Happy reading.......
***
"Mungkin,sebagian orang
menganggapku jahat.
Kerena mereka tidak tau,
bagaimana aku yang sebenarnya."
-Evelyn Azzura Syanalla----
Evelyn sudah membuka matanya sejak sepuluh menit yang lalu. Namun dia hanya diam. Sekarang dirinya tengah berada di dalam UKS. Berbaring sendirian.
Evelyn tengah memikirkan hal yang beberapa saat lalu terjadi. Dia hilang kendali.
"Gue emang benci sama Langit." Gumam Evelyn seraya bangun dari tidurnya.
"Gue emang benar-benar benci, gue udah muak dituduh terus. Jadi, yang gue lakuin tadi enggak salah kan?" Gumamnya sambil menatap lurus kedepan.
Kriet.
Pintu terbuka. Menampilkan Bian yang tengah berjalan kearahnya sambil membawa sebuah nampan.
"Lo udah bangun?" Tanya Bian setelah meletakkan nampan di nakas.
Evelyn mengangguk.
Lantas Bian tersenyum lega. "Makan ya, lo pasti tadi belum sarapan. Makanya sampai pingsan kaya gini. Ini tadi gue beliin nasi soto buat lo,"
Evelyn menggeleng lesu. "Gue nggak lapar." Ucapnya.
Bian mendelik. "Nggak terima penolakan. Ayo dong makan. Nih." Ucap Bian sambil menyiapkan meja kecil diatas Evelyn. Diatas meja itu terdapat nasi soto dan air mineral.
"Udah cepetan dimakan!" Perintah Bian.
Evelyn lantas menatap Bian dan makanan dihadapannya secara bergantian. Lalu Evelyn menghela nafas panjang sambil membuang muka. Tidak berniat untuk makan makanan yang dibawakan oleh Bian untuknya.
"Gue nggak laper Bian. Gue nggak mau makan." Ucap Evelyn dengan lesu.
"Udah lah makan aja. Dari pada badan lo lemas. Pasti sekarang tenaga lo habis kan, gara-gara tadi teriak-teriak."
"Tapi-"
"Nggak ada tapi-tapian, makan sekarang," Potong Bian dengan cepat. "Atau perlu gue suapin?" Tanya Bian dengan senyum lebar
"Kok lo maksa sih?" Ucap Evelyn mulai kesal.
"Oh, jadi mau disuapin...sini" Ucap Bian sambil meraih mangkuk soto itu.
Tapi dengan cepat Evelyn mencegahnya. "Nggak usah, makasih. Gue bisa makan sendiri." Jawab Evelyn ketus.
Kemudian dia mulai menyendokkan soto itu kedalam mulutnya dengan sedikit terpaksa. Melihat itu, Bian terkekeh. Evelyn saat ini terlihat sangat lucu dimatanya.
Sambil menunggu Evelyn selesai makan, Bian mengambil kursi plastik dan menaruhnya disamping tempat tidur Evelyn. Bian membuka handphone nya dan mulai bermain game.
Selama lima menit, ruang UKS itu hening. Yang terdengar hanyalah suara tembakan yang berasal dari handphone Bian.
"Bian," Panggil Evelyn.
"Apa?" Jawab Bian tanpa mengalihkan pandangannya dari layar handphone.
"Lo nggak masuk kelas?" Tanya Evelyn.
"Enggak, kelas nggak ada pelajaran. Bu Esti lagi berhalangan buat hadir. Dari pada gue dikelas, mendingan gue disini aja. Soalnya kelas berisik." Jelas Bian.
"Oh." Ucap Evelyn. Lalu dia kembali menyuapkan nasi soto kedalam mulutnya.
"Bian," Panggil Evelyn lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVELYN ANTAGONIST GIRL (END)
Teen Fiction[ Budayakan vote sebelum membaca ] ____________________________ Evelyn Azzura Syanalla, seorang gadis cantik berhati iblis, terkenal sebagai sosok antagonis yang selalu membully siapa saja. Selama dua tahun, dia menghalalkan segala cara demi mendeka...