CHAPTER 16

6.7K 323 5
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!

Happy reading.......

***

"Sebatas singgah lalu pergi,
Menetap sejenak lalu menghilang,"
-Evelyn Azzura Syanalla-

---

Evelyn duduk didepan cermin. Rambutnya terlihat basah karena dia baru saja mandi. Badannya terasa lebih rileks setelah berendam air hangat di bathup.

"Huh!" Ucap Evelyn seraya menghembuskan nafas lewat mulut.

Sekarang ini, dirumah ini, bukan hanya Evelyn yang menempati. Ada Ardi, Disa, dan juga Alara. Setelah pesta pernikahan selesai, Ardi memutuskan untuk mengajak mereka tinggal dirumah ini. Disa dan juga Alara pun setuju.

Sebenarnya Evelyn masih tidak mau untuk tinggal bersama Alara. Tapi apalah daya. Dia tidak bisa menolak karena ini bukan rumahnya, melainkan rumah orang tuanya.

Tok...tok...tok...

"Evelyn," Panggil seseorang dari luar.

Evelyn menoleh menghadap pintu. Tidak berminat untuk menjawab karena dia tau, yang diluar kamarnya adalah Alara.

"Evelyn. Kamu ada didalam kan?" Tanya Alara lagi sambil mengetuk pintu.

Tetap tidak ada sahutan dari dalam. Karena penasaran, Akhirnya Alara memutuskan untuk membuka pintu dan ternyata pintu itu tidak terkunci.

Alara melangkahkan kakinya memasuki kamar Evelyn. Namun selangkah setelah masuk, suara Evelyn mengintrogasinya.

"Siapa yang suruh lo masuk?" Suara dingin Evelyn menyambut kedatangannya.

"M-maaf. A-aku kira kamu kenapa-napa didalam. J-jadi aku masuk," Ucap Alara dengan gugup.

Evelyn berdiri dan berjalan mendekati Alara. "Ini adalah yang terakhir kali lo masuk kedalam kamar gue! Gue nggak suka ada orang yang masuk tanpa izin!" Ucap Evelyn dengan sarkas.

"I-iya. A-aku minta maaf,"

"Udah pergi sana. Ngapain masih berdiri disitu?" Tanya Evelyn lagi.

"Aku cuma mau ngasih tau kamu. Kamu dipanggil papa buat makan malam. Papa udah tunggu kamu di meja makan. Kamu mau turun kan?"

"Hm. Udah sana pergi," Usir Evelyn.

"I-iya," Ucap Alara lalu berbalik untuk keluar kamar Evelyn.

Evelyn segera menutup pintu dengan kencang sehingga menimbulkan bunyi yang cukup nyaring.

Evelyn mengunci pintu kamarnya lalu berjalan untuk duduk dipinggir ranjang. Dia menghembuskan nafas panjang.

Evelyn berdiri dan berjalan menuju kaca rias untuk melihat penampilannya. Setelan piyama berwarna biru, dan juga sandal rumahan berbahan bulu yang berbentuk kepala kucing yang membungkus kaki putihnya. Tidak buruk.

Evelyn melangkah keluar dari kamarnya dan turun untuk makan malam. Dari tangga,dia bisa melihat meja makan yang dipenuhi oleh banyak makanan yang dimasak oleh Disa, ibu tiri barunya.

Evelyn mendekati meja makan dan langsung duduk tanpa menyapa keluarganya. Duduk diam menatap piring kosong didepannya.

Semuanya duduk dan mulai makan. Disa mengambilkan Ardi nasi dipiringnya. Kemudian menatap Evelyn yang masih diam saja.

"Evelyn, mau Mama ambilkan nasi?" Tanya Disa dengan lembut.

"Nggak usah!" Ucap Evelyn.

Disa tersenyum sendu lalu duduk dan memakan makanannya. Sementara Evelyn mulai mengambil makanannya.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang