Hallo🐥🐥
Aku up lagi....
Karena vote dan komennya yang chapter kemarin udah tembus. Gak nyangka bisa secepat itu tembusnya........
Aku senang kalau kalian antusias sama cerita yang aku buat.Budayakan Vote dan Komen sebelum dan sesudah membaca!
Happy reading.......
***
"Apa gue itu bodoh?
Sampai-sampai gue nggak bisa
ngertiin perasaan gue sendiri,"
-Langit Nathano----
"Langit," Panggil Alara.
"Kenapa?"
"Kamu mau kemana?" Tanya Alara.
"Gue mau ke kantin, mau bareng?" Tawar Langit pada Alara.
Senyum Alara merekah. Dengan segera dirinya mengangguk.
"Kalau mau ikut ya cepetan, nanti keburu bel," Ucap Zico yang berdiri disamping Langit.
Alara mengangguk lalu berjalan dibelakang Langit bersama Vina.
Saat dikantin, mereka duduk dibangku panjang yang muat untuk banyak orang. Keadaan kantin ini sangat ramai.
"Kalian mau pesan apa? Biar gue yang beliin," Ucap Vina sambil berdiri.
"Gue mie ayam sama teh manis." Ucap Zico.
"Gue soto sama air putih aja." Ucap Darrel yang duduk disamping Zico sambil bermain handphone.
Vina mengangguk. Lalu tatapannya berpindah kearah Alara. "Lo mau pesan apa?" Tanya Vina.
"Aku bakso aja, sama teh manis. Oh iya, kamu mau pesan apa Langit?" Tanya Alara pada Langit yang sedari tadi diam.
"Nggak, gue kenyang." Ucap Langit tanpa menoleh.
"Yaudah deh gue beliin dulu." Ucap Vina lalu pergi.
Di lain tempat, Evelyn dan Alisya baru saja memasuki area kantin. Langkah mereka langsung terarah menuju penjual nasi goreng.
Setelah pesanan mereka selesai, Evelyn dan Alisya berjalan mencari tempat duduk. Namun nihil. Tidak ada tempat kosong sama sekali.
"Evelyn." Panggil seseorang yang melihat Evelyn.
Evelyn mencari sumber suara. Dan ternyata yang memanggilnya adalah Zico. Zico mengangkat tangannya dan melambaikannya. Seakan menyuruh Evelyn mendekat padanya.
Evelyn pun berjalan sambil memegang nampan berisi makanannya.
"Kenapa?" Tanya Evelyn saat sampai disamping Zico.
"Duduk disini aja sama kita, nggak ada bangku kosong yang lain kan?" Ucap Zico dengan nada kelewat santai.
Pertanyaan dari Zico mendapatkan tatapan bermacam-macam. Darrel yang mengerutkan kening, Alara yang diam dengan mulut sedikit terbuka, dan Langit yang tetap pada wajah datarnya.
Evelyn menatap Alisya. Lalu Alisya mengangguk.
Evelyn menghela nafas panjang, lalu duduk diantara Zico dan Alisya. Sebenarnya Evelyn enggan berada di dekat Langit. Tapi mau bagaimana lagi? Mau tak mau, Evelyn harus menurunkan ego-nya demi bisa memakan makanan-nya.
Evelyn dengan tenang memakan nasi goreng miliknya. Dalam hati Evelyn memuji rasa nasi goreng buatan Mang Ujang yang rasanya sangat enak.
Tak lama kemudian, Vina datang membawa pesanan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVELYN ANTAGONIST GIRL (END)
Teen Fiction[ Budayakan vote sebelum membaca ] ____________________________ Evelyn Azzura Syanalla, seorang gadis cantik berhati iblis, terkenal sebagai sosok antagonis yang selalu membully siapa saja. Selama dua tahun, dia menghalalkan segala cara demi mendeka...