MISTERIUS

131 70 11
                                    

Risella dan Alika baru saja sampai diparkiran sekolah. Banyak sekali mata tertuju pada dua cewek itu.

"Pada kenapa sih, liatin kita?" gumam Risella, Alika hanya menggidik kan bahu kemudian berjalan duluan.

"Eh Al tungguin." Risella berlari menyusul dan menyamai jalan Alika.

"Eh liat deh, itu kan cewek yang ngelawan Kak Azriel kemarin"

"Iya ih sok banget tau nggak."

"Masih kelas 10 juga, udah berani sama senior."

"HEH APALO?NGATAIN GUE?" Gertak Risella membuat kedua cewek yang barusan membicarakan nya pergi.

ada apa lagi sih ini?

Risella menyusul Alika yang sudah jauh meninggalkan nya. Alika seperti nya sudah memasuki kelas karena sudah hilang dari pandangan Risella.

Setelah berlari menuju kelas, akhirnya sampai juga. Risella memasuki kelas nya.
"Ris, cihuyy seleb kita nih." ujar Gio semangat.

"Apaan sih!gak jelas Gi." kata Risella malas. Ia memilih mendudukan dirinya di kursi.

"Eh Ris, buset keren banget lo. Baru juga sekolah dua hari udah dikenal di penjuru Jaguar anjir!" pekik Lovania girang.

"Apa sih maksudnya?gak ngerti sumpah." tentu saja Risella bingung dengan perkataan teman teman nya itu. Belum lagi tadi ada kakak kelas yang membicarakan nya.

"Lo gatau?" tanya Valisha. Dengan cepat Risella menggeleng.

"Cek grup sekolah deh." ujar Valisha.

Risella merogoh handphone nya dari dalam tas, dan membuka aplikasi WhatsApp. kemudian membuka grup chat SMA Jaguar.

"ini siapa yang videoin anjir." kata Risella sambil menatap layar handphone nya.

Valisha dan Lovania menggidik kan bahu nya bersamaan.

¤•¤•¤•¤

Panca dan Gala sedang berada dikantin SMA Jaguar. Terdengar beberapa gosip soal video pertengkaran Azriel dan Risella gara gara ada yang menyebar video itu di grup daring SMA Jaguar.

"Si Azriel mana dah. Katanya dah otw tapi gak nyampe nyampe." ucap Gala celingukan ke marah pintu kantin.

"Merangkak dia dari kelas." jawab Panca yang sibuk memakan siomay.

"Kak Panca boleh minta fotbar nggak?" tanya dua adik kelas yang menghampiri Panca saat ini.

"Boleh." kata Panca santai kemudian berdiri diantara kedua adik kelas itu. "biar gue yang pegang." Panca meraih ponsel milik adik kelas itu dan mulai mengangkat ponsel itu supaya bisa muat 3 orang disana.

"Nih." Panca menyerahkan kembali ponsel itu.

"Makasih Kak Panca." ujar kedua adik kelas itu sambil tersenyum senang.

"Kapan gue ada fans ya Pan?" ucap Gala sedih.

Panca menepuk pundak Gala. "Sabar, lo kan terlalu jadi gak dimintain fotbar."

"Terlalu apa?terlalu tampan ya kan?" ucap Gala dengan percaya diri.

"Terlalu jelek hahaha.." tawa Panca pecah seketika melihat wajah masam Gala.

¤•¤•¤•¤

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Tiga cowok sedang berada diparkiran, mereka menunggu sekolah sepi barulah mereka pergi.

"Jadi kan ke rumah Radha?" tanya Gala yang duduk diatas motor beat yang ia renovasi itu.

Azriel menganggu mengiyakan. "sekolah udah sepi. Yok." Azriel menggunakan helm fulface nya dan mulai menghidupkan motor dan melaju meninggalkan halaman sekolah disusul Gala dan Panca yang semotor.

Setelah lima belas menit mengendarai motor, ketiga cowok itu akhirnya sampai di rumah Radha.

Azriel membuka helm nya. Ia turun dari motor dan menatap rumah didepan nya itu. Terlihat sangat gelap dan tak berpenghuni. Pintu gerbang juga sudah usang dan terkunci oleh gembok besar yang melekat disana.

"Serem banget rumah Radha." Gala bergidik ngeri melihat rumah didepan nya itu.

"Buset beda banget pas sebulan yang lalu kita kita kesini, ya ga sih?" kata Panca menatap rumah itu.

Azriel menekan tombol bel ditembok pagar, namun nihil tidak ada yang keluar dari rumah itu.

"Kayaknya Radha gak dirumah deh." ucap Azriel.

"Apa dia udah nggak tinggal disini lagi?" tebak Gala.

"kemungkinan besar sih iya." balas Azriel. "yaudah pulang aja. Udah sore." ujar Azriel lagi.

Ketiga cowok itu membalikkan badan untuk kembali ke motor masing masing.

Prak!

"Astaga, suara kaca pecah bukan sih?" kata Panca kembali menatap rumah Radha.

Azriel dan Gala mengangguk mengiyakan pernyataan Panca.

"Jangan jangan si kulkas kenapa napa." terka Gala.

"Jangan mikir aneh aneh. Doain yang terbaik semoga Radha baik baik aja." ujar Azriel. "lebih baik kita pulang." tambahnya.

Gala dan Panca mengangguk mengikuti perintah Azriel.

[To Be Continue]

Jangan lupa follow Buna yaa
@quennrii.wp
@rynxls

See you😄❤

831 My Senior! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang