CHAPTER 28

5.6K 261 8
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!

Tandai typo!

Happy Reading.....

---

"EVELYN."

Evelyn yang tengah menatap layar ponsel pun langsung mengangkat kepalanya saat mendengar teriakan seseorang yang memanggil namanya.

Dia adalah Zico, teman Langit. Dirinya datang dengan berteriak sangat keras. Jadi tidak heran, jika semua pasang mata kini menatap kearahnya dengan rasa penasaran.

Zico berpegangan pada ambang pintu kantin. Nafasnya terlihat tersenggal-senggal. Tanpa membuang waktu lagi, Zico segera berlari kearah Evelyn.

"Kenapa?" Tanya Evelyn.

Zico nampak mengambil nafas sebentar. Lalu dirinya berkata. "Bian sama Langit berantem di lapangan," Ucapnya dengan satu tarikan nafas.

"Hah? Bian sama Langit berantem? Kenapa bisa?" Tanya Evelyn dengan panik.

"Gue juga nggak tau, mendingan lo kesana aja deh. Mereka sama-sama nggak ada yang mau ngalah." Ucap Zico.

Tanpa menjawab, Evelyn segera berlari meninggalkan Alisya dan Zico. Beberapa dari siswa siswi yang mendengar kabar itu juga ikut keluar dari kantin untuk menyaksikan pertunjukan langka ini.

Evelyn berlari sekeras mungkin. Berusaha keras untuk dapat sampai di lapangan dengan cepat dan menghentikan pertengkaran itu.

Dan ketika sampai di pinggir lapangan, Evelyn sedikit memelankan larinya. Dilihatnya lapangan yang dipenuhi oleh banyak murid yang terlihat seperti mengerumuni sesuatu.

Evelyn kembali melangkah dan mencoba masuk kedalam kerumunan.

Dugh!

"Bian," Panggil Evelyn saat melihat Bian yang baru saja dipukul oleh Langit. Pukulan itu sangat keras sehingga membuat ujung bibir Bian menjadi robek.

Evelyn segera maju untuk melerai mereka. "Udah, berhenti!" Ucap Evelyn sambil berusaha menarik Bian mundur.

"Enggak, Elyn. Aku nggak bisa biarin Langit lepas. Dia udah hina kamu." Ucap Bian lalu melepaskan diri dari Evelyn.

Bian maju dan meninju pelipis Langit dengan keras.

Dugh!

Langit sedikit terhuyung ke belakang karena pukulan Bian yang tidak main-main. Langit merasa ada yang mengalir dari pelipisnya. Dan dirinya juga mulai mencium bau anyir khas darah.

Karena tidak terima, Langit kembali maju dan memukul Bian. Namun dengan tangkas, Bian cepat-cepat menghindari serangan Langit.

"Elyn, kamu pergi aja. Nanti kamu kena pukul." Ucap Bian sambil berusaha melawan Langit.

"Enggak, kamu berhenti dulu. Please..!!" Teriak Evelyn.

Evelyn mengedarkan pandangannya. "Siapapun, tolong panggil guru bk!" Teriak Evelyn pada siswa siswi yang hanya diam sebagai penonton.

Karena tidak ada yang menuruti perintahnya, Evelyn menarik nafas panjang.

Tanpa ragu, dirinya melangkah maju dan berdiri diantara Langit dan Bian yang sedang berkelahi tanpa memikirkan jika sewaktu-waktu dirinya terkena pukulan.

Langit yang saat itu ingin kembali meninju muka Bian langsung terhenti. Jarak kepalan tangan Langit dan kepala Evelyn hanya tersisa satu jengkal. Untung saja Langit segera menahan tangannya. Jika tidak, mungkin pukulan itu akan terkena pada Evelyn.

"Gue mohon, berhenti..." Teriak Evelyn lagi untuk yang kesekian kalinya.

Langit kembali menarik tangannya yang menggantung. Ditatapnya Evelyn dengan tatapan datar miliknya.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang