CHAPTER 26

6K 279 32
                                    

Budayakan vote sebelum dan sesudah membaca!

💫💫💫Random question💫💫💫

Makanan favorit kalian apa?

Minuman favorit kalian apa?

____

Happy Reading....

***
"Disaat gue yakin kalau gue benar-benar benci sama lo, kenapa lo harus berubah? Harusnya lo nggak berubah supaya gue tetap yakin kalau gue benci sama lo."
-Langit Nathano-

---

Alisya sedari tadi merasa resah. Bahkan, dirinya kerap kali menggigit ujung kukunya dengan alis mengernyit khawatir.

"Bian," Panggil Alisya ketika melihat Bian yang masuk kedalam kelas.

"Kenapa, Sya?" Tanya Bian.

"Evelyn mana? Nggak berangkat sama lo?" Tanya Alisya.

Bian mengernyit bingung. "Enggak, emangnya kenapa?"

"Enggak sih. Gue cuma khawatir aja, kok sampai sekarang, Evelyn belum datang ya? Dia baik-baik aja kan?"

"Gue juga nggak tau. Chat yang gue kirim semalam nggak ada yang dibalas, jangankan di balas, dibaca aja enggak." Ucap Bian sambil mengecek ponsel miliknya.

"Sama kalau gitu. Kita tanya aja yuk, sama si Bangsat," Ucap Alisya memberi saran.

Bian mengernyit. Bangsat? Apa Bian tadi tidak salah dengar?

"Lo tadi bilang apa? Tanya sama si bangsat? Emang si bangsat siapa?" Tanya Bian tak mengerti.

Alisya melengos malas. "Si bangsat itu Alara. Dia emang pantes dipanggil kayak gitu. Muka-nya itu loh, polos-polos bangsat!" Ucap Alisya dengan kesal.

Bian hanya mengangguk pelan dengan mulut yang membentuk huruf 'o' "Yaudah, ayo." Ucapnya.

Mereka berdua pun berjalan ke kelas IPA-2. Lebih tepatnya adalah kelas dimana Alara dan Langit berada.

Alisya hendak masuk kedalam kelas itu. Namun, seorang cowok gendut tengah berdiri di ambang pintu menghalangi jalan masuk. Sepertinya, dirinya ingin keluar.

Tanpa basa-basi, Alisya langsung bertanya.

"Panggilin Alara," Ucapnya dengan dingin.

Cowok yang memakai kaca mata bulat itu tampak sedikit tersentak. "A-apa?" Ucapnya dengan takut.

"Panggilin Alara!" Ucap Alisya lagi. Namun kali ini, suaranya dibuat segalak mungkin.

"I-iya." Ucap cowok itu lalu langsung masuk kedalam kelas untuk memanggil Alara.

"Alisya, kenapa?" Tanya Alara yang baru saja keluar.

Alisya memandang tajam. "Evelyn mana? Nggak sekolah?" Tanyanya.

Alara menggeleng. "A-aku nggak tau." Ucapnya.

Alisya menghembuskan nafas lelah. "Kan lo serumah sama Evelyn, masa nggak tau sih?!"

"Aku beneran nggak tau. Tadi aku lewat kamarnya, dan pintunya dikunci." Ucap Alara.

Tanpa berkata apa-apa, Alisya langsung berbalik pergi. Dan Bian pun juga langsung mengikuti langkah Alisya.

Alisya mengomel didalam hati. Sia-sia saja usahanya untuk menemui Alara untuk menanyakan Evelyn. Dan nyatanya, Alara hanya menjawab tidak tau. Benar-benar menyebalkan!

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang