CHAPTER 36

5.4K 257 92
                                    

I'am comeback.
Ada yang nungguin cerita ini up nggak?

💫💫💫Random question.💫💫💫

Kamu cowok or cewek?👦👧

Bulan lahir kamu apa?.

Chapter kemarin yang vote banyak!. Senang banget......makasih ya guys..... love u

Tandai typo⚠

Happy Reading....

***

"Halo guys!. Disini gue mau informasiin sama kalian semua. Lusa, tepatnya tanggal 16, Evelyn ulang tahun. Gue harap, kalian bisa datang ke acara sweet seventeennya. Kalian mau kan?" Ucap Alisya menggema di seluruh penjuru kantin.

"Mauuu." Teriak para siswa dan siswi dengan bersemangat.

"Oke, nanti untuk info tempat dan yang lainnya, akan gue kirim di grub angkatan kelas. Segitu dulu dari gue. Makasih atas perhatiannya." Ucap Alisya lalu duduk dan menyerobot minuman milik Evelyn.

"Huh, ngos-ngosan gue." Keluh Alisya.

Evelyn terkekeh. "Siapa juga yang nyuruh lo teriak?"

"Terus kalau gue nggak teriak semua nggak bakalan dengar. Emangnya gue harus pake toa gitu?"

"Bisa juga sih." Ucap Evelyn tanpa berfikir.

"Oh iya, lo juga undang Alara?" Tanya Alisya berganti topik.

"Iya, dia kan serumah sama gue."

"Ya iya sih, tapi gue suka emosi kalau liat Alara. Mukanya itu loh, pengen gue gampar pake kayu!" Ucap Alisya dengan serius.

Evelyn hanya terkekeh tanpa menyahuti omongan Alisya, Dirinya lebih memilih untuk berselancar di sosial media.

"Liat ke arah jam tiga, ada Langit yang terus liatin lo." Bisik Alisya dengan pelan.

Evelyn segera saja menoleh kearah yang ditunjukkan oleh Alisya. Dan benar saja, Evelyn langsung mendapati Langit yang tengah memandang ke arahnya. Namun, sadar akan dirinya yang terciduk, Langit segera mengalihkan pandangannya dan berpura-pura mengobrol bersama Zico.

"Akhir-akhir ini, gue sering liat Langit yang terus liatin lo. Lo ngerasa nggak?" Tanya Alisya.

Evelyn menatap sepiring batagor di hadapannya. Memang benar apa yang dikatakan oleh Alisya. Evelyn juga merasa kalau Langit sering memandangnya dengan sembunyi-sembunyi.

"Gue juga ngerasa kok, tapi gue nggak bisa percaya diri gitu aja. Nanti siapa tau, Langit ternyata nggak liat gue." Ucap Evelyn.

"Hellow, liat deh, jelas-jelas Langit liatin lo. Ya kali dia liatin gue, kan nggak lucu." Ucap Alisya dengan kesal.

"Eh by the way, apa lo masih punya perasaan sama Langit?" Tanya Alisya dengan penasaran.

Evelyn memandang Langit sejenak, menatap wajah tampan bak dewa Yunani milik Langit. Dengan alis tebal, kulit putih, dan juga hidung yang mancung. Ah, benar-benar sempurna.

"Enggak. Gue udah nggak punya perasaan lagi sama dia." Ucap Evelyn dengan yakin.

Alisya tersenyum tipis. "Gini dong, lo harus bisa lupain Langit. Maju terus tanpa liat ke belakang. Ingat, di depan lo, ada Bian yang selalu nungguin lo. Bian itu baik untuk lo." Ucap Alisya memberi nasehat.

Evelyn menoleh kearah Alisya. "Thanks, Sya." Ucapnya diakhiri senyuman tipis.

***

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang