50

1.2K 163 9
                                    

Serapuh apapun Irene semalam pagi ini ia sudah menampilkan senyum palsunya didepan anak-anaknya, ia bahkan tak tidur semalaman, ia juga terpaksa harus mengompres matanya tadi agar anak-anak tak menanyakan kenapa matanya sembab, apalagi youra yang sudah mulai besar dan mengerti.

Ini hari Sabtu tapi bahkan pria Kim itu tetap pergi tadi, dia tadi hanya menyapa yejun dari ujung pintu kamar putranya saat yejun sedang Irene pakaikan baju, pria itu hanya berdiri disana dan berpamitan pada yejun, tanpa mengucapkan sesuatu padanya, Irene juga hanya diam tadi membiarkan taehyung pergi begitu saja pagi itu.

Taehyung tadi mengatakan ia hanya akan sebentar saja tapi Irene tak yakin itu.

Hari ini Irene mengantar youra ke rumah Jennie karena youra ingin main dengan Ara, sedangkan yejun terus merengek minta main ke Playground jadi ia menitipkan youra di rumah Jennie dan membawa yejun ke mall, tadi Irene mengajak youra dan Ara tapi kedua bocah perempuan itu tak mau ikut jadilah ia hanya berdua saja dengan yejun.

Irene yang tak tidur semalaman tentu sedikit kewalahan saat menemani yejun main di Playground, yejun sangat aktif energinya seolah tak pernah habis.

"Sayang istirahat sebentar, omma lelah" ucap Irene saat menemani yejun main trampolin, ia lalu duduk dipinggir sebelumnya taehyung yang selalu menemani yejun main baru kali ini Irene menemaninya dan sungguh ternyata sangat melelahkan.

Sebentar lagi yejun akan ulangtahun ia tak yakin nanti taehyung juga ada waktu untuk putranya, ah sedih rasanya kalau mengingat itu, mengingat betapa anehnya sikap taehyung akhir-akhir ini.

Irene menatap layar ponselnya yang tengah redup itu membuatnya bisa melihat pantulan wajahnya dilayar ponselnya, ia lalu menundukkan kepalanya menatap baju yang ia pakai "apa aku tidak menarik lagi?" Gumamnya pelan "apa aku sekarang tidak cantik lagi?" Gumamnya lagi "jahat sekali jika ia berubah karena aku seperti itu" ucapnya pelan, meski ia masih cukup percaya diri kalau ia tetap cantik meski sudah pernah melahirkan yejun, tapi bagaimanapun sikap taehyung akhir-akhir ini membuatnya terus mencari apa yang salah dengan dirinya.

Irene kembali menghela nafasnya lalu menatap yejun putranya yang tengah asik main trampolin sendirian, bagaimana ini?  bagaimana nasib yejun jika ia dan taehyung tak baik-baik saja, kasian yejun ia masih sangat kecil begitu pikir Irene. Ya wanita itu terus berpikir kemungkinan kemungkinan buruk Meksi ia terus saja berusaha menghapus pikiran buruk itu tapi tentu ia harus bersiap dengan segala kemungkinannya.

Yejun berjalan kearah Irene "omma ayo main yang lain" ajaknya yang sudah mulai merasa bosan

"Omma" panggil yejun saat Irene hanya diam saja dan menatapnya

"Oh ayo" ucap Irene lalu bangun dari duduknya menggandeng tangan mungil putranya pergi dari area permainan trampolin itu.

"Kau mau main apa?" Tanya Irene, sebelum main trampolin yejun sudah main beberapa permainan Irene heran kenapa putranya ini tak lelah-lelah dan energinya terus saja penuh.

"Omma aku sudah boleh main itu?" Tanya yejun menunjuk sebuah rollercoaster mini

"Aniya kau belum cukup tinggi untuk itu" bohong Irene yang sebenarnya enggan ikut naik wahana itu.

"Aku harus makan yang banyak?" Tanya yejun

"Ehmm kau harus makan yang banyak supaya cepat tumbuh tinggi" ucap Irene mengiyakan

"Kau mau makan saja?" Tanya Irene berharap yejun mau dan setidaknya ia punya banyak waktu untuk beristirahat lagi ia masih lelah karena trampolin tadi, lagipula ini sudah lewat jam makan siang.

"Mau" ucap yejun lalu merentangkan tangannya "omma aku mau digendong"

"Kau sudah besar" ucap Irene tapi pada akhirnya tetap menggendong bocah itu karena mereka hanya berdua, tak ada taehyung yang biasanya menggendong yejun jika Irene engan melakukannya.

Unconditional LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang