CHAPTER 43

5.3K 241 45
                                    

Hallo Vren✌
Gimana kabar kalian?

Kaget nggak dapat notif kalau cerita ini up lagi? Enggak tau kenapa pengen banget update lagi. Padahal dua hari yang lalu juga baru update. Tapi gapapa lah ya, mumpung idenya ngalir terus.

Votenya jangan lupa ya, bestie. Just info, vote itu gratis! Jadi kalian enggak akan rugi kok :)

Kalau ada typo gimana? Komenin aja ya.. soalnya chapter ini enggak sempat aku revisi. Selesai ngetik langsung dipublis.

Happy reading.....

---

"Sebelumnya gue mau jujur tentang perasaan gue. Gue sekarang cinta sama lo. Gue mau minta maaf sama lo. Dan gue mau ngulang semuanya dari awal." Ucap Langit seraya memberikan sebatang coklat untuk Evelyn.

Evelyn memandang coklat digenggamannya. Lalu berdecih pelan. Tanpa diduga Langit sebelumnya, tiba-tiba saja Evelyn membuang coklat didepan mata Langit, lalu gadis itu menginjak-injak coklat itu dengan sepatu putihnya.

Evelyn memandang Langit dengan tatapan tajam. "Lo liat coklat itu? Coklat itu udah hancur, dan enggak akan bisa diperbaiki lagi. Sama kayak hati gue. Gue udah hancur. Itu semua karna lo!" Ucap Evelyn seraya menunjuk muka Langit dengan jari telunjuknya.

"Gue mau perbaikin semuanya, sekarang gue sadar, kalau ternyata gue cinta sama lo. Lo pasti juga masih cinta kan, sama gue?" Tanya Langit dengan percaya diri.

Evelyn menggeleng pelan seraya terkekeh hambar. "Lo itu nggak punya malu apa gimana? Hah? Lo lupa sama apa yang udah lo lakuin sama gue dulu? Lo nyakitin gue Langit! Lo hina gue, lo anggap gue nggak penting. Lo buang gue! Tapi sekarang, dengan yakinnya lo ngomong kalau lo cinta sama gue? Lo pikir gue bodoh, hah? " Ucap Evelyn menggebu-gebu.

"Gue minta maaf, Elyn. Gue tau gue salah. Plis, maafin gue." Ucap Langit memohon.

"Lo tau gimana perasaan gue setelah tau kalau lo lebih milih Alara dibanding gue? Gue sakit, Langit. Gue hancur."

"Maaf, gue minta maaf."

"LO CUMA BISA MINTA MAAF KARENA LO NGGAK PERNAH TAU RASANYA JADI GUE! Lo pikir enak jadi gue? Harga diri gue udah hilang, dan itu semua karena perbuatan lo. Lo ngerampas semuanya dari gue!" Teriak Evelyn melampiaskan kemarahannya. Bahkan sekarang, sudut mata Evelyn sudah mengeluarkan air mata.

"Lo pikir gue masih cinta sama lo? Enggak! Sekarang yang ada cuma rasa benci! GUE BENCI SAMA LO LANGIT!!" Teriak Evelyn sekali lagi.

Langit terdiam ditempatnya melihat gadis didepannya yang dalam keadaan kacau. Evelyn terlihat putus asa dengan semuanya.

"Gue udah lupain lo, Langit. Gue udah ikhlasin lo buat pergi. Tolong jangan balik lagi. Gue udah mencoba buat bahagia sama Bian. Gue sayang sama dia." Ucap Evelyn lirih dengan menangis. Kedua lututnya terasa melemas bersamaan dengan dirinya yang terjatuh.

Langit ingin menolong Evelyn, tapi suara gadis itu kembali menghentikan langkahnya.

"Jangan sok peduli sama gue. Gue nggak mau disentuh sama tangan kotor lo itu! Sekarang pergi dari hadapan gue, Gue nggak mau liat muka lo lagi!" Ucap Evelyn.

"Maaf, maaf. Gue minta maaf." Ucap Langit seraya menunduk.

"Gue nggak akan maksa lo. Tapi mau gimanapun, gue bakalan tetap berjuang buat lo. Mulai besok, gue pastiin bakal selalu lindungin lo dari apapun. Gue sayang sama lo, Evelyn." Ucap Langit.

"Pergi! Lo ngerti nggak sih sama ucapan gue?!" Teriak Evelyn dengan keras.

"El-"

"PERGI!. GUE BILANG PERGI YA PERGI!." Ucap Evelyn seraya bangkit dan mendorong tubuh Langit sekuat tenaga.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang