Aku menyadarinya begitu melihat pesan Taehyung. Sudah waktunya untuk kembali. Aku meninggalkan Songju dalam keadaan marah beberapa hari yang lalu. Ada banyak alasan untuk kemarahan ku. Bibiku sedang sakit, rencana pembangunan kembali dan panti asuhan, dan pergelangan kakiku yang terluka. Namun, aku tidak memiliki target yang jelas untuk kemarahan ku. Sejujurnya, aku marah karena ketidak-mampu-an ku, tapi aku telah melampiaskan semua kemarahanku pada Seokjin.
Sambil membantu teman ku dan tim tari nya, aku memikirkan ini dan itu. "Ada yang salah dengan Seokjin," kata Taehyung, tapi aku tidak terlalu memperhatikannya. Seokjin kaya, dan dia adalah putra seorang anggota dewan, seorang mahasiswa, dan mengendarai mobilnya sendiri. Masalah ku jauh lebih serius dan penting dibandingkan dengan dia. Aku marah padanya karena tidak membantu ku, tetapi apakah aku pernah membantunya?
Ketika aku memberi tahu teman ku bahwa aku harus kembali ke Songju secepatnya, dia tampak bingung. Ketika aku mengatakan aku minta maaf, dia mengangkat bahu dan berkata, "Sepertinya kamu siap untuk kembali kapan saja." Aku mengatakan itu tidak benar dan menambahkan. "Kamu tahu betapa kerasnya aku bekerja di sini bahkan dengan kakiku yang sakit. Bagaimana kamu bisa mengatakan itu?"
Dia tersenyum dan berkata, "Kamu tahu bukan itu maksudku, kamu harus kembali. Kami akan mengurus beberapa hal di sini."
Aku mengklik ruang obrolan dan mengatakan akan sangat bagus jika kita bisa bertemu di stasiun Songju. Aku hanya harus sampai ke kereta tepat waktu. Aku mulai berlari menuju stasiun Hagok.
_______
KAMU SEDANG MEMBACA
HYYH The Notes 2 [Terjemahan Indonesia]
FanfictionTerjemahan bahasa indonesia dari buku HYYH The Notes 2 (花樣年華 The Notes 2)