Setelah perjalanan kami ke pantai, kami tidak saling menelepon. Aku tahu apa yang akan dilakukan semua orang. Yoongi mungkin terkurung di ruang kerjanya dan Hoseok pulang pergi antara kedai burger two star dan ruang dance. Jungkook menunggu liburan sekolah dimulai, dan Jimin mungkin sudah meninggalkan kamar atap Hoseok dan pkembali ke rumah.
Aku juga berusaha mempertahankan rutinitas harian ku dengan bekerja keras di pom bensin. Kami semua memiliki kehidupan kami sendiri untuk dijalani, dan hal-hal yang mendesak atau penting bagi kami. Seolah tidak terjadi apa-apa, kami kembali ke tempat kami.
Dari waktu ke waktu, aku ingat apa yang Taehyung katakan di pantai. Sejujurnya, aku sering diingatkan dengan ucapannya dan tersiksa olehnya. Ucapannya juga membawa kembali kenangan di pedesaan yang ku pikir aku sudah lupa. Pada hari musim dingin yang penuh badai itu, apa yang Taehyung ••• tidak ••• apa yang ingin Jonghun katakan padaku? Jika aku mendengarkan, apakah semuanya akan berubah?
Apa yang ingin Taehyung tanyakan padaku hari itu di pantai? Taehyung tidak tampak seperti dirinya yang biasanya, terlihat serius dan putus asa. Seolah ada sesuatu yang harus dia lakukan.
Aku tidak mendengarkannya karena aku takut, bukan karena aku teringat Jonghun. Aku menjaga jarak karena aku tidak ingin mendengar permintaannya yang putus asa dan berada dalam situasi harus memilih antara menolak atau mengabaikan permintaan tersebut. Cara yang selalu aku lakukan.
Aku merasa menyedihkan. Dengan kepala tertunduk, aku meninggalkan pekerjaan. Sebelum aku meninggalkan pedesaan musim dingin itu, aku pergi ke rumah Jonghun. Aku tidak punya apa-apa untuk dikatakan, tidak ada permintaan maaf untuk ditawarkan, tidak ada kebenaran untuk disampaikan.
Aku hanya merasa bahwa aku harus melakukannya. Mungkin aku ingin memberitahu mereka bahwa itu bukan salahnya. Untuk menyampaikan belasungkawa ku dan berbagi kesedihan mereka. Aku tidak berpikir itu akan menghibur mereka. Mungkin aku hanya ingin merasa lebih nyaman tentang hal itu.
Saat aku mendongak, aku melihat grafiti Taehyung di dekat halte bus. Taehyung pernah ditangkap sekali karena melukis di sana. Bahkan di kantor polisi, Taehyung terus tersenyum dan menanggapi dengan protes, dan lebih banyak ditegur oleh polisi karenanya. Aku bertanya kepadanya ketika kami keluar dari stasiun, "Apa yang membuat mu begitu senang?" Taehyung berkata, "tidak ada alasan untuk tidak bahagia. Cuacanya bagus. Grafitinya ternyata luar biasa. Aku berlari sangat kencang denganmu, dan kita ditangkap bersama dan keluar bersama"
KAMU SEDANG MEMBACA
HYYH The Notes 2 [Terjemahan Indonesia]
FanfictionTerjemahan bahasa indonesia dari buku HYYH The Notes 2 (花樣年華 The Notes 2)