#29 D-Day

122 18 2
                                    

Kamu berjalan bersama Ray melewati lorong lorong daerah kerajaan. disana sudah banyak orang yang hadir. mulai dari SMP sampai tingkat SMA semuanya berkumpul di aula yang lebih luas dibanding latihan sebelumnya. kalian melewati taman dan banyak orang orang disana. cuaca malam hari sangat cerah hari ini. kamu masuk ke ruangan atau aula dansanya. aula itu dihias sangat mewah. bunga karpet dan furnitur lain di letakkan sangat rapi. 

'tunggu, ini seperti pesta debutante atau pesta kedewasaan. padahal umurku baru 17 tahun xixixi.' ucapmu dalam hati. 

 Ray menggandengmu lalu pergi ke kursi kosong dan duduk disana. pesta dansa belum dimulai. pelayan datang memberikan minum, aku dan Ray menerimanya. tentu saja itu bukan wine atau apapun itu yang membuat mabuk, karena disini masih di wilayah sekolah.  kamu meminumnya, sambil melihat siswa siswi sedang bersenang senang ditengah aula. sekaligus mencari Norman, tapi dia tidak ada di aula.

"Ray, Norman kemana?" tanyamu.

"YNTKTS." jawab Ray.

"trims." jawabmu sekali lagi.

 tiba tiba suara musik pembukaan dimulai. kamu dan Ray berdiri lalu berjalan ke tengah aula. 

"Norman Delphinium dan Matilda Ratri memasuki ruangan." ucap seseorang dengan pelantang suara.

 benar saja, Matilda dan Norman masuk ke aula. baju mereka sangat bersinar dan terlihat mewah, terutama pada mahkota yang dipakai Matilda. sangat elegan. kamu menyadari sesuatu.

'eh? tunggu sebentar, jadi pesta dansa ini hanya untuk kesenangan Matilda saja?' tanyamu.

'sebenarnya sudah kelihatan dari pengumuman, tapi kenapa aku baru sadar sekarang.' ucapmu sambil memukuli kepalamu berkali kali dan Ray mengehntikan tanganmu.

"nanti otakmu ga jalan lagi kalau dipukul pukul." ucapnya sambil melihat Norman berjalan bersama Matilda. Ray berlutut dan mengulurkan tangan.

"maukah kamu berdansa 1 lagu dengan saya?" tanya Ray.

"baiklah." ucapmu sambil menerima tangan Ray.

 Ray berdiri dan musik dimulai. entah kenapa kamu sangat gugup. semua orang berdansa sangat indah. pergerakanmu menjadi kaku.

'ayo ayo ayo! katanya mau membuat semua orang terkesan?' ucapmu dalam hati. dan kamu menginjak kaki Ray.

"maaf." ucapmu.

"tidak apa apa." ucap Ray.

 kamu melanjutkan dansanya. selama ini tidak menginjak kaki Ray lagi. beberapa saat kemudian kamu menginjak kaki Ray lagi dan mau jatuh. Ray mengangkat pinggangmu, dan berputar sesuai ritme musik. semua orang melihat kearahmu termasuk Matilda. kamu terkejut Ray mengangkatmu.

"tenanglah sedikit." ucap Ray sambil menurunkanmu dan berdansa lagi sampai lagunya selesai. 

 kalian memberi salam penutup. semua orang membicarakanmu. musik untuk dansa selanjutnya berbunyi. sekarang waktunya untuk dansa perempuan. semua laki laki berkumpul di pinggir ruangan, sisanya perempuan yang berada ditengah. kamu berdansa dengan Emma dan Anna dengan damai bersama dengan siswi siswi lainnya. suasana itu hilang karena Matilda datang.

"apakah aku boleh bergabung?" ucapnya.

"kalian saja, aku bisa cari yang lain. tenang saja." ucapmu lalu pergi keluar aula.

'ternyata ada untungnya anak itu. untungnya dansa itu hampir selesai.' ucapmu. sambil berjalan sendirian di lorong lorong.

"sekarang kita hanya mencari Norman-." ucapanmu terhenti karena kamu ter kabe-don oleh Norman.

Ratri Family. Norman x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang