jalan haram berupa selingkuh yang disertai zina.
"Anak kita Yah, anak kita bener-bener jadi lelaki yang memalukan." Bunda memulai cerita nya dengan mimik wajah yang sedih sekaligus kecewa.
"Memalukan? Emang nya apa yang udah dilakuin Reno, Bun? Ada masalah apa?" Tanya Ayah bingung. Netra tua nya lantas kembali menatap Sekar dengan wajah penuh kebingungan. "Nak, ada apa sama suamimu? Dia bikin kesalahan apa?"
"Jangan tanya Sekar. Percuma, Yah. Sekar pasti nggak akan pernah mau membongkar borok suaminya sendiri." Dengus Bunda. "Anak kita Yah, anak kita tega selingkuhi Sekar selama pernikahan." Lanjut Bunda dengan suara yang tercekat.
Bukan hanya Bunda yang sedih, Ayah pun kini tampak syok dan tak percaya dengan tutur Bunda mengenai kelakuan sang putra.
"Kamu serius? Reno selingkuh? Gimana bisa?" Tanya nya tak habis pikir dengan wajah mulai mengeras.
Kepala Bunda menggeleng tak mengerti. "Gimana bisa dia tahan godaan kalo di sisi nya selalu ada perempuan murahan yang rela ditiduri secara cuma-cuma?"
"Itu bukan alasan! Mau semenggoda apapun perempuan, kalo Reno memang memegang komitmen dan janji pernikahannya, hal seperti ini nggak akan bisa terjadi!" Tukas Ayah mulai menaikkan intonasi suaranya. Mata tajam itu lantas beralih menatap Sekar yang sama sekali tak terdengar vokal nya sejak tadi. "Sekar, kenapa kamu diam aja selama ini? Apa Ayah dan Bunda nggak sepenting itu buat tau perbuatan bejat Reno ke kamu?"
"Bukan begitu, Yah." Geleng Sekar dengan mata yang sudah memerah. "Sekar nggak pernah berpikir begitu. Sekar cuma nggak mau jadi beban pikiran Ayah sama Bunda. Hanya itu, Yah." Lirihnya sendu. Sebagai seorang anak angkat, Sekar tentu tahu batasan untuk dirinya. Meskipun Ayah dan Bunda sangat-sangat menyayangi dirinya, namun bagaimanapun baik dirinya, naluri orang tua tentu akan lebih condong kepada anak kandung nya sendiri jika sampai ia kelepasan bercerita tingkah polah Reno yang kelewatan. Dirinya bahkan masih tidak menyangka kalau Bunda membela nya sebesar ini ketimbang membenarkan kelakuan Reno, darah dagingnya sendiri.
"Justru dengan berita mengejutkan secara tiba-tiba seperti ini yang bikin Ayah dan Bunda jadi terbebani, nak." Ucap Ayah frustasi sambil mengusap kasar wajahnya. "Gimana bisa kamu menutupi semua selama ini?"
"Maaf, Yah. Sekar salah." Cicitnya lirih dengan kepala yang lagi-lagi tertunduk. Ia seperti dilempar dengan kotoran oleh suaminya sendiri saat ini. Harga diri sebagai seorang istri sekaligus menantu sudah berhasil di cukur habis oleh Reno dan Manda secara kejam.
"Bukan kamu yang salah, sayang. Ini semua karena Bunda." Bunda menatap sedih Sekar dan memilih berpindah untuk duduk di sisi menantunya. Dengan hangat, beliau berupaya menggenggam jemari dingin Sekar, menyalurkan segenap rasa sesal sekaligus sayang nya pada sosok perempuan yang sudah ia anggap seperti putri kandung nya sendiri. "Maafin Bunda karena udah memaksakan keinginan Bunda sampai kamu yang jadi korban seperti ini. Maafin Bunda, sayang. Maafin Bunda." Sekar menyambut pelukan erat Bunda dengan hati yang teriris. Setelah semua pengorbanan Bunda dalam merawatnya, ia bahkan tak bisa membalas kebaikan itu dengan balas budi kecil, seperti menjaga amanat yang Bunda titipkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Now and Forever
General FictionPernikahan bukanlah akhir dari sebuah kisah cinta. Pernikahan merupakan awal dari sebuah kisah romansa sepasang anak manusia.Dan tentunya, ada banyak doa dan harapan untuk kelanggengan serta kebahagiaan dalam menjalani biduk rumah tangga tersebut. N...