CHAPTER 46

4.7K 221 74
                                    

Halo!
Aku up lagi
Ada yang kangen?

Maaf baru bisa up, soalnya authornya sibuk belajar buat ujian😑

Part ini diketiknya buru-buru, kalau ada typo tolong ingetin ya. Semoga kalian suka

Happy reading.....

--

Evelyn saat ini tengah sibuk mencari topi sekolahnya. Ya, hari ini adalah hari Senin. Dan itu artinya, upacara akan diadakan ditengah lapangan.

"Belum ketemu?" Tanya Alisya pada Evelyn.

Evelyn menggeleng seraya terus mencari didalam tas hitamnya. "Kayaknya tadi udah gue bawa deh. Tapi kok nggak ada ya?" Gumam Evelyn.

"Terus ini gimana? Mana koperasinya masih tutup lagi. Nanti kalau lo nggak pakai topi, lo pasti bakalan dihukum." Ucap Alisya seraya mencoba membantu Evelyn mencari di laci meja.

Evelyn menghentikan kegiatannya sebentar lalu melirik kearah Alisya. "Lo duluan aja deh, nanti lo jadi ikutan dihukum." Ucap Evelyn memberi saran.

"Eh, kok gitu sih? Gue kan mau bantuin lo." Ucap Alisya menolak.

"Udah nggak papa. Lo duluan aja, cepetan sana." Ucap Evelyn lalu mendorong Alisya agar menjauh.

"Ck, yaudah deh. Lo janji ke lapangan ya... gue tungguin." Ucap Alisya sebelum pergi menuju lapangan.

Setelah kepergian Alisya, Evelyn mendudukkan dirinya dikursi. "Udahlah, mendingan gue nggak usah ikut upacara aja." Gumam Evelyn seraya mendengus sebal.

"Nih."

Evelyn yang semula menunjuk memandang roknya segera mendongak. Alisnya bertaut bingung. "Hah?" Jawabnya secara spontan.

"Pakai topi gue aja." Ucap Langit seraya mengulurkan topinya kearah Evelyn.

"Enggak usah sok baik deh lo! Gue nggak butuh! Sana pergi." Ucap Evelyn dengan nada tak suka.

"Gue nggak suka penolakan!"

"Gue juga nggak suka dipaksa!" Ucap Evelyn tak mau kalah.

"Ck, udahlah, tinggal terima doang apa susahnya. Dari pada nanti lo dihukum suruh hormat sampai siang. Nih, cepetan pake." Ucap Langit seraya memakaikan topi tersebut di kepala Evelyn.

Evelyn mematung saat Langit memakaikan topi ke kepalanya. Lihatlah, jarak mereka sangat dekat, hal itu membuat Evelyn menahan nafasnya.

Langit mundur selangkah. Dilihatnya Evelyn yang masih diam ditempatnya. "Gue tau gue ganteng. Nggak usah ngeliatin gue sampai segitunya." Ucap Langit dengan rasa percaya diri tinggi.

"Ih, pede banget lo anjing!"

"Hust, cewek nggak boleh ngomong kasar." Tegur Langit pada Evelyn.

"Apa? Suka-suka gue lah, Udah ah, gue mau ke lapangan." Ucap Evelyn lalu pergi keluar kelas meninggalkan Langit sendirian.

Selepas kepergian Evelyn, Langit tersenyum simpul. Lihatlah, Evelyn terlihat cantik dimatanya saat sedang kesal. Ah, semakin hari dirinya semakin mencintai gadis itu.

"Gue bakalan terus berjuang buat lo, Evelyn."

***

Evelyn berlari kencang menuju lapangan yang disana sudah terdapat banyak murid yang berkumpul untuk mengadakan upacara.

"Cepat berbaris sana!" Terintah seorang guru perempuan yang melihat Evelyn.

Evelyn mengangguk lalu mulai masuk kedalam barisan anak kelasnya. Disampingnya terdapat Alisya yang menatapnya dengan senang.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang