Bel pulang sekolah sudah berbunyi, semua siswa dan siswi mulai berhamburan meninggalkan kelas.
Airin langsung menghampiri Anya yang masih sibuk memasukan buku-bukunya ke dalam tas.
"Nya, gue pulang sama Andre ya."
"Iya, santai," jawab Anya.
"Ih serius nih, nanti lo ngambek lagi," ujar Airin.
"Lagian mana pernah gue ngambek sama lo."
"iya juga sih, udah yuk buruan di tungguin Andre di parkiran," ajak Airin.
mereka berdua sudah sampai di parkiran yang mulai sepi, ada Andre dan teman-temannya dan beberapa siswa lain yang masih asik mengobrol.
"Eh ada Anya sama bibinya Andre," celetuk Cahyo yang selalu senang menggoda Airin.
"Baby liat tuh temen kamu ngeselin banget, mulutnya pengen di jahit." Airin mendengus kesal.
"Elah manja banget lo," ujar Cahyo.
"Cahyo emang mulutnya kayak sampah by, udah anggep aja dia setan," sahut Andre.
"Huhu dasar setan," ejek Airin.
"Payah banget mainnya keroyokan," jawab Cahyo sebal.
"Ribut mulu lo berdua capek gue dengarnya. Gue duluan ya ada urusan bye." pamit Anya.
"Urusaan apa? Perlu gue temenin nggak?" tanya Airin.
"Nggak! gue bisa sendiri, bye semuanya." Anya memasuki mobilnya dan langsung tancap gas.
"Ih mau kemana sih dia? Kok buru-buru banget," tanya Airin yang sudah benar-benar kepo.
"Kebelet berak kali," jawab Cahyo seenaknya.
"Udah nggak usah di anggep sih Cahyo, mending kita pulang, laper gue dengerin lo berdua berantem mulu." Akhirnya Devan membuka suara setelah tadi sibuk bermain game online di ponselnya.
***
Sebenarnya Anya sedikit ragu untuk menjenguk Bian, takut malah di kerjain Andre atau Bian emang lagi kenapa-kenapa sekarang.
Anya mampir ke supermarket sebentar untuk membeli buah. Ya kali pikirnya ngejenguk orang nggak bawa apa-apa. Setelah selesai membeli buah Anya melajukan mobilnya menuju alamat yang Andre berikan.
Setelah 10 menit perjalanan akhirnya Anya sudah berada di parkiran apartemen.
"Duh kok gue deg-degan gini ya." Anya memegangi dadanya. Jantungnya berdetak sangat cepat, dengan langkah kaki yang berat Anya mulai melangkah menuju apartemen Bian.
"Ih kok makin deg-degan gini, mana udah di depan pintu," keluh Anya.
Anya menarik napas pasrah, sudah terlanjur sampai nggak mungkin pulang. Ia memberanikan diri menekan bel apartemen Bian tapi sudah beberapa kali ia menekan bel belum juga ada respon dari dalam sana.
"Andre ngerjain gue apa gimana nih, kok nggak ada orang disini." Anya menekan belnya sekali lagi.
Tiba-tiba pintu terbuka dan terlihat Bian berdiri di depan pintu mengenakan kaos putih dan celana boxernya, cukup membuat Anya tertegun melihat betapa tampannya laki-laki itu.
"Eh kok lo ada disini Nya?" Bian mengernyit bingung.
"Emm itu anu duh gimana ya ngomongnya." Anya jadi kikuk karena terpesona dengan ketempanan Bian.
"Duh segitu kangennya sampai nyamperin gue ke apartemen," goda Bian.
"Nih!" Anya memberikana parcel buah yang tadi ia beli untuk Bian.
![](https://img.wattpad.com/cover/216230649-288-k138456.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bian Dan Anya
Teen FictionAnya atasya kusuma gadis yang memiliki paras cantik tersebut menjadikan nya idola di kalangan laki-laki SMA Harapan, ia juga sudah banyak mematahkan hati laki-laki karena bersikap jutek dan dingin. Anya sengaja menutup hatinya rapat-rapat dan tidak...