#32 Ingatan Norman

120 13 4
                                    

"benar." ucap Norman tersenyum. sekarang kamu mengambil bunga aster putih lalu menyuruh Norman memasangkannya lagi.

Norman mengeluarkan kartu debitnya dari dompet.

"apa disini bisa pakai debit?" tanya Norman.

"oh, tentu bisa." ucapnya. Norman memulai transaksinya menggunakan kartu itu. kamu menutup matamu ketika Norman memasukkan nomor pinnya. akhirnya transaksi selesai.

Norman memegang tanganmu.

"ayo." ucapnya tersenyum. kamu mengangguk dan tersenyum. 

 kamu dan Norman berjalan melewati semak bunga untuk menuju kedalam hutan. jarak hutan dekat dengan daerah pegunungan. untuk melewatinya kita harus melewati ladang bunganya dulu. kamu sedikit mengabadikan foto foto disini. lalu melanjutkan perjalanan. akhirnya sudah sampai di mulut hutan. ada sekitar 15 - 30 orang berada disini. jarak antara pohon dengan pohon tidak terlalu dekat.

 kamu mulai masuk ke hutan itu melewati anak anak tangga. setelah anak tangga ke 7 kepalamu merasa pusing. otakmu tiba tiba teringat ke kenangan masa lalu. kenangan itu tidak terlalu jelas dan itu sangat cepat. kamu terjatuh, Norman menahanmu.

"apa kamu tidak apa apa, (Y/N)?" Tanya Norman.

"iya... aku tidak apa apa." jawabmu.

 kamu melanjutkan perjalanan. kamu berjalan pelan karena untuk menghemat tenaga dan tiba tiba Norman mengangkatmu. seperti bridal style.

"kamu terlihat kelelahan." ucapnya. Norman berjalan, kamu selalu menatap wajahnya. Dia menatapmu balik, kamu langsung memalinkan wajah. Dia tersenyum. Beberapa menit kemudian, akhirnya kalian sampai.

"Nah ini dia yang kumaksud." Ucap Norman sambil menurunkanmu. Kamu terpesona akan keindahan pemandangan ini.

Ada air terjun yang tidak lumayan tinggi, mengalir ke sungai sungai kecil. Dipinggirnya terdapat pohon dengan bunga liar di bawah pohonnya. Tiba tiba kepalamu sakit.

"AAKHH...." Kamu merintih kesakitan. Kamu memegangi kepalamu. Kamu melihat seperti anak kecil bermain disini.

"(Y/N), apa kamu tidak apa apa?" Tanya Norman memegangi badanmu.

"Norman, apa kamu anak kecil yang berteman denganku disini?" tanyamu. Norman tertawa.

"kukira, kamu mengingat selalu hal itu. ternyata kamu melupakannya." ucapnya.

"hei! aku bukan lupa, aku hanya hilan-."

"ya, aku adalah anak kecil itu." ucapnya serius.

"ingatan..." kamu ternganga. Norman menyuruhmu duduk disebelahnya.

"saat itu aku bertemu denganmu saat berumur 12 tahun." ucapnya. kamu melotot.

"bukannya kita bertemu umur 8 tahun?" tanyamu.

"tidak, aku yakin saat itu kita berumur 12 tahun." ucap Norman.

"lalu... setelah pulang dari sini aku bertemu dengan ayah. tapi pada saat umur 9 tahun ayah sudah menghilang." ucapmu.

"AAAAAAAAAAAAAA lupakan." ucapmu.

"bolehkah aku bercerita?" tanya Norman.

"tentu saja boleh." ucapmu tersenyum.

"saat itu aku menemukan surat kalau aku itu anak adopsi dari ibuku." ucap Norman menundukan kepalanya. kamu menidurkan kepalamu di atas paha Norman.

"maka dari itu kamu menolong Matilda?" tanyamu. dia mengangguk.

"lalu untuk menghilangkan rasa sedihku, mama mengajak ke taman bunga ini." ucap Norman.

Flashback Norman

Ratri Family. Norman x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang