Irene saat ini tengah berada di restoran sedang menunggu pesanan nya dibuat, matanya tak sengaja menatap sepasang kekasih yang tengah makan malam bersama disalah satu meja di sudut restoran itu, pria itu tampak manis memperlakukan sang wanita, ia jadi ingat taehyung suaminya, pria Kim itu juga selalu bersikap manis padanya, melihat sepasang kekasih itu entah kenapa membuat hatinya sedikit melow, jujur saja meski Irene meyakini kalau taehyung akan secepatnya bangun tapi dalam hati kecilnya tetap saja ada ketakutan ada pikiran buruk yang terus mengganggunya, Irene takut taehyung mungkin saja tak akan bangun lagi karena memang ada beberapa kasus seperti itu.
"Aku iri padanya" gumam Irene, ia kembali mengingat kenangannya bersama taehyung, pria Kim itu banyak berubah tidak ada lagi Kim taehyung yang bertindak semaunya seperti taehyung yang dulu pertama kali Irene temui, suaminya itu sangat mengutamakan ya, menjaga perasaanya dan selalu berusaha melakukan yang terbaik untuknya, taehyung suami idaman untuknya juga ayah yang baik untuk anak-anak mereka, kondisi taehyung yang sekarang membuat Irene menyadari betapa berpengaruhnya sosok pria Kim itu di kehidupannya, ia seolah seperti layang-layang putus saat tak bersama pria itu, ia seolah kehilangan arah dan kerap kali merasa ia tak mampu menjalani semuanya tanpa pria itu.
"Akan menyenangkan jika ada dia disini" gumam Irene lagi, baginya mungkin semuanya tak akan terasa seberat ini jika ada pria Kim itu, urusan youra dan yejun sangat menguras tenaga juga air matanya, ia butuh sosok pria Kim itu disisinya ia membutuhkan taehyung saat ini.
Cukup lama pesanan Irene jadi karena restoran itu cukup ramai dan Irene memaklumi itu, setelah mendapat apa yang ia mau ia segera kembali ke kamar yejun, kasian ibu mertuanya belum makan malam.
Irene membuka pintu kamar rawat inap yejun dan melihat taehyung ada disana pria itu tampak duduk disebuah kursi roda tengah tersnyum kearahnya.
"Aku benar-benar sudah gila" gumam Irene lalu memejamkan matanya dan menggelengkan kepalanya mengira kalau ia tengah berhalusinasi, ia mengira ia berhalusinasi karena sejak tadi terus memikirkan pria Kim itu.
"Kenapa hanya berdiri disana?" Tanya taehyung pelan
'dia Bahakan bisa bicara' batin Irene 'aku rasa aku perlu menemui sikiater'
"Omma ada appa" ucap yejun menyadarkan Irene dari pergulatan hatinya
"Kau marah padaku sampai tak mau menyapaku?" Tanya taehyung
Irene diam saja tapi berjalan mendekati taehyung
"Bagaimana bisa kau ada disini?" Tanya Irene
"Aku ingin menemui putraku dan istriku yang cantik ini tentu saja" ucap taehyung
Irene reflek membalikkan badannya saat ada petugas masuk kedalam kamar itu dengan mendorong ranjang membawa ranjang kosong kesana
"Aku akan tidur disini" ucap taehyung
"Mr Kim anda belum boleh seperti ini silahkan naik lagi ke ranjang anda dan berbaring disana" ucap seorang perawat yang tanpaknya sedikit kesal karena ulah taehyung yang memaksa untuk datang menemui putranya dan bahkan memaksa untuk memindahkan ranjang nya ke kamar inap yejun.
"Bagaimana bisa anda langsung duduk seperti itu bagaimana kalau terjadi sesuatu"
Perawat itu membantu taehyung naik lagi ke ranjangnya yang kini bersebelahan dengan ranjang yejun sementara Irene masih diam saja ia masih belum percaya kalau taehyung saat ini ada didepan matanya.
"Rene" panggil Nara
"Omma"
"Omma dari ruangan dokter, duduklah dan makan kau jangan sampai ikut sakit juga" ucap Nara
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Love
Fanfictionhaiii ini cerita lanjutan dari cerita "one night stand with Mr kim" Harus baca itu dulu sebelum baca ini biar ga bingung.