TEMAN CURHAT

76 38 1
                                    

Sepulang sekolah Azriel tidak langsung pulang, Melainkan ia menunggu Risella keluar gerbang.

Tepat setelah 15 menit Azriel menunggu di dekat halte bus, Risella melintas menggunakan motor nya. Azriel yang tadi nya duduk diatas motor kini berlarian ke tengah jalan menghadang Risella.

Gadis itu mengerem motornya mendadak, "WOY LO GILA YA?!"

Azriel berjalan dengan santai menghampiri Risella. "Galak banget sih"

"Lo ngapain ditengah jalan?bosen hidup?atau.. mau silaturahmi sama tuhan?" Sinis Risella menatap jengah cowok di depan nya.

"Bosen hidup sih, tapi semenjak ada lo gue gak bosen hidup lagi kok" Azriel berkata dengan semangat perjuangan.

"Sinting lo" Ketus Risella.

"Gapapa sinting, asal sinting nya sama lo doang" ujar Azriel cengengesan.

"Gila lo ya?minggir gue mau balik" usir Risella.

"Gue ikut ya, Ban motor gue kempes"

"Ck. Gak!"

"Taruhan kalo lo lupa" Azriel tersenyum miring sambil menaikkan satu alisnya.

"Ck, oke. shit!itu mulu alesan nya" Risella memutar bola matanya malas.

Azriel dengan semangat menaiki jok belakang motor Risella. "Sesuai aplikasi mbak" ujar nya.

"Trus motor lo?mau lo telantarin?" tanya Risella.

"Gampang lah itu, ayo panas nih" Azriel menutup kepala nya menggunakan telapak tangan nya.

"ck. Pake helm lo kan bisa"

"Oh iya ya, kenapa nggak kepikiran dari tadi" Azriel turun dari motor Risella dan menyambar helm yang berada diatas si Hitam.

"Otak tuh dipake bukan nya buat pajangan doang" Sindir Risella.

"Iya mbak gojek, buru ah. Lama lo"

¤•¤•¤•¤

"Bang, Gue mau ketemu Mama" Alika menatap Radha dari samping meperhatikan cowok yang sedang menikmati es krim.

Radha menoleh. "Mau sekarang?" Alika mengangguk sebagai jawaban.

Radha membuang corn es krim miliknya, Kemudian berdiri dan menggandeng tangan Alika.

Radha meraih helm dan dipakaikan ke Alika. Tak lupa memberikan jaketnya supaya kulit Alika tidak terpapar langsung dengan sinar UV.

Radha menaiki motornya disusul dengan Alika yang duduk di jok belakang nya. Radha mulai menjalankan motornya meninggalkan area minimarket itu.

Setelah mengendarai motor kurang lebih 15 menitan, Kedua remaja itu akhirnya sampai di rumah Ziana, Alias Mama dari kedua nya.

Alika membuka helm dan jaket nya karena merasa kegerahan. Kedua kakak beradik itu memasuki rumah. Mata Alika dan Radha membelalak mendapati rumah berantakan kacau.

"Astaga, MAMA!!" teriak Radha mulai panik mencari cari sosok Mama nya.

"Bang, Mama mana bang?Mama?" Alika menangis dipelukan Radha.

"Jangan nangis. Ayo cari Mama ke penjuru rumah ini" Ujar Radha.

Kedua nya memencar untuk mempercepat pencarian Mama nya. Alika pergi ke kamar dan dapur sementara Radha ke kolam renang dan halaman samping.

Kedua nya berkumpul lagi setelah berkeliling. Hasil nya tidak memuaskan. Mama nya tidak ditemukan. Radha mulai cemas, dengan kondisi rumah begini kemungkinan besar Mama nya diculik oleh peneror yang akhir akhir ini meneror ia dan Mama nya.

Ponsel di saku Radha bergetr mendakan ada pesan masuk.

Unknow
jauhin alika atau nyokap lo dlm bahaya!

"Ck. Bajingan!" Radha meninju bebas tembok didepan nya.

"Kenapa bang?siapa yang ngirim pesan?" Tanya Alika.

"Bukan siapa siapa. Gue anter lo pulang, soal Mama biar gue bakal cari sampai ketemu" ujar Radha menatap manik cokelat milik Alika yang sangat mirip dengan Mama nya.

"Nggak bisa gitu dong bang, Gue mau bantu nyari Mama. Lo pikir dengan lo nganterin gue pulang, Gue bisa tenang?nggak bang nggak bisa. Gue pokoknya ikut nyari Mama" kukuh Alika.

"Lo dengerin gue baik baik, dengan lo ikut nyari Mama sama aja lo bahayain Mama Dek" Radha menatap dalam Alika sambil memegang kedua bahu adik nya itu.

"M--maksud lo?" tanya Alika tidak mengerti.

"Peneror itu gak mau lo sama gue dan Mama bersatu kayak sekarang. Kalo kita tetep nentang, dia bakal bahayain diantara kita bertiga. Gue sih fine fine aja kalo mereka ngincernya gue, tapi kalo mereka ngincernya lo sama Mama, gue gak rela Dek. Plis lo ngertiin keadaan Dek" Jelas Radha panjng lebar.

"Lo mau kan nyelamatin nyawa Mama?" tanya Radha. Alika mengangguk sambil menunduk.

¤•¤•¤•¤

Lovania menyandarkan kepala nya di bahu Gala. Kedua remaja sma ini dari tadi siang masih berada di rooftop Mall. Padahal langit sudah mulai berganti warna menjadi jingga.

"Kak, Lo yakin mau dengerin curhatan gue?" Tanya Lovania tanpa mengubah posisi nya.

"Iya Va, asal bisa buat lo lega" ucap Gala.

Lovania merubah posisinya menjadi duduk menatap ke depan. "Gue sebenernya suka sama Kak Panca.."

Deg!

Kok sakit?

"Tapi ya gitu deh..kayaknya Kak Panca suka nya sama Valisha. Gue bingung harus gimana Kak. Kemarin Valisha sempet bohongin gue demi jalan sama Kak Panca, apa menurut lo gue wajar marah?atau gue salah bersikap kayak gini?" tanya Lovania menatap sekilas Gala.

"Lo yakin Panca suka sama Valisha?" tanya Gala.

"Maybe. Soalnya gue sering banget liat mereka jalan berdua kayak barusan"

"Lo gak bisa ngambil kesimpulan dari sudut pandang lo sendiri Va, buktinya menurut gue Panca nggak suka atau bahkan c i n t a sama Valisha. Soalnya kalo lagi jatuh cinta biasanya Panca suka curhat ke gue, dan selama berhari hari deket sama Valisha dia gak pernah curhat tuh ke gue" ujar Gala.

"Masa sih?berarti gue salah dong udah bersikap kayak gini ke Valisha" gumam Lovania.

Gala menepuk bahu Lovania. "Valisha itu sahabat lo, jangan cuma karna cowok persahabatan kalian hancur" Nasihat Gala.

"Bener juga ya Kak, gue janji besok bakal baikan sama Valisha" kata Lovania tersenyum.

"Nah gitu dong. Kalo ada masalah hubungin gue ya. Siapa tau setelah lo curhat lo lebih lega" ujar Gala menatap Lovania.

Tanpa disangka Lovania memeluk lengan Gala. "Lo emang the best Kak" Gala mengusap lembut pucuk rambut gadis itu.

[To Be Continue]

YOK SEMANGAT YOK BANG GALA💪

KOMEN DONG BUAT NYEMANGATIN BANG GALA BERJUANG😁

BINTANG NYA JANGAN SAMPE DISKIP YA😁
👇

831 My Senior! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang