CHAPTER 18

6.5K 349 44
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!!

Halo-halo🙋

Gimana kabar kalian?

Aku update lagi nih. Hehe.
Sebenarnya yang chapter kemarin masih belum tembus votenya. Tapi tangan aku gatel pengen up. Jadi ya....aku update sekarang.
Semoga kalian suka ya......

Tandai typo!

Happy reading.....

***

"Semua orang berhak bahagia. Sekalipun dia adalah orang yang jahat,"
-Angkasa Aldian-

---

Seperti keputusan Evelyn beberapa hari yang lalu, kini Langit dan Evelyn mulai menjauh.

Tidak ada lagi pergi bersama, mengobrol, atuapun hanya sapaan yang terlontar ketika mereka bertemu. Meskipun setiap hari bertemu, jarak mereka masih terasa jauh.

Evelyn sendiri juga sedang berusaha untuk menghapus nama Langit dari hatinya. Menghapusnya untuk selama-lamanya.

Namun hal itu sepertinya adalah hal sulit untuk dilakukan. Mengingat keduanya bersekolah ditempat yang sama. Mereka pasti akan sering bertemu.

Seperti saat ini, saat Evelyn berjalan hendak menuju kearah toilet, dirinya berpapasan dengan Langit.

Evelyn bersikap seolah-olah tidak ada Langit disampingnya. Dia tetap berjalan dan menatap lurus kedepan, melewati Langit begitu saja tanpa lirikan sama sekali.

Langit berharap bahwa Evelyn akan menyapanya. Tapi harapannya sirna ketika melihat Evelyn yang melewatinya begitu saja.

Langit menghentikan langkahnya dan membalikkan badan. Menatap Evelyn yang sudah hilang dibalik dinding koridor.

Sekarang Langit sadar, Evelyn nya telah hilang. Evelyn yang selalu bergantung padanya telah hilang. Tidak ada lagi rengekan gadis itu, tidak akan ada lagi teriakan kekesalan gadis itu.

Langit tidak bisa berbohong. Selama Evelyn pergi menjauhinya, dirinya merasa ada yang kurang. Dirinya merasa ada rasa bersalah dihatinya pada Evelyn.

Langit ingat, dimana dia selalu membentak Evelyn. Selalu menyakiti gadis itu dengan kata-kata yang kasar. Selalu menyalahkan gadis itu atas segala kejadian. Namun apa? Evelyn tetap berada disampingnya. Tetap bertahan meskipun harus mendengar kalimat menusuk yang dilontarkan Langit.

Langit tau, bahwa semua orang pasti mempunyai rasa lelah. Dan sekarang, Evelyn ada dalam Fase itu. Evelyn lelah dengan segala perlakuan Langit padanya.

"Nggak, gue nggak salah apapun. Bagus dong, kalau Evelyn nggak gangguin gue lagi. Itu artinya gue bebas," Ucap Langit mencoba menepis rasa bersalah yang hinggap dihatinya.

"Biarin aja. Evelyn pantes dapatin hal itu. Karna selama ini, dia udah rebut kebebasan gue." Gumam Langit.

Langit membalik badan dan kembali menuju kedalam kelasnya.

💫💫💫

"Evelyn!"

Evelyn menghentikan langkahnya. Evelyn tau siapa yang memanggilnya maka dari itu, dia membalikkan badan dengan malas.

"Apa?" Tanya Evelyn dengan nada dingin.

"A-aku nanti boleh pulang bareng sama kamu nggak?" Tanya Alara dengan sedikit gugup.

"Emangnya papa kemana?" Tanya Evelyn lagi.

"Papa hari ini lembur. Jadi nggak bisa jemput," Jawab Alara.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang