Leon sekarang sedang mengurus masalah di Sekolah perkara ia akan jadi seorang bapak, dan Leon sedang di introgasi oleh kepala Sekolah serta Wali kelasnya."Nak apa kamu beneran akan keluar Sekolah?." Tanya Pak Indro(Kepala Sekolah).
"Iya nak Leon, apa kamu beneran mau keluar Sekolah? kamu ini anak yang masa depanya cerah." Tanya Bu Siti(Wali Kelas).
"Bener Pak, Bu. Saya keluar Sekolah juga ada alasanya." Jawab Leon.
"Apa alasan mu Nak?." Tanya Pak Indro.
"Etooo... gini pak, sebenarnya emmm..." Jawab Leon agak ragu-ragu.
"Sebenarnya apa Nak Leon?." Tanya Bu Siti yang sudah penasaran, karena anak didik satunya ini adalah orang yang tidak akan membuat hal-hal aneh(Telat Bu).
"Emmmm... Sebenarnya aku mau jadi Calon Ayah Hehehehe..." Jawab Leon swmbari cengngi-ngisan.
"Ohhhh jadi calon Ay- APA MAKSUD MU NAK LEON!!!." Teriak mereka bersamaan, dan itu sangat keras.
"Benar, saya dan Karina nanti akan menikah." Ucap Leon, perlu diketahui. Hubungan Leon dan Karina itu sudah di ketahui oleh semua orang yang ada di Sekolah.
"Ap-apa itu bebar Nak Leon." Tanya Pak Indro dengan raut muka yang nampak terkejut.
" Benar pak, dan juga saya di sini mewakili Karina untuk mengurus keluarnya dia sama aku." Ucap Leon dengan muka tampa bersalah.
"Hahhhhh... ini sungguh mendadak." Guman Bu Siti sambil menghela nafas.
Akhirnya Leon pun di beri persetujuan untuk Keluar Sekolah, dan Leon juga di beri selamat oleh para guru di Sekolah itu, karena Leon akan menjadi Seorang Ayah/Bapak.
Leon belum lolos dari introgasi, Sekarang ini ia lagi di introgasi oleh ibu mertuanya, tempatnya di rumah Krina.
"..." Ibua Karina diam dan memandang Dua anak di depanya.
"Apa kalian tahu kalian ini masih di umur berapa?." Tanya Ibu Karina(Ehhhh gua Lupa namanya).
"Saling memandang*." Leon dan Karina hanya menundukkan kepalanya dan memandang satu salama lain dan akhirnya mereka mengngangguk bersamaan.
"Saya tau bu saya salah, tapi saya akan bertanggung jawab dan mencintai anak ibu Dengan sepenuh hati saya, dan juga saya akan berusaha menjadi Ayah yang baik nanti." Ucap Leon dengan tegas.
"Hahhhhh... sebenarnya Ibu tak mempersalah kannya, tapi di umur kalian yang masih Sekolah itu yang di permasalahkan. Kalian harusnya masih belajar, tapi malah mau menjalini Rumah Tangga." Ucap Ibu Sisi memijat Kepalanya.
"Baiklah, Ibu akan mempersiapkan pernikahan kecil-kicilan untuk kalian, dan juga Nak Leon, apa kamu punya sanak keluarga yang lain, ini untuk wali kamu nanti." Ucap Ibu Sisi sambil memposiaikan duduk nya ala Mlif.
"Hmmmm..." Leon berpikir apa ia mempunyai Sanak keluarga lainya, ia tau kalok Orang tuanya masih hidup tapi Leon tak tau mau berbuat apa.
"Sayang bukanya Orangtua mu masih ada, kenapa kamu gak menghubungi mereka." Bisik Karina ke Leon.
"Itu Sulit Sayang." Balas bisik Leon ke Karina.
"Kenapa kalian malah bisik-bisik." Tanya Ibu Sisi yang melihat keduanya berbisik satu sama lain.
"Ahhhhhh... itu, saya hanya bingung, saya tidak tau saya memiliki sanak keluarga apa tidak." Ucap Leon sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Ahhh jadi begitu ya, gimana yaaa." Ucap Ibu Sisi aambil memegang dagunya.
"Nahhhh Ibu sudah tau, kalok begitu Ibu akan menjadi Wali kalian berdua." Ucap Ibu Sisi.
"Baiklah itu terserah Ibu saja, kalok begitu saya akan mempersipakan Uang untuk pernikahannya." Ucap Leon sambil mengeluarkan kantung coklat yang berisi Uang.
"Itu tidak perlu nak Leon." Ucap Ibu Sisi menolak Uang Leon, belum juga di bsrikan.
"Ngak-ngak2 ngak, saya akan membiyayai semua keperluan untuk pernikahanku nanti, dan Ibu tidak bisa menolak." Ucap Leon menyodorkan Kantung Uang yang berisi Lima puluh Jutaan, Leon mengambil Uang itu saat ia sudah selesai dari Urusan di Sekolahnya.
"Hahhhh... baiklah, Ibu tidak bisa menolaknya dan juga, jaga kandungan mu Karin." Ucap Ibu Sisi menerima Uang yang di beri Leon, dan Karina yang mendengar ucapan Ibunya hanya mengngangguk saja.
"Baiklah, saya akan pulang dulu." Ucap Leon berdiri dan memberi salam ke pada Ibu Siti dan berjalan keluar di ikuti Karina.
Sesampainya di Rumah, Saya sudah memberitahu, Rumah Leon dan Rumah Karina hanya di Batasi sama jalan Raya saja.
"Hahhhhh... tadi itu menegangkan." Ucap Leon yang merebahkan tubuhnya di Sofa, dan Karina duduk di samping Leon.
"Sayang, sini aku pijitin." Ucap Karina menaiki Punggung Leon dan mulai memijit punggung Leon.
"Ahhhhh~ itu enak Sayang." Ucap Leon merilekskan tubuhnya.
"Hehehe... gimana gak enak cobak, Calon Istrimu ini memijitnya dengan penuh cinta." Ucap Karina.
"Agak ke atas dikit Syang, nahhh gitu." Ucap Leon menikmati setiap sentuhan jemari Karina.
"Sayang kamu minggir sebentar." Ucap Leon kepada Karina, Karina pun turun dari punggung. Dan Leon pun membalikkan Badannya.
"Ayo Sayang lanjutin pijitnya." Ucap Leon sambil melepas pakainnya.
"Ara~Ara~~ apa Suamiku ini pengen dimanja." Ucap Krina menaiki perut Leon.
Karina pun mulai membelai Perut Leon yang ada Roti Sobeknya, dan melanjutkan di bagian muka Leon, setelah itu Karina membungkukkan badan serta mendekatkan Wajahnya ke wajah Leon. Karina mencium Leon dan mendorong Lidahnya untuk masuk ke Dalam mulut Leon, Leon hanya mengngikuti permainan Karina.
Karina bermain lidah dengan tangan yang satunya menjelajah tubuh Leon, dan tangan Karina berhenti di bagian selakang Leon, dikit demi sedikit Tangan Karina mulai memasuki Celana Leon. Setelah Karina menemukan apa yang ia cari, Karina langaung menggenggam Kontol milik Leon yang sudah Mengngeras.
"Sayang, jangan Sampai keblablasan ya, nanti anak kita kenapa-napa." Ucap Leon memperingatin Karina.
"Ihhhhh..." Ucap Karina Kesal.
"Hahaha jangan marah begitu, kamu harua bisa menahannya sampai anak kita lahir nanti." Ucap Leon melihat muka Karina yang lagi ngambek.
"Tapi Sayang itu kan lama." Ucap Karina sambil menggoyangkan tubuhnya.
"Iya aku tau, tapi itu demi kabaikan anak kita nantinya." Ucap Leon menenagkan Karina.
"Baiklah, tapi ada syaratnya." Ucap Karina memegang Kepala Leon.
"Apa syaratnya Sayang?." Tanya Leon ke Karina.
"Syaratnya adalah, kamu harus menuruti semua keinginnanku." Ucap Karina dengan muka kemanangan.
"Ehhhhhhh!!... Hahhhh... baiklah kalok itu keinginanan mu, aku akan melakukannya." Ucap Leon menuruti Syarat yang di ajukan Karina.
"Yeyyyyyyy!!." Teriak Karina sambil memeluk Leon.
"Hahhh yang pwnting Karin senang, aku pun juga senang." Batin Leon sambil mwnguaap kepala Karina.
Author: Sampai sini aja dulu Ngap, kalok ada kesalahan kata-kata mohon di maklumi, karena saya hanya pengarang amatiran saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
System Gacha
Фэнтези[Cerita Karangan Sendiri] Seorang ramaja bernama Leon Wallson yang Beruntung mendapatkan System, dan System yang ia dapat akan membuat hidupnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ganre: 21+, Romance, System, Op, Ecchi, Harem, Santuiy. Cheat. Anime ...