NONTON BARENG COGAN

86 49 3
                                    

Alika merapikan buku serta alat tulisnya ke dalam tas. "Gue duluan ya" ujar Alika melangkah keluar kelas.

"Menurut kalian, Alika aneh gak sih?" tanya Lovania menatap punggung Alika yng menjauh.

"Aneh gimana?" ujar Valisha.

"Ya aneh, Alika yang gue kenal selama ini tuh dingin, ketus dan galak. Eh Alika yang hari ini tuh baik, ramah dan ceria. Kebalikan banget gitu loh" analisis Lovania.

"Yaelah Va. Gapapa dong. Malahan bagusan Alika yang sekarang" ujar Risella.

"Iya sih. Yaudah yuk cabut" ajak Lovania.

"Eh Va. Gue mau ke perpus dulu. Lo duluan aja gapapa" ujar Valisha.

"Loh kenapa Sha?lo kan berangkat bareng gue?" bingung Lovania.

"Gapapa Va. Gue bakalan sampe sore di perpus mau bantuin Kak Caca ngeberesin perpus. Gapapa kan?" ujar Valisha menatap Lovania.

"its okey. Yaudah gue balik. Babay" Lovania melangkah meninggalkan Valisha dan Risella.

"Gue duluan ya Sha"

"Iya Ris"

Setelah kepergian Risella, Valisha merogoh handphone dari saku rok nya. Jari jari tangan nya menari diatas benda pipih itu. Kemudian ia melangkah keluar kelas.

¤•¤•¤•¤

Risella baru saja hendak menjalankan motornya, tiba tiba suara notifikasi membuat ia menghentikan kegiatannya. Ia merogoh tas nya dan mengambil hp nya.

Cowok Sinting!
ikut gw
skrng!

"Jangan lagi pliss" rengek Risella.

"Nyesel gue buat taruhan kayak gini, gaman makan tuan ini mah" lagi lagi gadis itu mendesah sebal.

Risella menjalankan motornya keluar halaman sekolah. Cowok bermotor ninja hitam sudah stay tepat di dekat gerbang utama.

Risella menghentikan motornya tepat didepan Azriel. Ia menaikkan kaca helm yang ia gunakan, "Mau kemana sih Prince Azriel" ujar Risella menahan kesal.

"Bantuin gue belanja bulanan"

"Lo kira gue istri lo?pake acara belanja bulanan! Nggak nggak! gue nggak mau!" ketus Risella.

"Taruhan" lagi lagi Azriel menjadikan Risella harus menjalankan segala kemauannya.

"Oke oke. Yaudah yok. Mau belanja dimana?"

"Minimarket Manela"

¤•¤•¤•¤

"Mau jalan jalan dulu nggak?"

"Terserah abang aja deh"

Radha dan Alika pulang bersama saat ini. Kedua muda mudi itu tidak langsung pulang ke rumah melainkan memilih untuk jalan jalan sebentar untuk melepas rindu selama 11 tahun lama nya.

Radha melajukan motornya ke jembatan pelangi, tempat dimana Radha dan Alika dulu bermain. Tempatnya lumayan jauh dari sekolah mereka.

Radha memarkirkan motornya ditempat parkir kunjungan jembatan itu. Ia membuka helm yang digunakannya serta yang digunakan Alika.

Mata Alika berbinar menatap jembatan indah warna warni di depan nya. "Wahh masih sama kayak dulu ya, Bang"

Radha tersenyum melihat ekspresi bahagia Alika yang sangat ia rindukan. "Iya dek, tempat dulu kita lari larian trus dimarahin Mama" ujar Radha.

Alika terkekeh mengingat masalalu itu melintas lagi dikepalanya. "eh bang kesana yuk" Alika menarik tangan Radha.

Kini Alika dan Radha berada tepat ditengah jembatan pelangi. Dimana kesejukan udara nya membuat relax serta pemandangan indahnya gedung gedung bertingkat terlihat nyata untuk diraih dari sini.

"Bang, Aika pengen Mama sama Ayah balik kayak dulu. Trus keluarga kita bahagia lagi Bang" ujar Alika.

Radha merangkul pundak adiknya itu. "Aika, meskipun itu mustahil. Tapi abang aminin doa lo dek. Semoga aja keluarga kita bisa balik kayak dulu, harmonis"

semoga.

Alika menatap Radha dari samping, "Jangan pergi lagi ya, Bang. Gue gak mau kehilangan lo untuk kedua kalinya" Alika memeluk lengan Radha.

Radha mengusap lembut pucuk rambut Alika. "Iya dek. Abang selalu disini kok buat lo"

¤•¤•¤•¤

"Lama ya?"

"Nggak kok kak" Valisha berdiri dari duduk nya.

"Yaudah naik gih" ujar Panca.

Valisha menaiki motor ninja milik Panca.
"Pegangan" ujar Panca.

Valisha berpegangan pada pundak cowok itu. Panca tidak mempermasalahkan hal itu, ia langsung melajukan motornya menuju bioskop yang sudah ia booking serta beli tiket secara online.

Panca memarkirkan motornya dihalaman bioskop. Valisha turun lebih dulu dan merapikan rambutnya yang berantakan diterpa angin. Panca turun dari motornya dan membuka helm yang ia pakai.

"Yuk"

Panca menautkan tangan nya dengan tangan Valisha membuat Valisha membelalak kan matanya. Panca berjalan lebih dulu menuju ruang biskop.

"Lo suka film horor nggak?" tanya Panca tiba tiba.

"Eh-mm..nggak juga sih" ujar Valisha gelagepan.

¤•¤•¤•¤

"Seru banget ya kak film nya" ujar Valisha ketika sampai di halaman biskop.

"Haha iya Sha. Kapan kapan atur jadwal kita nonton lagi" kekeh Panca.

kita?demi apa?

"Yaudah yuk balik"

Valisha memeluk tubuhnya dan menggosokkan kedua tangan nya pada lengan sambil meringis.

"Kenapa?dingin ya?" Valisha mengangguk dua kali.

Panca membuka jaket miliknya dan dipakaikan pada tubuh mungil Valisha. "Eh eh"

"Pake aja, besok balikin" ujar Panca, "yaudah yuk. Keburu malem"

Valisha menaiki motor ninja milik Panca. Panca menggunakan helm nya dan menghidupkan mesin motornya.
Selanjutnya ia menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.

Di depan cafe tidak jauh dari bioskop terlihat seorang gadis sedang menatap kosong kepergian Panca dan Valisha.

"Jadi ini yang lo bilang bantuin kak Caca di perpus"

[To Be Continue]

831 My Senior! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang