CHAPTER 34

5.2K 228 119
                                    

Halo Guys!
Aku comeback!

Budayakan vote sebelum membaca!

Tandai Typo!!!⚠

Happy Reading....

***

"Jangan pernah goyah pada Langkahmu. Teruslah maju meski dunia menentangmu."

---

"Lo kenapa?" Tanya Evelyn dengan sewot.

Alara yang semula mengaduk makanannya langsung menatap Evelyn dengan tatapan datarnya. "Aku kesel sama kamu." Ucap Alara tanpa menatap Evelyn.

Evelyn mengernyitkan kening, bingung. Apakah yang dihadapannya saat ini adalah Alara? Gadis diam dan cupu yang terkesan polos sedunia? Lihatlah dia sekarang, sudah berani berkata seperti itu di depan Evelyn. Apakah Alara tidak memikirkan apa yang akan diterimanya setelah ini?

"Apaan sih?! Nggak jelas banget." Ucap Evelyn lalu kembali meminum susu hangat miliknya.

Alara melirik Evelyn yang mengabaikannya. Alara menajamkan penglihatannya pada Evelyn. Sedetik kemudian, pandangan gadis itu mengarah pada segelas air dingin di berada tepat di sampingnya. Tanpa Evelyn ketahui, Alara diam-diam tersenyum miring.

Tanpa aba-aba, Alara segera meraih segelas air dan menyiramkannya pada Evelyn.

Byur.

Evelyn memejamkan matanya, merasakan air dingin yang mengalir di wajahnya. Tangannya tergerak untuk mengusap kasar wajahnya.

Ya, anggap saja Alara sudah gila karena berani berbuat hal senekat itu tanpa memikirkan apa yang akan didapatkannya setelah ini.

"BANGSAT LO!" Teriak Evelyn dengan marah.

"Apa? Kamu yang bangsat, aku benci sama kamu Evelyn," Ucap Alara dengan mengangkat dagunya.

Evelyn menggeram marah. "Jadi ini sifat asli lo? Mana Alara polos dan murah senyum? Hah, itu semua palsu!"

"Iya, selama ini aku emang pura-pura. Itu semua karna aku pengen semua orang ada di pihak aku, bukannya kamu, Evelyn!" Ucap Alara dengan nafas memburu.

"Aku nggak suka liat kamu jadi kebanggaan semua orang, aku nggak suka liat kamu dekat sama Langit. Aku pengen rebut semua kebahagiaan kamu." Lanjut Alara lagi.

"Dasar anjing ya lo! Nggak tau diri banget jadi orang, heran gue sama lo! Gue salah apa?!" Tanya Evelyn dengan muka yang memerah menahan emosi.

"KAMU SALAH KARENA KAMU HARUS LAHIR, EVELYN!" Teriak Alara dengan sangat keras. Diakhir kalimatnya, Alara sedikit meringis kesakitan karena luka yang berada di sudut bibirnya yang belum sembuh total.

"Harusnya kamu nggak pernah lahir, Aku benci sama kamu, kamu itu nggak pantas bahagia!" Ucap Alara dengan emosi yang menggebu-gebu.

Evelyn terdiam di tempatnya dengan raut terkejut. Dirinya tidak percaya kalau Alara akan mengucapkan hal itu padanya. Ah, sial!

"Gue nggak ngerti sama jalan pikir lo! Lo itu gak jelas!" Sentak Evelyn sambil mendorong pundak Alara yang membuatnya mundur beberapa langkah.

Alara mengepalkan tangannya. "Aku akan hancurin kamu, Evelyn, aku akan buat kamu menderita!" Ucap Alara lalu maju satu langkah dan menampar dengan keras pipi Evelyn.

Plak!

"Alara!"

Evelyn diam di tempatnya, sementara Alara menoleh kearah pintu dapur. Disitu berdirilah Bian dengan ekspresi marahnya.

EVELYN  ANTAGONIST GIRL (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang