CHAPTER 33

4.9K 229 71
                                    

Halo guys!

Udah seminggu lebih kita nggak ketemu.
Do you miss me?

Absen yuk, kalian dari kota mana?

Spam emot bunga (🌼) ➡➡➡

Tunjukin perasaan kalian hari ini dengan emoticon (😊😀😐😕😴😞)➡➡➡

Jangan lupa vote dan komen ya...
Follow akun wattpad aku juga biar dapat info dari sana.

Tandai typo⚠

Happy Reading........

***
"Gue nggak akan nyangkal kalau gue masih pengen lo kembali. Apa gue egois kalau minta lo buat kembali?"
-Langit Nathano-

---

Evelyn saat ini berada di dalam taksi. Di pangkuan Evelyn saat ini terdapat sebuket bunga Aster ungu kesukaan Mamanya. Iya, Evelyn ingin mengunjungi Mamanya.

Evelyn turun saat sudah sampai pada tujuannya. Setelah membayar ongkos, Evelyn berjalan memasuki tempat terakhir Mamanya.

Evelyn mengedarkan pandangan, menatap jejeran batu nisan yang tersusun rapi. Pemakaman ini sangat bersih, dengan rumput yang selalu dipangkas setiap minggu, juga dengan banyaknya pohon bunga kamboja yang mempersejuk tempat ini.

Evelyn berjalan cukup jauh untuk sampai ke tempat Mamanya berada. Dan ketika sampai di sana, Evelyn tersenyum tipis. Dirinya berjongkok di atas rumput.

"Ma."

"Mama apa kabar?" Tanya Evelyn dengan tangan yang mengelus batu nisan putih yang bertuliskan nama lengkap Mamanya.

"Mama pasti baik-baik kan disana? Elyn kangen sama Mama, Elyn mau ketemu sama Mama."

"Elyn disini sendirian, Ma. Semua orang nggak ada yang percaya sama Elyn. Bahkan papa kandung Elyn juga udah nggak percaya lagi." Ucap Evelyn dengan mata yang mulai memanas.

"Elyn sekarang harus kena hukuman, Elyn di skors satu minggu. Padahal Elyn nggak lakuin apa-apa. Elyn nggak salah kan, Ma? Mama percaya 'kan sama Elyn?" Ucap Evelyn diakhiri isakan lirih.

Evelyn mengusap kasar air matanya dan terkekeh pelan. "Oh, iya. Elyn lupa. Elyn kan nggak boleh Nangis, Elyn harus kuat. Iya 'kan, Ma?"

Evelyn mendongak menatap langit. "Tapi, Elyn masih punya seseorang yang bisa jaga Elyn. Dia selalu ada saat Elyn butuh. Elyn beruntung masih punya dia di hidup Elyn,"

"Mama mau Elyn kenalin sama orangnya? tenang aja, Ma. Anaknya baik kok, dia pengertian dan nggak gampang marah-marah. Nanti kalau ada waktu, Elyn pasti ajak dia kesini untuk ketemu sama Mama."

Evelyn meletakkan sebuket bunga itu di atas makam mamanya, lalu dirinya berdoa.

"Elyn pulang dulu ya, Ma. Nanti Elyn pasti kesini lagi kok." Ucap Evelyn lalu berdiri dan membenarkan letak kardigannya.

"Selamat tinggal, Mama." Ucap Evelyn lalu berbalik pelan menjauhi makam Mamanya.

Evelyn berjalan lunglai di pinggir jalan, kemudian duduk di salah satu bangku yang berada di depan area pemakaman.

Evelyn memandang tanpa minat pada kendaraan yang melintas di depannya. Evelyn merasa bosan, dirinya bingung ingin melakukan apa.

Menelfon Bian dan mengajaknya jalan-jalan? Tidak. Itu tidak mungkin karena sekarang masih jam sekolah, Bian pasti sedang belajar hari ini, dan Evelyn tidak mau mengganggu waktu cowok itu.

Lalu apa yang harus Evelyn lakukan? Tidak mungkin 'kan, kalau Evelyn akan diam disini sampai beberapa jam kedepan?

Evelyn merasakan perutnya yang terasa sakit. Sedari kemarin, Evelyn belum makan apapun.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang