#24 'latihan'

120 14 0
                                    


  Pagi hari tiba, kamu bersiap siap menuju sekolah. membuka pintu dan terlihat Ray sedang menunggumu sambil menaiki sepeda. kamu berbalik badan menghampiri ibu dan meminta izin untuk memakai sepeda. ibu mengizinkannya. kamu bergegas menuju garasi, sebelum itu kamu memberi makan kucing kucing mu lalu mengelarkan sepeda dari garasi rumah. Menyusul Ray. kamu menaruh tasmu di keranjang sepeda.

"balapan?" tanyamu.

"boleh" jawab Ray sambil tersenyum.

3...2...1... kamu mulai mengayuh sepeda dengan cepat. disusul Ray. melewati jalan jalan yang diisi para murid yang berangkat sekolah di pagi hari, perempatan, taman komplek, dan tentu saja rumah Norman. kamu tidak terlalu memperhatikannya karena balapan sepeda dengan Ray. saat didepan gerbang komplek perumahan. kau berhasil menang dari Ray. 

"(Y/N) tunggu sebentar." ucap Ray yang beru saja berhenti di belakangmu.

"haha anda ketinggalan jauh" ucapmu sombong.

 Ray turun dari sepeda dan mendekatimu. Ray mengangkat tangannya kearah kepalamu dan membenarkan pitamu yang lepas. 

"seharusnya kamu perhatikan pita rambutmu itu" ucap Ray dengan tatapan serius membenarkan pita.

"terimakasih" ucapmu dengan suara pelan.

 kamu melanjutkan perjalanan ke sekolah dengan bersepeda santai. dan akhirnya tiba di sekolah. kalian menuju parkiran sepeda dan mengunci sepeda di salah satu tiang. dan bergegas pergi masuk kesekolah. langkahmu terhenti melihat banyak orang orang yang sedang merangkai bunga di daerah pembelajaran, dan tentunya daerah kerajaan juga. kamu takjub melihat bunga yang disusun sangat apik. Ray menggenggam tanganmu.

"ayo" ucapnya.

 Ray berlari menuju kelas, kamu juga mengikutinya. sesampainya dikelas semua orang membicarakan soal aksesoris atau hiasan untuk pesta dansa nanti. kamu duduk di bangkumu. Ray memegang pundakmu. kamu berbalik menatap Ray. bu Tiara menyapamu dan kamu menyapa balik.

"bagaimana sejauh ini?" ucap Ray.

"buatlah sampai wajahku benar benar memerah, tentu saja merah dari sudut pandang Anna" ucapmu sabil menghadap kedepan. Ray berdiri dari kursinya, menuju kedepanmu, dan mengurungmu menggunakan kedua tangannya.

"Anna tidak mempan beginian" ucapmu.

"tipikal cowo yang Anna itu, semacam tsundere gitu. sudahlah lupakan." lanjutmu. Ray kembali ke kursinya.

 kamu mengabil handphonemu dan membuka website penggemar William Minerva. kamu berdiri terkejut mebaca kalimat 'buku The Promised Neverland akan segera rilis minggu depan'. kamu menutup Mulutmu dengan telapak tangan.

"wahh.... WAHHH CEPAT SEKALI" ucapmu kaget. sekelah emperhatikanmu. kamu menghampiri Anna dan Emma.

"lihatlah ini" ucapmu sambil menunjukkan handphonemu. Emma dan Anna melotot melihat handphonemu. dan mengambilnya.

"ini, asli kan?" tanya Anna antusias. kamu mengangguk. Emma mengebalikan handphonemu.

"NANTI KITA AKAN PERGI KESANA BERSAMAA!" ucap Emma. tiba tiba saja ada yang menepuk pundakmu. kamu meliriknya.

"ada apa nih, rame rame" ucap Matilda.

"hanya kesenangan kami tersendiri" ucap Anna datar. dia berdiri dari kursinya dan keluar dari kelas.

"Anna" gumanku. aku mengikutinya, menatap sinis Matilda. diikuti oleh Emma.

 Anna berlari menaiki tangga menuju atap sekolah, dan berdiri tepat diatas pagar semen ditepi atap. kamu berlari kearahnya dan menariknya kebelakang.

Ratri Family. Norman x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang