CHAPTER 30

6.7K 255 33
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!

Absen yuk!
Jam berapa kalian baca chapter ini?

Happy Reading.....

***
"Aku memang nggak bisa lawan kamu. Tapi aku bisa hancurin kamu lewat orang-orang terdekatmu."
-A.B.Z-
---

Evelyn sekarang tengah berada di kantin, duduk sendirian di bangku panjang di tengah kantin. Sebenarnya Evelyn tadi pergi ke kantin bersama dengan Alisya. Tapi sekarang, gadis itu tengah mengantri untuk membeli nasi goreng sesuai dengan keinginan gadis itu.

Evelyn membuka aplikasi instagram. Seketika, postingan Langit muncul di layar berandanya. Dahi Evelyn mengernyit. Kapan dirinya memfollow akun Langit? Seingat Evelyn, dirinya tidak pernah melakukannya.

Evelyn menatap postingan itu dengan perasaan campur aduk. Di gambar itu, terlihat gambar tangan dua orang yang saling bergenggaman. Evelyn yakin, itu pasti tangan Langit dan Alara. Kalau bukan, siapa lagi?

Tak mau terus melihatnya, Evelyn segera mematikan layar ponsel. Bersamaan dengan itu, Alisya datang membawa pesanan mereka.

"Maaf lama. Soalnya antrean-nya panjang." Ucap Alisya setelah duduk di depan Evelyn.

Evelyn mengaduk nasi gorengnya. "Iya, nggak papa." Ucapnya.

"Oh iya, katanya sekolah kita bakal ngadain pensi* bulan depan." Ucap Alisya sebelum menyendokkan satu suap nasi goreng kedalam mulutnya.

(Pensi : Pentas seni. Biasa diadakan di sekolah ketika tengah semester atau akhir semester. Dalam acara itu, anak-anak akan menampilkan kehebatan mereka masing-masing di atas panggung).

Evelyn mendongak. "Beneran? Kira-kira tanggal berapa?" Tanya Evelyn.

"Kurang tau. Kalau nggak salah, tanggal 20."

"Oh,"

"Ultah lo tanggal 16 kan?" Tanya Alisya dan dibalas anggukan dari Evelyn. "Berarti udah dekat dong? Woah, lo ngadain pesta nggak?" Tanya Alisya.

Evelyn mengendikkan bahunya acuh. "Enggak tau, mungkin enggak deh."

"Yah, kok enggak? Emangnya kenapa?"

"Enggak kenapa-napa, cuma nggak mau aja." Ucap Evelyn dengan tidak berminat.

Alisya menghela nafas pelan. "Lo gimana sih? Masa nggak mau ngerayain acara ulang tahun?Ini sweet seventeen lo, Elyn. Harusnya ulang tahun ini akan jadi yang paling berkenan buat lo." Ucap Alisya yang tidak habis pikir dengan sikap Evelyn.

Disaat semua orang ingin merayakan hari ulang tahun yang ke tujuh belas tahun dengan acara yang paling mewah, Evelyn justru enggan melakukannya dengan alasan yang simple, malas. Entahlah, Evelyn memang spesies yang berbeda.

"Emang perlu ya? Dulu, lo juga ngerayain sweet seventeen juga?" Tanya Evelyn.

"Ya iyalah. Tapi lo pasti nggak ingat, karena gue ultah waktu lo belum anmesia."

Evelyn diam sebentar, menatap nasi gorengnya dengan pandangan bingung. "Yaudah deh, nanti gue pikirin dulu." Ucap Evelyn pada akhirnya.

"Oke. Gue tunggu ya, keputusannya."

____

"Langit, tadi Evelyn lukain tangan aku. Rasanya sakit, Langit, Hiks." Ucap Alara dengan terisak seraya menunjukkan pergelangan tangan kanannya yang terluka.

Langit melihat lebih detail luka di tangan Alara, mencoba membuktikan apakah itu benar-benar luka asli, atau hanya sapuan make up saja.

Bukannya Langit tidak percaya pada Alara yang notabennya adalah pacarnya sendiri. Tapi Langit hanya sedikit ragu. Pasalnya, Evelyn sudah lama tidak menggangu urusannya lagi, sesuai dengan ucapan gadis itu. Dan sekarang, Evelyn tiba-tiba melukai Alara? Bukannya itu terlihat tidak masuk akal?

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang