LONGLAST?

75 38 17
                                        

Udah follow aku belum?

Kalo belum follow dulu ya


♥Happy Reading♥


Risella keluar dari mobil setelah Ardio menghentikan di parkiran sekolah. Cepat-cepat Risella membuka pintu mobil tersebut dan berlari menjauh dari Ardio.

"RIS TUNGGU!" teriak Ardio menatap nyalang punggung Risella yang semakin menjauh.

Risella terus berlari, ia benar-benar muak dengan Ardio. Cowok itu terus meneriaki nama nya namun Risella tak menghiraukan.

Risella berhenti ketika memasuki ruangan kelas nya. Ia menyangga kedua kedua tangan nya dilutut sambip mengantur nafas nya yang ngos-ngosan.

"Eh Ris kenapa lo? kayak dikejar rentenir aja" Lovania berjalan mendekati Risella.

Risella mendongak sembari masih mengatur nafasnya.

"Tarik nafas.. buang. Tarik lagi.. buang" titah Valisha.

"Lo kira mau lahiran kali Sha" cecar Alika.

Risella menegakkan tubuh nya. "Gue dikejar orgil"

"Orgil? lah anjir kok bisa?" tanya Lovania.

Risella berjalan ke bangku nya. "Udahlah lupain. Eh gue nyontek tugas matematika dong"

☆☆☆

Azriel langsung otw ke rooftop ketika bel berbunyi. Ia merapikan alat tulisnya, kemudian beranjak.

"Eh El mau kemana lo?" teriak Gala.

"Biasa aja setan!" Panca melempar tip-x hingga mengenai kepala Gala.

"Setan kok teriak setan" ujar Radha santuy.

"Wah itu baru temen gue!" Gala tersenyum remeh menatap Panca.

"Woilah bocah nya udah ilang. Lo sih Pan" desah Gala kecewa.

"Iye gue yang salah. Batman kolor nya diluar juga salah gue, tuyul kepala nya botak juga salah gue" kesal Panca.

"Bacot lo!" Radha merangkul pundak Panca untuk ikut bersama nya.

"Lah gue ditinggal. Tungguin anjing" Gala berlari menyusul.

Ketiga cowok itu berjalan beriringan. Panca dan Gala sudah beraksi menyapa beberapa siswi-siswi yang melintas.

"Buah manis ya buah manggis, eneng manis kalo meringis" tutur Gala menggoda adik kelas yang melintas.

"Woy yang bener dikit dong gombal nya. Nih liat gue ya" teriak Panca.

"Jari kelingking diputar kebawah, eneng melengking kalo dibawah" kekeh Panca.

"Woy anjir apaan kayak begitu. Tambah ilfil lah, dasar otak selangkangan lo!" teriak Gala tak terima gombalan nya tadi dibilang gak bener, padahal gombalan Panca lah yang lebih nyeleneh.

"ABANG!!"

Ketiga cowok itu menoleh ke arah suara yang berasal dari ujung koridor. Alika lah pelaku nya. Gadis itu berlari lebih dulu untuk segera ngamperin Radha. Padahal Risella, Valisha dan Lovania masih di belakang nya.

Radha dan Alika ngacir berdua ke kantin. Kini tersisa Risella, Valisha, Lovania, Gala dan Panca.

"Kalian mau ke kantin?" tanya Gala.

"Ke bandara. Ya ke kantin lah, bego lo Kak" cerocos Lovania.

"Yee basa basi doang, ngegas mulu lo Va" sewot Gala.

"Yaudah bareng aja, kuy" saran Panca.

"Tunggu" cegah Risella membuat semua nya menoleh pada nya penuh pertanyaan. "El mana?" tanya nya.

"Tadi ada. Tapi pas gue tanya mau kemana, eh.. udah ilang aja bocah nya" jelas Gala.

Risella manggut-manggut. "Kalian duluan aja. Gue mau ke toilet dulu" ujar Risella.

"Oke. Nanti nyusul ya Ris" kata Valisha.

"Iya"

☆☆☆

Azriel duduk dikursi dekat pembatas rooftop. Tatapan nya kosong ke depan. Lagi-lagi kejadian tadi pagi berputar dipikiran nya. Dan berbagai pikiran jelek memenuhi isi otak nya, membuat kepala nya terasa berat.

"ARGHH!!"

Azriel meninju-ninju dinding pembatas rooftop tanpa henti hingga darah segar keluar dari tangan kekarnya itu.

"EL STOP!!"

Risella berlari menghampiri Azriel. Risella membawa Azriel ke dalam dekapan nya. Ia benar-benar khawatir dengan cowok itu.

"Lo kalo ada masalah cerita ke gue El, jangan nyakitin diri lo kayak gini!" tutur Risella.

Azriel menyugar rambut nya yang dipenuhi keringat hingga lepek. Cowok itu menatap Risella tidak suka.

"Ngapain lo disini?" ketus nya.

"Gue khawatir sama lo El. Kata temen-temen lo, lo cabut duluan pas bel, maka nya gue susulin ke sini" jujur Risella.

"Khawatir?" Azriel terkekeh. "Basi tau nggak?" remeh nya.

"Lo kenapa sih? Gue beneran khawatir sama lo. Tadi pagi kemana lo bilang mau jemput?" sinis Risella sambil melipat kedua tangan di depan dada.

"Gue yang seharusnya nanya, Gue ke rumah lo, dan lo udah berangkat Ris" bentak Azriel.

Risella tertohok bukan main. "Sorry gue--"

"Iya gue tau kok lo dijemput sama cowok lo kan? longlast ya. Gue duluan" Azriel melengos dan meninggalkan Risella sendirian di rooftop itu.

[To Be Continue]

Kasih pendapat untuk part ini👉

Ada krisar untuk part ini?

Spam emot kesukaan kalian disini🍃

B

intang nya jangan diskip ya
😁👇

831 My Senior! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang