Lovania mengajak Valisha untuk keluar sebentar membeli martabak. Katanya lagi pengen.
Dengan menjual nama Lovania, akhirnya Valisha diperbolehkan oleh orang tua nya untuk keluar sebentar. Sekarang kedua cewek itu sedang menunggu pesanan martabak yang masih dibuatkan oleh si mas penjual.
"Ini mbak."
"Oh iya makasih. Ini mas uang nya."
"Makasih mbak."
Lovania berjalan menghampiri Valisha. "Sha nongki ke angkringan bentar yok." Valisha mengangguk mengiyakan.
Lovania menaiki motornya yang dibelakang sudah ada Valisha. Ia menjalankan motor beat biru itu menuju angkringan.
Baru saja motor nya terparkir, Lovania sudah salfok sama sosok Panca yang duduk di angkringan bersama Gala.
"Anjir kak Panca Sha." pekik nya pelan. "gue udah cantik belom?" Lovania berkaca dikaca spion motor nya kemudian berdehem pelan.
"Udah ayo keburu malem." cicit Valisha.
"Hai Kak." sapa Lovania pada kedua kakak kelas nya itu.
"Eh hai." balas Gala sedangkan Panca masih sibuk dengan hp miring nya.
"Boleh duduk?" tanya Lovania.
"Duduk aja." ujar Panca tanpa menoleh.
"Lo yang kemarin kan?" ucap Gala.
"Eh iya kak. Kenalin gue Lovania." Lovania berjabat tangan dengan Gala.
"Gue Gala. Ini sebelah lo siapa?" tanya Gala.
"Valisha kak." jawab Valisha, ia tidak bersemangat karena Radha si kulkas tidak ada disana.
"Oh iya iya. Pan kenalan dulu napa." Gala menyenggol bahu Panca.
"Bentar bentar. yeayy boyah yuhuuu." girang Panca kemudian berdehem singkat. "Gue Panca." ujar nya.
taarufan yu kak panca
"Em..Kak boleh minta id line nya?" tanya Lovania hati hati.
"Boleh bangett." ucap Gala nyerobot, "nih add ya." Gala menunjukkan id line nya dari handphone nya.
Lovania tersenyum tipis, "o-oke." ia meng-add id line milik Gala. "Kak Panca?" tanya Lovania.
"Kenapa?" kata Panca terdengar dingin.
"Nggak gapapa kok hehe." Lovania terkekeh renyah.
"Oh iya. Valisha boleh lah add id babang Gala." ujar Gala tersenyum sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"I-iya kak nanti minta ke Vania aja." ujar Valisha.
"Oke lah siap."
"Va, pulang yuk nyokap gue ngasih waktu cuma lima belas menit." Valisha mengguncang lengan Lovania.
"iya. Yaudah kak Gala, kak Panca kita pulang dulu." ucap Lovania.
"Loh kenapa?kan baru nyampe. Baru juga duduk 2 detik." kata Gala.
"Biarin aja sih. Lo mau nyokap nya marah?" ujar Panca menatap kedua adik kelas nya itu.
Tolong ikat kaki lovania sebelum terbang ke mars
"Iya kak. Ini si Valisha gak boleh keluar lama lama, nanti bisa dicoret dari kk." kekeh Lovania.
"Yaudah hati hati bawa motor nya."
¤•¤•¤•¤
"MAMA KOK GAK ADA MAKANAN?" teriak Risella dari arah ruang makan.
"Ada apa sih?teriak teriak aja putri nya Papa." Papa menghampiri Risella.
"Ini Pa, Mama kok nggak masak sih?Ris laper tau.." ujar Risella memanyunkan bibirnya.
"Yaudah bentar biar Papa telpon."
"Emang Mama dimana sih Pa?nggak dirumah?" tanya Risella
"Diatas. Papa males teriak teriak berisik."
The best banget bokap gue, nyokap dilantai dua aja ditelpon. biasalah kebanyakan pulsa mah gitu
Papa menekan nomor kontak bertuliskan 'singa cantikuu❤' kemudian menekan tombol panggil.
["Apasih pa?orang dikamar juga pake ditelpon?"]
("Kenapa mama nggak masak?kasian putri papa kelaperan")
["Astaga mama lupa pa. kasih hp nya ke Ris coba"]
Papa memberikan handphone nya ke Risella.
("Halo")
["Eh Ris kamu pesen makanan ke cafe langganan mama aja ya. tadi mama lupa gak masak"]
("Kan Ris gak tau dimana cafe langganan mama itu")
["Biar mama kirim kontak wa nya ke kamu
Nah udah mama kirim ya
Udah ah mama mau pake soflem dulu"]Sambungan telepon terputus begitu saja. Risella memberikan kembali handphone Papa nya.
"Apa kata Mama?" tanya Papa.
"Suruh order Pa."
Papa mengusap pucukn rambut Risella pelan. "Yaudah kamu order aja." Papa mengeluarkan dompet nya dan memberikan dua lembar uang seratusan. "nih buat cod nanti." tambah Papa.
"Thanks Pa." Risella memeluk Papa nya.
"Iya sayang." Papa membalas pelukan Risella. "Yaudah Papa siap siap dulu ya." kata Papa.
"Iya pa."
Risella menambahkan kontak, ia beri nama 'Cafe Langganan Mama', ia menekan tombol panggil disana.
("Hallo")
["Halo dengan cafe Azwa disini"]
("Oh iya. saya anak nya bu Fiona")
["Oh anak jeng Fiona. ada apa ya nak nelpon tante"]
("Gini tan, saya mau pesen makanan bisa anter kerumah kan ya tan?")
["Bisa banget dong. mau pesen apa?"]
("Kayak yang dipesen mama biasanya aja tan")
["Oke. tunggu ya tante buatin. nanti langsung meluncur ke rumah kamu"]
("Iya tan makasih ya")
["Iya sama sama. oh iya nama kamu siapa?"]
["BUNDA MAU DISUAPIN!" suara cowok dari sebrang, Risella sudah tidak asing dengan suara itu.]
["DIEM BUNDA LAGI TELPONAN"]
("Siapa sih itu tante?")
["oh itu anak tante. yaudah tante buatin pesenan nya nanti langsung dianter ke rumah ya. bye"]
Sambungan telepon diputuskan bersamaan.
[To Be Continue]
![](https://img.wattpad.com/cover/284096288-288-k156375.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
831 My Senior! || END
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA⚠️ Tentang sepasang siswa-siswi SMA Januar yang dipertemukan dengan suasana yang bisa dibilang menjengkelkan. Risella yang salah sen dan Azriel yang nyolot. Namun, siapa sangka disetiap insiden membuat keduanya semakin dekat...