#37 Kabur

69 12 0
                                    

WARNING! murder activity

07.50

"apa ini?" ucap Norman menunjukkan kotak pulpen.

"ibu juga tidak mengerti apa artinya. tapi mungkin kamu mengerti." ucap Bu Tiara.

 Norman tau arti aksara aneh di post-it ini. dia mulai menerjemahkan. dan artinya seperti ini.

'Kode: The Promised Neverland. Klik /locate. kode: owl. titik berwarna ungu itu aku.'

Norman membuka kotak pulpen lalu mengambil pulpennya. Norman mulai mengotak ngatik pulpen lalu mulai membuka bagian dalam pulpen. dan muncul layar hologram. Norman mengartikan kode morse yang ada di lingkaran burung hantu itu. setelah itu Norman memencetnya. lalu memasukkan kode, memencet /locate, dan terakhir dia memasukkan kode terakhir. lalu muncul peta. mata Norman langsung tertuju kepada titik ungu yang berada pada Goldy Palace.

"Goldy Palace.." guman Norman.

"oh ya bu. hari ini saya dapat informasi kalau pulang sekolah itu jam setengah sembilan ya?" tanya Norman.

"iya, tentu. karena kepsek masih ada urusan setelah pesta dansa itu." ucap Bu Tiara.

'pantas saja, hari ini kok rasanya sekolah sepi sekali. hari ini juga (Y/N) ada piket di UKS kan?' ucap Norman dalam hati.

"apa hari ini aku boleh izin dulu sama guru wali kelasku?" guman Norman.

"tentu saja boleh!" ucap Bu Tiara.

"ibu akan langsung berbicara kepada kepala sekolah." tambahnya.

 Norman berdiri dan membawa pulpen itu beserta tasmu keluar ruangan. Bu Tiara kebingungan.

"hei Norman mau kemana?" tanya Bu Tiara.

"ibu bisakah aku meminjam mobilmu?" tanya Norman.

"ibu saja yang menyetir, beritahu alamatnya." ucap Bu Tiara menahan gerakan Norman. Norman menunduk sebentar.

"lokasinya di Goldy Palace."

disisi lain, kamu masih dicegat oleh dua orang dewasa. 

'sialan.' ucapmu dalam hati.

 salah satu dari mereka melayangkang tonjokan kearah wajahmu. kamu menghindar lalu mundur ke ruangan mekanik. mengambil tongkat kayu lalu memuku bagian kepala salah satu pria dilanjutkan oleh pria selanjutnya. 

 pria terakhir yang terkena tongkat kayu hendak menonjokmu. kamu menghindarinya lalu melayangkan tongkat itu kearah wajahnya. lebih tepatnya ke matanya. selama dia menahan sakit. pria lain memegang tanganmu dibelakang.

'aku terlalu lengah.' ucapmu dalam hati.

 kamu melompat-lompat tapi tidak bisa. kamu kebingungan. karena pertama, sepatu yang sudah kamu modifikasi dengan tambahan cutter di bawah sepatumu diambil oleh Matilda. benda tajam yang kamu ambil ada di jas bajumu bagian dalam. 

BHUAKK

 kamu melakukan pukulan menggunakan tangan belakangmu. itu mengenai perut pria itu. pria itu terjatuh. dengan gesit kamu membelakangi pria itu lalu menggores dengan benda tajam ke tangan pria itu. kamu langsung menodongkan benda tajam A.K.A pisau ke lehernya.

"arteri karotis atau vena cava?" tanyamu dingin. tubuhnya gemetar karena suaramu. temannya ketakutan mendengar perkataanmu.

"apa kau tidak dengar? arteri karotis ada vena cava?" ucapmu menyeringai. Peter akhirnya bangun.

"memangnya kamu bisa membunuh orang?" tanya Peter.

"tentu saja, Paman. paman mau lihat?" tanyamu tersenyum.

Ratri Family. Norman x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang