"inilah yang kusuka darimu." ucapmu.
wajah Norman seketika memerah, dia menjauh darimu. kamu tertawa kecil. dia menutup wajahnya yang memerah.
"sudahlah Norman aku mau pergi menjenguk Matilda." ucapmu sambil berdiri.
kamu terjatuh karena pandanganmu berubah menjadi hitam. kamu memegang kepalamu. Norman tiba tiba menggendongmu. kamu terkejut, lalu menatap wajahnya.
"sudah berapa kali aku memberitahumu. jangan memaksakan diri." ucap Norman menatapmu serius.
"tatapanmu itu menyeramkan Norman." ucapmu.
"sekarang kita harus cepat mengobati lukamu." ucap Norman. Norman berjalan menuju lobby apartement.
"tidak, kita tidak harus lewat sini." ucapmu. kamu menunjuk kearah semak semak tinggi yang tepi kolam. Norman berjalan kearah sana. ada sebuah cela besar antara semak satu dan semak yang lainnya.
Kalian keluar dari semak-semak itu dan muncul di lapangan parkir. Norman langsung berjalan ke salah satu mobil yang terparkir di sana. kamu kebingungan, "mengapa Norman membawamu ke arah mobil itu?" Tanya mu dalam hati.
"Permisi bu, (Y/N) sudah ku bawa." ucap Norman berbicara di sebelah jendela supir. jendela itu terbuka.
"cepat masukkan dia ke dalam mobil dan obati luka-lukanya." ucap Bu Tiara.
"Baik bu." ucap Norman membuka mobl langsung meletakkanmu di alas mobil.
kursi mobil sudah dilipat agar luas bagian dalam mobil tidak terlalu kecil. ada P3K di pojok mobil. Mobil mulai berjalan keluar dari lapangan parkir apartemen.
'apa Bu Tiara sudah memperkirakan semua ini?' tanyamu dalam hati.
Norman mengobati kakimu yang terluka akibat goresan tali plastik itu. Luka itu lumayan menggores kulitmu. Norman sedikit kecewa bercampur sedih melihat luka di kakimu.
"Bu Tiara, apa kita bisa ke rumah sakit setelah ini?" Tanya Norman.
"Itu agak sulit. Ibu tidak bisa mengurus administrasi sekarang karena ada rapat bulanan sebagai wakil Kepala sekolah. Ibu harus mengikuti-"
"SAYA BISA MELAKUKANNYA." Tegas Norman.
"Norman.." ucapmu terkejut.
"HANYA MENGURUS ADMINISTRASI LALU MEMBAYAR BIAYANYA KAN?" Ucap Norman berteriak.
"Norman, sudahlah cukup. Aku baik-baik saja." Ucapmu tersenyum.
"Apa kamu tidak lihat ini? dan kamu masih bilang 'aku baik-baik saja'?" Ucap Norman menatap tajam ke arahmu.
"Ini akan sembuh dengan sendiri nya, Norman. Jadi, jangan terlalu khawatir soal luka ini ya." Ucapmu menenangkan Norman. Matanya mulai berkaca-kaca.
"Maafkan aku, (Y/N). aku tidak bisa melindungimu tadi." Ucap norman menunduk sambil mengusap air matanya. sekarang dia terlihat seperti anak kecil yang sedang menangis. kamu mengelus kepalanya.
"kamu sudah melakukan yang tebaik, Norman." Ucapmu tersenyum.
"Oh ya, omong-omong. dimana tasku?" kamu melihat sekeliling. kamu terkejut. kamu berpikir kalau tasmu tertinggal di apartemen.
"TAS! sepertinya tertinggal disana!" ucapmu panik.
"Ini tasmu. tas ini tergeletak di depan rumahmu tadi pagi." ucap Norman memberikan tas mu.
"Tasku! bagaimana dengan ibu?" ucapmu khawatir dengan ibumu.
"Soal itu kami belum memberitahukannya. jika memberitahukannya duluan, kami tidak akan sempat menolongmu hari ini. kamu tahu kan? kalau masalah ini deberi tahukan kepada ibumu terlebih dahulu, ibumu akan panik dan syok karena kamu diculik." ucap Bu Tiara santai. kamu tidak bisa melawan perkataan dari Bu Tiara. itu memang benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratri Family. Norman x Reader
FanfictionGrace field adalah sekolah elit yang dikembangkan oleh grup Ratri atau keluarga Ratri dimana siswa dan siswi disana memiliki kecerdasan yang melebihi manusia normal. Disana ada siswa bernama (Y/N) yang terkenal pintar melakukan hal apapun bertemu de...