58

1.4K 176 13
                                    

Sungguh tidak mudah menjadi Irene, pagi tadi ia pulang menemui putrinya youra merawat dan menemani anak itu, ia bahkan tak sempat untuk sekedar bersantai sejenak tapi sudah mendapat telpon dari Kim Nara, ibu mertuanya itu meminta Irene segera ke rumahsakit karena siang ini luka yejun akan kembali dibersihkan anak itu terus berteriak menolak saat didekati dokter dan perawat sangat menghebohkan, dia belum diapa-apakan saja sudah seperti tengah di siksa, anak itu menangis histeris bahkan taehyung ayahnya pun tak bisa berbuat apa apa iming-iming mainan tidak mempan siang itu. Yejun memang selalu seperti ini setiap kali dokter mengecek luka pasca operasinya, yejun tau itu akan sakit karena itu ia tidak mau disentuh.

Mau tidak mau Irene kembali ke rumahsakit dan terpaksa kembali meningglakan youra karena tak mungkin juga membawa anak itu mengingat ia saja ketakutan setiap kali naik mobil.

Beruntung youra mengerti karena ia pun ikut mendegar suara tangisan yejun di telepon tadi, ya yejun berteriak sampai terdengar oleh kakaknya.

"Omma" panggil yejun begitu melihat Irene di ujung pintu kamar inap itu

"Apa? Kenapa menangis sampai berteriak seperti itu?" Tanya Irene lalu berjalan mendekati yejun "jangan berteriak-teriak nanti tenggorokanmu sakit" ucap Irene memberitahu

Yejun langsung memeluk Irene begitu Irene beridiri tepat disamping ranjangnya "aku tidak mau diperiksa" ucap yejun

"Kau mau sakit terus? Kau harus diperiksa agar cepat sembuh" ucap Irene, ia sedikit mendorong yejun dan menatap wajah yejun yang penuh dengan air mata, kasian sekali dia. Irene mengusap air mata yejun "tidak apa-apa tidak akan terjadi sesuatu yang buruk" ucap Irene mencoba menenangkan yejun 

"Sakit tidak mau" ucap nya

"Dengan omma" ucap Irene yang dibalas gelengan kepala yejun

"Kim yejun" panggil Irene

"Tidak mau" ucapnya

"Dengan omma atau sendiri?"

"Omma tidak mau" ucap yejun saat Irene justru memberinya pilihan disaat ia sudah mengatakan ia tidak mau diperiksa

"Sayang menurutlah pada omma" ucap taehyung

Yejun tampak mengerucutkan bibirnya.

Irene menoleh menatap perawat yang sejak tadi ada disana

"Silahkan diperiksa" ucap Irene

"Dengan omma" ucap yejun saat ia terdesak dan tak memiliki pilihan lain.

"Kau mau kita pegangan tangan?" Tanya Irene

"Mau dipeluk" jawabnya

Irene tersnyum kecil saat anaknya itu akhirnya mau juga.

Tak lama dokter datang keruangan itu setelah perawat tadi memanggilnya.

Irene duduk di ranjang milik yejun dan memanggu anak itu, Irene sebenarya tak tega juga melihat yejun seperti ini ia hanya berusaha kuat saja didepan anaknya itu. Melihat luka ditubuh yejun juga sangat menyakitkan untuk Irene.

"Dokter pelan-pelan" ucap yejun yang dibalas seulas senyum dari dokter itu.

"Jangan melihatnya lihat kearah appa saja" ucap taehyung

Yejun diam saja tapi menurut dan menghadap kearah taehyung, dia tidak menangis tapi sudah hampir menangis.

"Kau hebat sayang" puji Irene saat yejun berhasil melewati pemeriksaan siang itu tanpa menangis meski Irene tau yejun menahan tangisnya.

Dimata taehyung tak hanya yejun yang hebat tapi Irene lah yang paling hebat dia ibu yang kuat, dan dia beruntung memiliki istri seperti Irene, Irene mendidik anak-anak mereka dengan baik.

Unconditional LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang