CHAPTER 13

10.2K 513 29
                                    

Hallo!!
Maaf ya kalau aku baru update sekarang, soalnya aku sibuk beberapa hari ini.

Masih ada yang baca cerita aku kan?

Oh iya.
Kira-kira siapa ya, yang cocok buat jadi cast-nya Evelyn?
Tolong dijawab ya...
Oke!
.
.

Happy reading......

***

"Mungkin bagi semua orang, kamu adalah sosok antagonis yang begitu jahat.
Namun bagiku, kamu tidak
lebih dari gadis biasa.
Yang bisa menangis karena putus asa."
-Elang Reybian Stevaro-

---

"Woy mak lampir!"

Evelyn menoleh dengan mata mendelik tajam. "Lo tuh bisa nggak sih nggak manggil gue kayak gitu? Nama gue bukan mak lampir ya,"

"Udah lah, sama aja,"

"Eh, enak aja lo manggil gue mak lampir, Nama gue Evelyn. Jadi panggil gue sesuai dengan mana gue." Ucap Evelyn dengan kesal.

"Elah, gitu doang lo marah? Gue cuma mau ngobrol bentar sama lo," Ucapnya juga sudah mulai kesal.

Evelyn memutar bola matanya malas. "Lo mau ngomong apa?" Tanya Evelyn dengan malas.

Evelyn merasa kesal dengan cowok itu. Dari dia menginjakkan kaki di sekolahan, cowok itu langsung mengikuti dirinya. Bahkan memanggilnya dengan sebutan 'Mak Lampir'

Zico menyengir. "Gue cuma mau ngucapin selamat buat lo."

"Selamat? Buat gue? Untuk apa?" Tanya Evelyn tak mengerti.

"Selamat karena lo berhasil mempermaluin Langit. Lo tau nggak? Kejadian itu sempat viral satu sekolah. Sampai jadi omongan semua anak. Semua nggak nyangka aja, kalau lo bakal gituin Langit. Karena selama ini, lo kan bucin sama Langit," Ucap Zico panjang.

Evelyn mengatupkan bibirnya. "Jadi lo berhentiin gue cuma mau bilang itu?" Tanya Evelyn.

Dengan polosnya Zico mengangguk. Hal itu membuat Evelyn menghela nafas panjang.

"Nggak guna gue ngomong sama lo. Buang-buang waktu!" Ucap Evelyn lalu berbalik pergi.

Zico hanya diam ditempat. Memandangi Evelyn yang menjauh. "Sebenarnya Evelyn itu kenapa sih? Harusnya dia bilang terimakasih sama gue. Tapi kok gue malah ditinggal pergi?"

"Karma is real."

☁☁☁

Inilah yang Evelyn lakukan saat ini. Berdiri disamping lapangan. Hari ini adalah jadwal pelajaran olahraga. Dan pak Jefri, selaku guru olahraga, mengadakan penilaian. Semua murid mendapat giliran untuk berlari secepat mungkin sampai garis finish. Dan bagi siapa yang larinya cepat, maka akan mendapatkan nilai bagus.

Evelyn duduk bersila melihat Alisya yang tengah beradu lari dengan Farhan. Evelyn belum mendapatkan giliran berlari sampai saat ini. Jadi dia masih bersantai-santai saja.

Sebenarnya Evelyn sangat malas jika disuruh berlari. Namun apalah daya, dari pada nilai rapotnya kosong, jadi dia rela berlari demi mendapatkan nilai.

Evelyn melihat Farhan yang sudah sampai finish terlebih dahulu. Kemudian dususul oleh Alisya.

Dapat Evelyn lihat, Alisya yang berjalan kearahnya dengan langkah lunglai. Gadis itu terlihat lemas.

"Hah. Gue capek banget. Serasa mau pingsan!" Keluh Alisya saat duduk disamping Evelyn.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang