Setelah kejadian yang tak terduga itu, Leon ber inisiatif untuk membuat Lisa lebih percaya ke dirinya. Saat ini Lisa sedang mengurung diri di Kamar milikinya, dan tidak mau keluar dari sana.Tok* Tok* Tok*
"Lisa, kamu belum makan dari tadi, ini sudah mau sore loh." Ucap Leon sambil mengetuk pintu.
"..."
Tidak ada respon dari dalam Kamar, Leon tau Lisa ada di dalam dan hanya mendekam diri di kasur. Akhirnya Leon pun mengucapkan kata yang bisa membuat siapa saja percaya kepada Leon.
"Lisa, aku akan bertanggung jawab atas kejadian tadi, jadi ayo makan, aku tau kamu pasti sudah lapar dari tadi kan!?." Ucap Leon dan Leon mendengar suara langkah kaki menuju ke arah pintu.
Kriekkk*
"Be-benar ka-kah?." Tanya Lusi khawatir.
Lusi saat bangun dan mengetahui musibah yang menimpanya hanya bisa memikirkan. Apa nanti Kapten nya bertanggung jawab kepada dirinya? atau malah ia nanti akan diibunuh?. Pikiran negatif selalu saja menggentayangi pikiran Lisa.
"Benar, jadi jangan bersedih lagi." Ucap Leon tersenyum sambil mengusap kepala Lisa.
"Ummmmm..." Saat ini Lisa hanya menundukkan kepalanya seperti Gadis yang sedang menikmati elusan tangan Kekasihnya.
Akhirnya Leon mendapatkan Hati Lisa, dan kepercayaan Lisa ke Leon lebih dalam. Dan semua pikikarn Negatif yang dipikirkan Lisa tadi ia buang jauh-jauh dari dalam benaknya.
Sudah satu hari berlalu, dan saat ini Leon sudah berlabuh di sebuah dermarga. Leon tidak tau sekarang ini dia dimana, yang penting. Leon bisa melihat Kota dan beberapa orang yang sedang beraktifitas di sekitar dermarga.
"Kapten, kita mau kemana?." Tanya Lisa ke Leon.
Kenapa Lisa masih memanggil Leon Kapten? karena Lisa hanya ingin saja. Kalau sedang di hari biasa, Lisa biasanya memanggil Leon Sayang, Anata, Leon Kun Dll panggilan yang bersifat Manja.
"Hmmmm... kita akan membeli Log Pose dulu, dan setelahnya kita bebas." Ucap Leon yang sudah mengikat tali Kapal ke Dermarga.
"Kota Apa ini?." Ucap Lisa dan menoleh ke Tugu pintu masuk Kota.
"Kota Haiwa, nama yang bagus." Kata Lisa sambil menunggu Leon yang menyiapakan sesuatu.
"Baiklah, ayu masuk." Ucap Leon sambil berjalan ke arah Pintu Masuk Kota.
Leon dan Lisa hanya mencari tempat yang menjual Log Pose berada, Leon juga sempet bertanya ke pejalan kaki yang ada di kota untuk menanyakan dimana tempat penjual Log Pose. Dan mereka yang di tanyai sekakan-akan menjauh dari Loen dan Lisa.
"Kenapa dengan mereka ini?." Tanya Leon kebingungan.
"Aku juga tidak tau Kapten." Balas Lisa sambil menggelengkan kepalanya.
"Kita tanya sekali lagi ke orang...... yang ada disana!." Ucap Leon sambil menunjuk ke arah pria tua.
Sesampainya di Pria tua itu, Leon langsung saja menayakan tempat penjual Log Pose.
"Maaf Kek, apa Kakek tau tempat penjual Log Pose?." Tanya Leon ke Kakek itu.
"..." Kakek itu diam dan tangannya menunjuk kebelakang Leon, Leon melihat kemana arah jari yang Kakek itu tunjuk.
Saat melihat kebelakang, Leon bisa melihat sebuah toko yang agak besar, serta ada tulisan Toko Oruinwan.
"Toko serba ada? kenapa aku bisa tidak melihat melihat Toko itu tadi? Haisssss... Terimakasih Kek." Ucap Leon saat menyadari kebodohanya, dan berterimaksih ke Kakek itu, Kakek itu hanya mengangguk sebagai balasan terimaksih Leon.
KAMU SEDANG MEMBACA
System Gacha
Fantasy[Cerita Karangan Sendiri] Seorang ramaja bernama Leon Wallson yang Beruntung mendapatkan System, dan System yang ia dapat akan membuat hidupnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ganre: 21+, Romance, System, Op, Ecchi, Harem, Santuiy. Cheat. Anime ...