CHAPTER 53

4.2K 198 38
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!

Tandai Typo!

Happy reading.....

---

Malamnya, Evelyn berencana untuk ikut makan malam bersama keluarganya. Hari ini Papanya baru saja pulang dari luar kota. Evelyn sekalian ingin sedikit bermain-main dengan Mama tirinya itu.

Evelyn turun dan bergabung di meja makan. Gadis itu duduk dihadapan Disa.

Ardi memandang Evelyn dan Alara secara bergantian. "Papa dapat info dari kepala sekolah kalau kalian telah berbuat masalah sehingga harus di skors. Memangnya apa yang telah kalian perbuat?" Ucap Ardi memecah keheningan.

Evelyn menghiraukan pertanyaan sang Papa. Gadis itu memilih untuk tetap menikmati makanannya. Sementara Alara, gadis itu juga diam dengan pandangan menunduk. Gadis itu sedikit pucat karena mengalami sakit perut.

"Papa tanya sama kalian berdua. Ayo jawab!" Ucap Ardi sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Alara, ayo ceritakan apa yang sebenarnya terjadi." Ucap Ardi pada Alara.

"A-aku disuruh Evelyn b-buat makan banyak cabe-"

"Tapi lo duluan yang mulai! Ya gue emosi dong. Jadi jangan salahin gue!" Ucap Evelyn tidak terima.

"T-tapi aku nggak-"

"Enggak gimana? Orang jelas-jelas lo datangin gue dan dengan beraninya lo tampar gue di depan anak-anak! Lo pikir gue nggak marah?" Bentak Evelyn.

Ardi sedikit terkejut ketika Evelyn bilang bahwa Alara menamparnya. Bagaimana bisa? Jelas saja Alara tidak mungkin melakukan hal itu.

"Alara, kamu beneran nampar Elyn?" Tanya Ardi memastikan.

"I-iya Pa. T-tapi aku punya alasan kenapa ngelakuin hal itu."

"Alasan?" Tanya Ardi.

Alara mengangguk ragu. "Aku punya alasan. Tapi aku nggak bisa kasih tau kalian."

Memang benar. Ardi dan Disa memang tidak mengetahui bahwa Alara sempat menjadi pacar Langit setelah cowok itu resmi membatalkan pertunangannya dengan Evelyn. Alara masih menunggu waktu yang tepat untuk memberitahukan semuanya pada Ardi dan Disa.

"Tuh, liat kan? Jadi yang salah bukan gue aja!" Ucap Evelyn yang sedari tadi menyimak.

"Alara, seharusnya kamu jangan kayak gitu ya. Dan buat Elyn, kamu juga jangan gampang emosi. Kalian bisa mengatasi masalah dengan kepala dingin." Ucap Ardi pada kedua putrinya.

"Iya, Pa." Ucap Alara. Sementara Evelyn, gadis itu hanya berdehem pelan sebagai jawaban.

"Yaudah, sekarang makan makanan kalian."

Evelyn melirik kearah Disa yang fokus makan, tanpa disadari semua orang, gadis itu tersenyum miring.

"Apa yang Papa lakukan kalau tau ada yang khianatin Papa?" Tanya Evelyn tiba-tiba.

"Uhuk." Karena terkejut, Disa menjadi tersedak makanannya sendiri. Ardi yang pengertian langsung mengambilkan minum untuk istrinya.

"Maksud kamu ngomong gitu apa?" Tanya Ardi.

"Ya, pengen tau aja." Ucap Evelyn acuh.

Ardi menghela nafas. "Papa nggak suka dibohongi, apalagi dikhianatin. Mungkin kalau ada yang berkhianat, Papa bakalan kasih pelajaran sama dia." Ucap Ardi panjang lebar.

"Meskipun yang berkhianat orang yang Papa sayang?" Tanya Evelyn semangat karena melihat Disa yang gugup.

Ardi mengernyitkan matanya. "Kenapa kamu bertanya seperti itu?" Tanya pria paruh baya itu ketika pertanyaan Evelyn.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang