#33 Ingatan Norman II

91 14 0
                                    

WARNING! gatau yang penting sy kasih warning aja:D(sebelumnya sy ingin minta maaf belum dikasih warning beginian:D)


"tidak tidak tidak! aku tidak boleh kehilangannya." ucapku saat itu menjari jejak orang jang telah mengambil dia. aku mencari sesuatu, ah! mahkota bunganya! dia pasti jatuh dari kepalanya kan? itu ada diatas semak semak. kemungkinan dia bergerak kearah utara. aku harus mengejarnya.

 aku bisa melihat jejak kakinya. betapa bodoh orang ini. aku mengejarnya. tentu saja aku sudah membawa cutter untuk perlindungan diri. tapi mungkin, aku akan memakainya saat keadaan terdesak. akhirnya aku sampai di gubuk kecil tengah hutan. aku melihat sedikit sedikit dari celah celah kayu yang berlubang. aku tercengang.

 bagaimana mungkin? ini pasti palsu kan. tidak mungkin. padahal dia seceria itu, menyimpan luka yang sangat berat baginya diumur yang sangat muda? ini melebihi diriku. aku meluhat gadis itu disiksa dalam keadaan pingsan dan lagi siapa gadis itu yang terlihat sangat bahagia menyksanya. dan tunggu, warna rambutnya berwarna perak ini tidak mungkin kan ulah keluarga Ratri? ada apa keluarga Ratri menyiksa gadis yang tidak bersalah itu? jika aku lihat warna rambut dan gaya rambutnya saja sudah berbeda mereka tidak mungkin satu keluarga kan? dan kemungkinan itu sangatlah kecil (ya anggep aja gitu kawan, didunia pergepengan kan emang begitu:'D).

 ayo otakku berpikir. jika aku mendengar percakapan mereka. mereka adalah tipe orang yang mudah sekali ditipu. mereka mudah sekali menaruh kepercayaan kepada orang yang kurang jelas apa maksudnya. ini sangat sangat mudah. jika aku melihat ruangan ini masih di beri sedikit penerangan lampu gantung dengan bantuan genset dan bunyinya itu sangat berisik. letak genset berada di sebelah pintu. aku harus mengalihkannya dengan suara suara bising. untung aku membawa kamera mikro yang ada di jam tanganku.

 aku mulai menyalakan kamera untuk bukti. dan satu lagi aku membawa benda yang aku rancang kukira ini tidak berguna ternyata berguna disaat seperti ini. benda ini adalah bom asap dengan campuran bahan bahan gas air mata yang membunyikan lagu klasik sampai sensor gerak manusia terdeteksi. asapnya sangat mudah menyebar dalam radius 5 meter. jumlah orang yang ada di dalam ada 4. 2 perempuan dan 2 lelaki dewasa. aku hanya perlu mencari tempat persembunyian. ah dibalik tabung besi besar ini, badanku lumayan kecil untuk bersembunyi dibaliknya. aku mulai menyalakan bom itu.

 lantunan musik klasik mulai terdengar keras sampai ketelinga mereka. mereka mendekat dan memeriksa apa yang terjadi.

"oh hanya kentang yang mengeluarkan bunyi lagu klasik." ucap salah sat ulelaki dewasa itu.

"bodoh sekali." ucapku hingga terdengar ke telinga mereka.

 asap itu muncul dan cepat menyebar. aku berlari kedalam gubuk itu. mencari gadis itu dimana. mereka masih berteriak teriak kebingungan. dan hanya hitungan detik mereka akan menyadari keberadaanku. aku mengangkat tubuh gadis ini segera berlari keluar pndok. tubuhku masih bisa mengangkat gadis bertubuh kecil ini, pasti. aku segera berlari keluar hutan ini. 

 aku mendengar suara langkah kaki dari belakang. mereka mengejarku. tubuh gadis ini berlumur darah. aku harus cepat cepat membangunkannya. 

"hei bangun." bisikku. dia tidak terbangun sama sekali. aku semakin khawatir. aku harus mencari pohon besar disekitar sini. ah itu!

aku membaringkan tubuhnya di sebelah pohon itu. aku harus membangunkannya. dia tidak kunjung siuman. kemungkinan besar obat bius ini akan pulih setelah 2 jam dan sekarang baru menit ke 15. aku benar benar kebingungan.

 nah! dia sudah bangun. aku memeluknya. tanpa sadar aku mengeluarkan air mata lagi. dia mengelus kepalaku.

"wah... kau cengeng sekali ya." ucapnya memaksa tersenyum dengan keadaan lemas.

Ratri Family. Norman x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang