Kamu mengambil novel yang baru kamu beli lalu berbaring di atas kasur. bersama kucingmu yang sudah tertidur di atas kasurmu. kucing abu-abu dengan kaki berwarna putih ini sudah ada sejak keluargamu pindah ke rumah ini. sudah ada kalung di lehernya. kamu pernah hendak mengusirnya karena majikannya akan khawatir kalau kucingnya hilang. tapi, kucing itu tetap di rumahmu. lalu datanglah kucing-kucing lain. nama kucing ini adalah abu. karena kamu kehabisan ide untuk memberi namanya.
Cover buku yang sangat indah. ada wajah Emma, Ray, dan Norman disini dan bahkan wajah mereka masih sangat muda. kamu mentertawakannya. bagaimana mungkin, mereka di gambar sebagai karakter inti di buku novel ini. kamu membaca tulisan yang ada di belakang buku novel tersebut. ada nama Emma, Ray, dan Norman disana. kamu kembali tertawa.
"Apa William Minerva kebingungan saat menentukan karakternya?" ucapmu tertawa sekali lagi. kamu mulai membaca buku tersebut.
baru 1/4 buku novel itu, kamu menutup bukunya. itu tepat dimana saat Norman di kirim untuk dipanen. kamu menangis saat Norman mengucapkan perpisahan terakhirnya dengan Emma. kamu mengelap air matamu. lalu menyemangati dirimu.
"Semangat, buku ini belum selesai dibaca sampai habis." ucapmu. untuk memperbaiki suasana hati, kamu pergi ke bawah untuk mengambil minum dan makanan ringan untuk dimakan. kucingmu ikut turun mengikutimu.
'tumben sekali kucing ini mengikutiku untuk ke dapur. biasanya dia akan lanjut tidur di kamarku. mungkin dia lapar.' ucapmu dalam hati sambil menganghat bahu.
"Meng, kamu mau makan?" ucapmu jongkok di depat kucingmu. dia membalas dengan mengucapkan "miaw".
"Ternyata kamu lapar. sebentar ya." ucapmu berdiri pergi menuju garasi bertemu dengan kucing-kucing lainnya. kucingmu mengikutimu.
"Halo warga-wargaku yang kucintai. aku kembali untuk memberi kalian makan." ucapmu dengan suara dibulatkan.
kamu menuangi makanan ke mangkuk kucing satu per-satu. semua kucingmu dengan lahap memakannya. kamu senang. tapi, kucing abumu tidak ikut makan. hanya memperhatikan.
"Abu, kenapa kamu tidak makan, Nak?" ucapmu bernada sedih sambil mengangkat Abu.
kamu melepaskannya. dia berjalan ke mangkuknya lalu makan. kamu kembali senang. kamu keluar dari garasi lalu berjalan ke arah dapur. kamu sengaja membuka pintu yang menghubungkan garasi dengan ruangan bagian dalam.
kamu mengambil makanan kecil yang telah kamu simpan di atas meja makan lalu membawanya ke atas. tak lupa dengan minuman dalam botol yang sudah dingin. kamu menaiki tangga lalu pergi masuk ke dalam kamar.
kamu melanjutkan untuk membacanya. disini, Emma, Ray dan anak-anak Grace Field berusaha kabur dari panti asuhan itu. Isabella mencegat Emma untuk pergi tapi Emma tetap pergi. Tatapan Isabella berubah, anak-anak panti asuhan pergi meninggalkan Isabella. dan seterusnya.
pukul 15.42, kamu kaget membaca salah satu kalimat.
"'Aku adalah William Minerva, nama asliku James Ratri'..." ucapmu dengan suara bergetar.
"Tidak mungkin... ini pasti bohong... ayah masih hidup?" gumanmu sambil menutup mulutmu, sedikit mengeluarkan air mata. kamu lanjut membacanya.
'keluargaku mengincarku sekarang. jika kalian mendegar rekaman suara ini, kemungkinan besar aku sudah mati. kata sandinya adalah rumahtua.' kamu yang membaca kalimat itu langsung beranjak dari kasur lalu mengambil pulpen ayahmu yang kamu ambil untuk mencoba kata sandi itu.
"Mungkin saja masih bisa." gumanmu.
layar hologram muncul. kamu memasukkan kata sandi lalu membuka bagian 'My House etc'. kamu memasukkan kata sandi. dan benar terbuka. tanganmu mulai gemetaran, masih tidak bisa percaya apa yang terjadi. muncul alamat rumah seseorang, bentuk rumahnya, denah rumahnya dan di akhir halaman itu ada sebuah kalimat. 'temui saya.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratri Family. Norman x Reader
FanfictionGrace field adalah sekolah elit yang dikembangkan oleh grup Ratri atau keluarga Ratri dimana siswa dan siswi disana memiliki kecerdasan yang melebihi manusia normal. Disana ada siswa bernama (Y/N) yang terkenal pintar melakukan hal apapun bertemu de...