CHAPTER 49

4.5K 201 22
                                    

Halo Vren.
Apa kabar? Semoga baik yaaa....

Part ini lebih panjang. Dua ribu kata lebih. Bacanya pelan-pelan aja ya, jangan buru-buru.

Tandai typo!

Happy reading.....

---

"Gimana rasanya dibenci semua orang, hm?" Tanya Evelyn ketika melihat Alara yang baru saja memasuki rumah dengan keadaan berantakan.

Alara menatap benci pada Evelyn. "Aku bakal buktiin ke semua orang kalau semua yang kamu omongin tadi nggak bener. Dan aku juga bakal ngebuat kamu dibenci, Elyn!" Ucap Alara tanpa takut.

"Yaampun, sayang. Kamu kenapa?" Tanya Disa yang baru saja keluar dari kamarnya. Wanita itu terkejut melihat keadaan putrinya yang berantakan.

"Ini semua gara-gara dia Ma!" Ucap Alara seraya menunjuk Evelyn.

"Sebenarnya ada apa Elyn? Apa benar kamu yang buat Alara seperti ini?" Tanya Disa dengan lembut pada Evelyn.

Evelyn melengoskan pandangannya. "Emangnya kenapa? Mau aduin gue sama Papa? Aduin aja! Gue nggak takut!" Ucap Evelyn dengan sombong.

"Kamu-"

"Udah sayang, sekarang kamu bersihin badan kamu dulu ya?.m" Ucap Disa memotong ucapan Alara. Wanita itu tidak mau melihat kedua putrinya yang terus bertengkar.

Alara menghela nafas lalu berjalan menuju kamarnya. Sebenarnya gadis itu juga ingin segera mandi karena tubuhnya yang berbau tidak enak bekas sampah tadi.

Evelyn berdiri dari duduknya hendak keluar. Namun Disa menahan tangan Evelyn.

Evelyn berbalik badan dan langsung menghempaskan tangan Disa.

"Apaan sih?!" Tanyanya dengan nada tinggi.

"Kamu mau kemana, nak?"

"Bukan urusan lo!" Bentak Evelyn lalu kembali melangkah keluar rumah.

***

"Gue laper."

Alisya yang sedang membereskan meja belajarnya langsung menoleh. "Sama." Ucapnya diakhiri senyuman.

"Lo nggak ada makanan?"

"Enggak. Cuma ada nasi. Kan gue udah bilang kalau orang tua gue keluar negri buat urusan bisnis. Jadi gue dirumah ini sendirian. Gue juga males masak." Ucap Alisya panjang lebar.

"Di kulkas ada apa aja?" Tanya Evelyn seraya berdiri.

"Emm...telur doang sih. Soalnya gue belum beli kebutuhan masak." Jawab Alisya.

"Yaudah, gue mau goreng telur." Ucap Evelyn lalu berjalan menuju dapur rumah Alisya.

Sesampainya disana,  gadis itu membuka kulkas dan menghela nafas saat hanya menemukan telur.

"Ini gue beneran cuma mau goreng telur?" Gumam Evelyn seraya memutar otaknya.

"Bego! Gue kan bisa pesen makanan." Ucap Evelyn seraya menepuk pelan dahinya.

Evelyn menarik salah satu bangku dan duduk disana. Tangannya aktif membuka aplikasi pemesan makanan secara online.

Evelyn mengerutkan keningnya. "Enaknya makan apa?" Tanya Evelyn entah pada siapa.

"Ayam geprek aja deh." Ucap Evelyn lalu memesannya dengan tambahan telur. Bukan hanya itu saja. Evelyn juga memesan dua gelas thai-tea untuknya dan Alisya.

Evelyn keluar dari aplikasi tersebut setelah selesai memesan. Kini giliran dia membuka aplikasi chat. Fokus gadis itu tertuju pada satu kontak yang di pin sehingga berada di paling atas. Siapa lagi kalau bukan Bian.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang