Hai guys!
Ada yang nungguin nggak nih?Btw, aku ngilangnya lama nggak?
Sorry ya....Happy Reading......
***
Di tengah keramaian Kantin ini, Alara tidak bisa untuk tidak cemas. Pikiran gadis itu sedang kacau. Belum lagi rasa mual di perutnya yang datang tiba-tiba.
Tadi, Mamanya sempat menelfon dengan marah yang tertahan.
"Pulang sekolah nanti langsung pulang! Jangan kemana-mana. Mama mau bicara penting sama kamu!"
Kata-kata itulah yang terus terngiang-ngiang di telinga Alara. Gadis itu bingung tentang hal penting apa yang akan dibicarakan Mamanya? Dan kenapa tadi Mamanya berbicara dengan nada marah?
Vina yang saat ini duduk disamping Alara ikut merasakan kecemasan gadis itu. Sampai saat ini, Vina juga belum tau menahu tentang berita kehamilan Alara. Hanya gadis itu sendiri dan juga Arion sajalah yang tau.
"Ra? Lo kenapa?" Tanya Vina seraya menepuk pelan pundak Alara.
Alara sedikit tersentak. "Eh, kenapa Vin?"
"Lo ada masalah? Sini cerita sama gue." Ucap Vina diakhiri senyuman tipis.
Alara tampak diam sejenak, kemudian tersenyum tipis. "Gue nggak ada masalah kok, tenang aja."
"Beneran?"
Alara mengangguk cepat. "Beneran."
Vina mengangguk dua kali. "Yaudah, nanti kalau ada masalah, lo bisa cerita sama gue, siapa tau gue bisa bantu nyelesaiin masalah lo." Ucap Vina sebagai sahabat baik Alara.
Alara tersenyum sendu. "Makasih ya, Vina."
"Iya, sama-sama Ra."
∆∆∆∆∆
Alara pulang dengan perasaan takut dan cemas. Gadis itu melangkah dengan pelan memasuki rumah besar yang mirip seperti istana itu.
Alara menghentikan langkahnya saat tidak mendapati siapapun di dalam rumah. Bahkan Mamanya -- yang tadi menyuruhnya langsung pulang -- juga tidak menampakkan batang hidungnya.
Alara menghela nafas dan kembali melangkah menuju kamar nya.
Alara membuka pintu kamarnya, dan sedetik setelahnya, sebuah tamparan keras mendarat di pipi sebelah kanannya. Gadis itu tidak siap sebelumnya, jadi sekarang hanya bisa tergeletak dengan menahan rasa sakit di pipinya.
Alara menatap sang Mama yang berdiri menjulang di hadapannya. Wajah wanita itu terlihat memerah karena amarah.
"Kamu sembunyiin apa dari Mama?!" Teriak Disa dengan marah.
Alara mengernyit bingung. "A-aku nggak nyembunyiin apa-apa, Ma."
"Jangan bohong kamu, Alara!!" Sentak Disa seraya mendorong kepala putrinya.
Alara berkaca-kaca. Bingung dengan semuanya.
"Siapa?!"
"Siapa apa, Ma?"
"Jawab Mama siapa!"
"S-"
"JAWAB SIAPA YANG TELAH MENGHAMILI KAMU!!"
Setelah Disa berteriak dengan nyaring, saat itu jugalah Alara terdiam kaku dengan setetes air mata yang telah jatuh dari pelupuk matanya.
Apakah Mamanya sudah tau semuanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
EVELYN ANTAGONIST GIRL (END)
Teen Fiction[ Budayakan vote sebelum membaca ] ____________________________ Evelyn Azzura Syanalla, seorang gadis cantik berhati iblis, terkenal sebagai sosok antagonis yang selalu membully siapa saja. Selama dua tahun, dia menghalalkan segala cara demi mendeka...