DATING KATANYA

101 54 8
                                    

Azriel melirik jam tangan yang bertengger ditangan nya. Ia sedari pagi sudah berada di warnet untuk sekedar ngegame. Kini ia mematikan layar komputer didepannya dan menuju ke resepsionis untuk membayar.

"Berapa bang?"

"Eh, ruang berapa tadi bang?"

"5 bang"

"5?oh enam ribu bang"

"Nih. Kembalian nya ambil aja"

"Oh oke makasih bang. Lain kali dateng lagi"

Tak menghiraukan cerocosan pemilik warnet itu, Azriel berjalan menghampiri si hitam di halaman warnet. Bukan sekali dua kali Azriel ke warnet itu, melainkan setiap ada masalah larinya pasti ke warnet. Lebih tepatnya warnet hanyalah tempat pelarian bagi Azriel.

Kini cowok berbaju SMA itu menggunakan jaket yang sedari tadi nganggur diatas motornya. Ia menarik rel sleting dari bawah hingga menutup sampai dadanya. Tidak lupa menggunakan helm fullface sebelum meninggalkan halaman warnet.

¤•¤•¤•¤

Radha memarkirkan motornya di halaman cafe Langit tidak jauh dari sekolah. Setelah membuka helmnya, Radha menarik tangan Alika untuk mengikuti masuk ke dalam cafe.

"Gak usah narik narik bisa?" sentak Alika membuat langkah Radha terhenti. Alika bosan sejak tadi ditarik tarik, emang nya dia cewek apaan?

"Ikut gue"

Alika mendecak. Dengan malas ia mengikuti tarikan Radha yang membawa nya masuk kedalam Cafe.

"Silahkan mas, disebelah sana meja nya" ujar waiters mempersilahkan dan diangguki oleh Radha.

Radha menarik kursi untuk Alika. Alika membelalak mendapati nasi goreng sosis siap santap sudah rapi didepan nya. Alika mendudukan dirinya dikursi itu.

"Makan. Pasti lo laper kan?" ujar Radha.

"Lo tau darimana kalo nasi goreng sosis makanan favorit gue?" tanya Alika.

Radha tersenyum tipis. "karena gue yang sering buatin itu buat lo Aika"

Lagi lagi Alika membelalak. Aika merupakan panggilan yang digunakan oleh Abang, Mama nya dan sahabat kecil nya dulu yang bahkan sangat ia rindukan. Saat ini Alika tidak mengetahui keadaan ketiga orang yang sangat ia sayang itu. Sejak usia 6 tahun ia harus dipisahkan dari Mama dan Abang nya. Dan sejak itu pula ia pindah membuat Alika harus berpisah dengan sahabatnya.

"Lo siapa sih sebenernya?"

¤•¤•¤•¤

"Menurut kalian, kak Radha suka ga sih sama Alika?" tanya Lovinia heboh.

"Emm..menurut gue sih iya kayaknya" sahut Valisha tak kalah heboh. "fyuhh gak ada harapan deh gue" Valisha menekuk wajahnya cemberut.

"Uluh uluh tenang aja Sha ntar gue cariin yang panas nggak dingin kayak kak Radha" Lovania tersenyum.

"Gue gak yakin. Ya secara kak Radha itu kan sifat nya kayak kulkas. Gak segampang itu dia suka sama cewek apalagi kan baru beberapa kali ketemu juga sama Alika" ujar Risella.

"Iya juga sih ya. Tapi tadi mau kemana coba?" kepo Lovania.

"Kepo banget sih lo" Valisha menjitak kepala Lovania pelan.

"Yee gue kan queen update. Jadi harus tau segala hal yang lagi hots" ujar Lovania heboh.

"Gausah ngepoin orang, lo sendiri sama kak Gala apa kabar?" sindir Risella sambil menahan senyum.

"Apaan sih. Gue gak ada apa apa sama kak Gala tau. Orang gue suka nya sama kak Panca juga" tutur Lovania.

"Ngincer kak Panca yang jadi sasaran kak Gala. Emang ya jiwa pakgrell lo masih kentel banget" puji Valisha.

"Mayan lah buat deketin kak Panca melalui kak Gala ya gak?" Lovania menaik turunkan alisnya.

"Eh tapi nih ye, kak Gala kayaknya tulus deh sama lo Va" ujar Risella.

"Tau darimana lo?" kepo Lovania.

Risella memutar bola matanya. "Yaelah. sekali liat matanya juga tau Va"

"Iya Va, gue juga pas liat mata kak Gala tadi kayak ada something gitu sama lo" tambah Valisha.

¤•¤•¤•¤

Senja sudah terlewat beberapa menit yang lalu. Gala sedang menyisir rambutnya yang kering. Tak lupa ia gunakan minyak rambut supaya terlihat lebih rapi. Gala bersiul siul didepan cermin kamarnya. Pakaian yang ia gunakan terlihat begitu rapi malam ini.

"Wuhh Ga ganteng banget sih lo"

"Jelas si Lovania klepek klepek sama kegantengan lo"

"Masa depan im cooming"

Gala berjalan keluar kamar. Sebelumnya ia menyambar kunci motor dinakas kamar nya.

Fyi Gala tinggal sendirian dirumah nya. Kedua orang tua nya sudah beberapa tahun yang lalu kerja di Australia namun sampai sekarang tidak pernah pulang. Biar pun begitu Gala tidak pernah kekurangan kasih sayang, ART dan satpam dirumahnya sudah menggantikan peran orang tua nya.

Namun jika malam melanda, ART dan satpam di rumah Gala memilih pulang bertemu keluarga masing masing. Gala juga tidak pernah melarang keinginan kedua orang yang selama ini menggantikan orang tua nya itu.

Lanjut ke Gala yang sekarang sudah berada di halaman rumahnya. Ia menaiki motor ninja biru dan menggunakan helm fullface miliknya. Gala menjalankan motornya perlahan menuju rumah pujaan hati nya.

Setelah beberapa menit diterpa angin malan yang dingin, akhirnya Gala sampai dirumah Lovania. Gala menghadap ke Rumah berwarna hijau telur asin berlantai 2 dan berpagar besi tinggi.

"Bismillah deketin camer"

[To Be Continue]

831 My Senior! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang