CHAPTER 4

15.9K 777 64
                                    

Happy reading.......

***
[ CHAPTER 10 ]

"Jika kamu siap untuk jatuh cinta,
maka kamu juga harus siap
untuk patah hati.
Karna dua hal tersebut,
selalu berjalan beriringan"
-Evelyn Azzura Syanalla-
.
.

---

Plak!

"BISA GAK SIH LO BERHENTI NUDUH GUE! LO DATANG-DATANG LANGSUNG NYIMPULIN KALAU GUE SAKITIN ALARA! GUE GAK PERNAH SAKITIN ALARA, BEGO!!". Teriak Evelyn dengan keras.

Wajahnya memerah karena marah. Evelyn benar-benar marah dengan lelaki didepannya itu.

"Lo itu gak tau apa-apa. Jadi lebih baik lo diam aja!. Gak usah nuduh-nuduh gue! Lagian ngapain juga sih, gue nyakitin Alara? gak ada untungnya juga buat gue!" Teriak Evelyn lagi.

"Sekali lagi gue jelasin sama lo, Gue gak pernah sekalipun nyakitin Alara!" Ucap Evelyn dengan penekanan.

Langit tertawa miring. "Apa lo bilang? Lo gak pernah nyakitin Alara? Apa gue gak salah dengar?" Ejek Langit. "Lo pura-pura lupa atau gimana sih? Hah? Lo lupa kalau tiap hari lo selalu nyakitin Alara? Lo amnesia?" Lanjut Langit.

Evelyn mengepalkan tangannya kuat. Bahkan saking kuatnya, buku-buku jarinya memutih, juga kuku tajamnya yang menusuk telapak tangan.

"IYA! GUE AMNESIA! GUE GAK INGAT APAPUN! GUE GAK BISA INGAT MASA LALU GUE!  GUE JUGA GAK TAU PERBUATAN GUE DULU, GUE GAK TAU KALAU PERNAH BULLY ALARA! GUE GAK INGAT!" Teriak Evelyn dengan sangat keras.

Langit terkejut mendengar teriakan Evelyn. Langit tak tau kalau setelah kecelakaan, Evelyn mengalami amnesia.

"Gue gak tau apa yang udah gue perbuat dulu. Gue enggak ingat apa yang udah gue lakuin sama siapapun, termasuk Alara. Gue gak bisa ingat semuanya." Ucap Evelyn sedikit lirih.

Sungguh!. Evelyn tidak tau kalau dulu sebelum kecelakaan yang dialaminya, Evelyn adalah sang antagonis.

"Gue bakal kasih tau masa lalu lo." Ucap Langit.

Evelyn menatap Langit. Menunggu penjelasan yang akan diucapkan Langit.

"Lo itu perempuan jahat! Lo selalu bully siapapun yang coba dekat sama gue. Lo selalu nyakitin Alara. Bahkan bukan cuma Alara aja, tapi banyak! Dan bukan hanya itu, lo juga selalu ngekang gue, ngancam gue kalau gue gak mau nurut sama lo. Lo itu egois Evelyn! Gue benci sama lo!"

Ucapan Langit begitu menyakitkan. Evelyn merasa hatinya sakit mendengar apa yang telah diucapkan oleh Langit.

Sebegitukah jahatnya dirinya? Sampai menyakiti siapa saja yang dekat dengan Langit? Bahkan sampai Langit juga ikut membencinya?

"Gue enggak tau kalau dulu gue adalah antagonis". Ucap Evelyn.

"Alah, mau lo amnesia atau enggak? Gak ada bedanya. Lo bakal tetap jadi perempuan jahat! Gak punya hati!" Ucap Langit.

Lalu Langit berbalik untuk menghampiri Alara dan pergi berbalik bersama Alara. Sebagian siswa yang menonton tadi juga pergi berangsur-angsur. Sampai kini, hanya tersisa Evelyn dan Alisya.

"Apa gue emang sejahat itu ya? Apa sikap gue keterlaluan banget?" Tanya Evelyn dengan pandangan kosong.

"Iya Evelyn. Sikap lo udah keterlaluan banget. Tapi, itu kan dulu. Setiap orang pasti punya suatu kesalahan kan? Gak ada manusia yang gak pernah berbuat kesalahan."

"Dan mulai sekarang, lo jangan kayak gitu lagi ya? Kita hidup seperti mana mestinya. Lo gak usah terus mikirin kesalahan lo dulu. Pikirin aja yang sekarang dan seterusnya."

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang