Semua air mata dan rasa lelah itu seolah terbayar lunas hari ini saat acara penikahannya berjalan dengan lancar. Sebelumnya Irene pikir hari ini tidak akan pernah ada, ia pikir sebelumnya mungkin rencana pernikahannya hanya akan menjadi angan-angan saja, banyak masalah menjelang hari H pernikahannya. Irene bahkan hampir menyerah saat itu tapi Ara kakaknya selalu datang dan menguatkannya, meyakinkannya kalau pasti ada jalan keluar dari setiap masalah yang Irene hadapi. Masalah terkait persiapan pernikahannya.
Pernikahan itu begitu megah, kabar bahagia itu tentu sudah sampai di seluruh penjuru Korea karena banyak media yang penasaran dengan acara itu. Meski begitu kesakralan acara pernikahan itu tetap dapat dijaga dengan sedemikian rupa, semua tamu juga merasa nyaman meski didepan hotel banyak media menunggu.
Hotel ini milik keluarga Bae, ayahnya baru tahun lalu membeli hotel ini yang rencana akan jadi hadiah ulangtahun untuk hyunjae diulangtahunnya ke 17 tahun kelak yang tentu saja masih sekitar 14th lagi karena bocah itu bahkan masih berusia 3th. Hyunjae memang cucu kesayangan keluarga Bae, dia cucu pertama dan satu-satunya untuk saat ini.
Yeri menatap kagum pada dekorasi ballrom itu yang dihias sedemikian rupa menjadi sangat cantik dan elegan persis seperti kepribadian Irene yang Yeri ketahui.
Yeri dan bibinya diundang khusus oleh Bae Yoona, ah wanita itu biarpun terkesan keras kepala dan terkadang bersikap semaunya tapi Bae Yoona adalah sosialita yang terkenal berhati mulia, dia senang membantu dan dicintai banyak anak asuhnya berkatnya banyak anak panti yang dapat makan dengan nikmat, dapat bersekolah dan bahkan memiliki kehidupan yang layak. Tak hanya anak panti yang jadi perhatiannya karena ia juga menjadi donatur di bebrapa panti jompo banyak hal positif yang ia lakukan, jadi meski ia tak bekerja tapi Yoona adalah wanita yang sibuk, sibuk mengurusi dan memastikan lebih banyak lagi orang bisa hidup dengan layak.
Sedangkan ditempat lain jauh dari mewahnya pesta yang diselenggarakan keluarga Bae, Jungkook dan seokjin untuk pertama kalinya kembali bertemu dan minum bersama, mereka lama tak saling berkomunikasi padhal sebelumnya mereka cukup dekat. Seokjin selalu jadi panutan Jungkook dulu.
"Kau tak datang mengucapkan selamat?" Tanya seokjin sembari menuangkan minuman itu kedalam gelas kosong milik Jungkook
"Daripada mengucapkan selamat aku lebih ingin membawanya lari" ucap Jungkook lalu tertawa miris menertawai dirinya sendiri
"Kau sepertinya mulai mabuk, jika sadar kau tak akan mengatakannya, aku bahkan tak diundangnya" ucap seokjin "dia sepertinya sudah lupa padaku" ucap seokjin
"Minumlah lagi" ucap seokjin "kita sudah lama tak minum bersama seperti ini"
"Kau tau Hyung aku sangat menyesal tak memperjuangkannya, dia menungguku terlalu lama" ucap Jungkook mulai melantur dan jadi curhat mencurahkan isi hatinya.
Seokjin mengangguk setuju
"Kadang aku merasa kesal dengan takdirku, kenapa aku menjadi pria miskin yang tak pantas untuk wanita sepertinya, atau kenapa tuhan mengijinkanku untuk mencintainya tapi tak mengijinkanku memilikinya "
"Jangan begitu kau tidak miskin, kau sangat sukses" ucap seokjin
"Tapi aku miskin dihadapan keluarganya, kekayaanku yang kudapatkan dengan susah payah ini mungkin hanya seujung kuku kekayaan pria itu, dia benar-benar tak terjangkau, aku pernah bertekat untuk mengejarnya demi untuk dipandang pantas bersanding dengan wanita itu lalu aku sadar mau sampai jungkir balik pun aku tak akan bisa mengejar pria itu" ucap Jungkook "Hyung aku menyedihkan sekali ya, dia beruntung karena orangtuanya kaya"
"Kau berpikir dia mudah karena orangtuanya juga kaya?" Tanya seokjin yang di angguki Jungkook
"Dia tidak begitu, dia menjadi dirinya yang sekarang karena kerja kerasnya, dia memang pria yang cerdas dan pandai melihat peluang, aku benci mengakuinya tapi aku mengaguminya suatu saat aku harus bisa menjadi sepertinya, dia terus dan terus menjadi semakin kaya" ucap seokjin mengingat perbedaan taehyung 5th lalu dan taehyung sekarang.
"Dia bahkan baru saja meresmikan sebuah mall di Paris dia benar-benar gila" ucap seokjin
"Hyung jika kau jadi wanita kau akan suka pria sepertinya atau pria sepertiku ?" Tanya Jungkook
"Pertanyaan macam apa itu aku tidak mau jadi wanita" ucap seokjin
"Misal saja" ucap Jungkook memaksa
"Aku pilih dia tentu saja dia kaya dan tampan kau kan hanya tampan saja" ucap seokjin lalu terbahak "aku geli membicarakan ini"
"Kau benar Hyung aku pun juga akan memilihnya jika aku menjadi wanita" ucap Jungkook lalu ikut tertawa dengan seokjin mencoba melupakan kesedihannya karena hari ini wanita yang ia cintai menikah dengan pria lain.
***
Taehyung tersnyum manis saat masuk kedalam kamar hotel itu dan sudah mendapati Irene dan youra terlelap sembari saling berpelukan, ia tadi setelah pesta usai memang tak langsung ke kamar karena harus meladeni beberapa koleganya yang masih betah mengobrol dengannya.
Taehyung senang Irene sangat menyayangi youra, tadi gadis ciliknya itu begitu senang saat Irene memberikannya sebuah wig yang membuatnya jadi memiliki rambut panjang lagi. Meski tak mengatakannya tapi taehyung tau youra kerap merasa sedih karena rambutnya habis dipangkas. Youra bahkan tak mau ke sekolah dan memilih belajar dirumah.
Taehyung lebih dulu membersihkan dirinya dikamar mandi sebelum akhirnya menyusul Irene dan youra untuk tidur.
***
Pagi harinya seolah Irene tak dibiarkan untuk sekedar mengambil nafas dan bersantai sebentar ia sudah harus disibukkan dengan mempacking barang-barangnya yang akan ia kirim ke alamat baru nya di California bersama taehyung.
Meski taehyung pernah mengatakan padanya mungkin mereka tak akan lama juga disana tapi siapa yang tau kedepannya, taehyung mengatakan pada Irene kalau kemungkinan mereka hanya sekitar 5-7th disana lalu jika semuanya sudah stabil akan kembali ke Korea, karena taehyung pun berat jika harus jauh dari Kim Nara ommanya.
"Bibi apa sekarang aku boleh panggil omma?" Tanya youra disela-sela Irene memilih barang-barangnya yang akan ia kirim
Irene tersnyum manis "ehmm tentu saja aku ommamu" ucap Irene membuat gadis kecil itu tersnyum cerah
"Aku senang sekali, aku sayang omma" ucap youra lalu memeluk Irene
"Omma juga sayang youra" ucap Irene "duduklah disana" titah Irene karena sejujurnya youra sedikit menghbat pergerakan nya
"Nee" ucap youra Patuh
Gadis itu lalu duduk manis di sofa dalam kamar Irene memperhatikan Irene dan beberapa asisten rumahtangga itu mengadu barang-barang.
Taehyung tak bisa lama disini jadi ia pun juga jadi terburu, tadinya Irene pikir mungkin taehyung akan seminggu disini ternyata tidak besok mereka sudah harus pergi.
Mereka akan pergi bersama-sama orangtua Irene juga kakaknya akan mengantar Irene, sekalian mau liburan. Kim Nara juga akan ikut besok, besok benar-benar akan jadi perjalanan keluarga. Jika diingat-ingat Irene bahkan belum pernah lagi pergi bersama keluarga nya full lagi setelah ia beranjak dewasa dulu ia dan aeri sering ikut jika ayah nya bepergian tapi setelah mereka dewasa tidak pernah lagi. Liburan bersama pun tidak pernah.
Tak lama taehyung masuk kedalam kamar itu menghampiri Irene lalu memeluk istrinya itu.
"Biarkan mereka saja yang melakukannya, nanti kau lelah" ucap taehyung
"Aku perlu ikut"
"Tidak sayang biarkan mereka melakukannya untukmu" ucap taehyung
Pria Kim itu lalu menoleh menatap youra "sayang ayo keluar jangan ganggu bibi bibi itu" ajak taehyung saat youra sejak tadi mengajak berbicara salah satu asisten rumahtangganya
"Aku tidak mengganggu" ucap youra tapi tetap menurut dan berjalan menghampiri ayahnya itu.
Ketiga nya keluar kamar meninggalkan orang-orang yang tengah sibuk mempacking barang-barang Irene.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Love
Fanfictionhaiii ini cerita lanjutan dari cerita "one night stand with Mr kim" Harus baca itu dulu sebelum baca ini biar ga bingung.