Taehyung menggandeng tangan Irene dan mengajaknya kembali ke ruang tengah kembali bergabung dengan youra "Lusa aku akan ke Istanbul, kau mau ikut?" Tanya taehyung yang mengira Irene sedang bosan dan butuh liburan
"Kenapa juga aku harus ikut" ucap Irene lalu duduk disamping youra
"Appa aku boleh ikut?" Tanya youra bersemangat "janji tidak sakit disana" ucap youra seolah sakit nya itu sesuatu yang bisa ia kendalikan.
"Aniya kau dirumah nenek besok" tolak taehyung demi kebaikan youra ia tak mau ambil resiko dengan mengajak youra pergi bersamanya.
"Siapkan kopermu nanti kuberitau Mr Jung untuk mengurus tiketnya" ucap taehyung yang berpikir kalau Irene sedang ingin dibujuk padhal dia mau, sedangkan kenyataan nya tidak seperti itu Irene hanya ingin taehyung lebih peka dan lebih perhatian padanya bukan menginginkan ikut pergi dengan pria ini.
"Aku sibuk" ucap Irene
"Aniya kau tidak sibuk, kau bisa kerja dari mana saja" ucap taehyung "kau tak harus datang ke kantor mu, aku tau itu" ucap taehyung yang mulai mengerti dengan pekerjaan Irene, beberapa kali Irene mengerjakan pekerjaannya di rumahsakit saat ia menemani youra beberapa waktu lalu.
Taehyung menarik pinggang Irene dan memeluknya "aku tidak mau ditolak" ucap taehyung
"Kau pemaksa sekali" ucap Irene "youra katakan pada appa mu untuk tak memaksa" ucap Irene
"Appa kan memang seperti itu" ucap youra enteng "bibi bawakan aku oleh-oleh yang banyak, appa sering kali lupa" adu youra yang mulai menerima kalau dirinya tak diajak pergi. Meski masih kecil youra mengerti larangan appanya itu demi kebaikannya.
***
Hari berikutnya di apartment Irene
Jennie terus mengerutu sembari memasukkan baju-baju milik Irene, sahabatnya itu memintanya datang tadi, Irene mengatakan ia perlu bantuan nya, Jennie tak tau kalau Irene menyuruhnya datang untuk ini, sejak dulu Irene memang tak suka packing, itulah kenapa Irene juga jadi tak suka traveling karena ia tak suka packing bahkan untuk dirinya sendiri.
Disaat Jennie sibuk dengan barang-barang milik Irene, Irene justru tengah bersantai di sofa nyamannya
"Jangan mengerutu, aku sedang lelah hari ini kau membuatku semakin lelah dengan keluhanmu itu" ucap Irene, jujur ia sedikit kesal dengan taehyung yang mengganti jadwal semaunya sebelumnya pria Kim itu mengatakan kalau mereka akan berangkat besok sekitar pukul 4 sore jadi Irene masih bersantai tapi tadi pagi pria itu mengatakan mereka akan berangkat nanti malam penerbangan pukul 23:45 dan penerbangan mereka akan memakan waktu 12jam.
"Ya terserah mu saja, bibi tau kau mau pergi dengan taehyung?" Tanya Jennie ragu
"Tidak, dia bahkan tak tau aku mau pergi" ucap Irene seadanya
"Bagaimana kalau bibi marah?"
"Aniya dia tidak marah tenang saja, aku akan memberitahunya nanti, aku bukan anak kecil kenapa juga ia harus marah" ucap Irene "disana sedang musim dingin jangan lupa mantel ku" ucap Irene memberitahu
"Aku sudah seperti pelayanmu" ucap Jennie terdengar tidak ikhlas
"Aku juga sering jadi tempat penitipan Ara kalau kau lupa" ucap Irene mengingatkan "aku bahkan datang ke pertemuan wali murid dan kau hanya mengurus koperku sudah mengeluh" ucap Irene mengungkit-ungkit jasa nya
"Ya ya kau benar" ucap Jennie
Mereka memang seperti itu sejak dulu terlihat kerap cekcok tapi sebenarnya tidak benar-benar seperti itu.***
Malam itu taehyung tak bisa menjemput Irene dan mereka langsung bertemu di bandara, tadi supir taehyung yang menjemputnya, pria itu bahkan langsung berangkat dari kantornya, dia masih saja gila kerja sampai sekarang Irene terkadang kasihan pada youra yang kerap ditinggal tinggal, meski tak setiap hari taehyung seperti ini, taehyung pulang larut jika sedang ada yang harus segera diselesaikan dan juga disaat ommanya ada di Seoul jika tidak dan youra hanya berdua dengan pengasuhnya taehyung selalu mengusahakan pulang awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Love
Fanfictionhaiii ini cerita lanjutan dari cerita "one night stand with Mr kim" Harus baca itu dulu sebelum baca ini biar ga bingung.