KEBENARAN YANG SEBENARNYA

62 17 19
                                    

Happy Reading Guys

☆☆☆

Urusan dikantor polisi sudah dinyatakan selesai. Setelah meminta izin, Azriel mengajak Risella berangkat bareng ke sekolah.

Setelah berselang beberapa menit, kedua nya sampai di halaman sekolah. Sebelumnya Azriel memarkirkan motornya di parkiran sekolah.

"Yuk."

Azriel dan Risella berjalan beriringan sambil sesekali melontarkan kata kata lucu hingga membuat kedua nya hanyut dalam tawaan receh.

Sampai di depan kelas Risella. Gadis itu menatap Azriel. Sementara Azriel hanya menyunggingkan senyum tipis. Cowok itu agak membungkuk menyamai tinggi Risella. Tangan kanan nya terangkat mencubit pipi Risella yang tidak sakit.

"ihh sakit El." Risella merengut.

Azriel terkekeh membuat mata nya menyipit dan itu menambah kesan tersendiri bagi Risella.

"Belajar yang rajin." ujar cowok itu kembali tersenyum.

Risella mengangguk patuh. "Siap laksanakan kapten."

Azriel menegakkan badan nya. Memasukkan kedua tangan nya ke dalam saku. "Gue ke kelas." Ia membalikkan badan dan berjalan menjauh.

Risella menghembuskan nafas lega. Pikiran nya masih terlintas senyuman Azriel yang begitu menawan bagi nya. Risella menahan senyum nya mati matian kalau tidak ia pasti akan di ledekin sama besti nya.

Lovania datang dari belakang langsung menyenggol lengan Risella. "Ciee Risella..."

Tukan apa gue bilang

"Apasih?" sewot Risella.

"Selow aja dong. Tadi aja senyum mulu pas sama Kak Azriel." ceplos Lovania.

"Apasih Va, gajelas lo!" Risella berjalan masuk ke dalam ruang kelas itu.

☆☆☆

Azriel memasuki ruang kelas nya. Panca dan Gala sudah tiba lebih dulu dari nya. Azriel melangkahkan kaki menuju bangku nya.

"Ciee bau bau abis ngapel nih." sindir Gala.

"Cihuy gas pol El." tambah Panca.

Azriel memasang wajah cuek nya membuat Panca dan Gala kicep seketika. Cowok itu membanting tas nya ke atas meja dengan kasar dan mendudukkan diri diatas kursi nya.

"Eh El gimana sama penculiknya Risella? dihukum berapa tahun? 15 tahun? 25 tahun?" cerocos Gala.

"Dilepas." serobot Azriel.

"What the fuck man kok dilepas?!"

Azriel menatap Gala jengah. "Sahabat kecil Ris."

"Tunggu..tunggu, Jadi yang nyulik Risella itu sahabat kecil si Risella gitu?" tanya Gala memastikan. Azriel mengangguk.

Brak!

Gala menggebrak meja. "Anjir..parah cok!!" heboh Gala.

"Gausah lebay napa si?" ujar Panca jengah.

Gala nyengir menetralkan wajahnya. "Trus motivasi nyulik Risella apaan El?" tanya Gala.

"Terobsesi." sahut Azriel acuh.

"Anjir gila tu orang udah mirip pshycopath Cok!" ujar Gala.

"Untung kita semalem ngga telat, telat dikit aja bisa melayang nyawa Risella." ucap Panca.

"Eh btw Radha belum dateng?" tanya Azriel menatap tempat duduk Radha yang kosong.

"Belum. Tadi kata Vania, Alika juga belum dateng" jawab Gala. Cowok itu menautkan kedua alisnya. "Jangan jangan....."

Gala menggeser geser layar ponsel nya cepat mencari lokasi gps yang sengaja ia sadap di hp Radha.

"KUA Merpati. JANGAN BILANG MEREKA MAU NIKAH? KITA HARUS KESANA. BURUAN!!" ujar Gala kesetanan.

☆☆☆

Radha, Alika, Mama dan Ayah sedang otw ke kua untuk mengurus rujukan kedua orang tua Radha dan Alika. Dari tadi hanya keceriaan yang mengisi mobil berwarna hitam itu.

Setelah sampai di kua, Ayah memarkirkan mobil di parkiran kemudian turun bersamaan dengan Mama, Radha dan Alika.

Ayah berjalan lebih dulu disusul Mama. Sedangkan Radha dan Alika berjalan beriringan di belakang orang tua nya.

Radha menatap Alika dari samping. Gadis itu tak henti-hentinya tersenyum menampilkan wajah manisnya. Hati yang terluka seakan tiba-tiba sembuh begitu saja. Bibir Radha terangkat menampilkan senyuman manis juga.

Setelah 30 menit berlalu, surat-surat rujukan sudah selesai dan kini orang tua Radha dan Alika sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Seperti pengantin baru lagi, kedua orang tua Radha dan Alika akan melakukan bulan madu secepatnya.

Keempat anggota keluarga itu berjalan beriringan dengan senyum yang tidak pernah pudar.

"RADHA..ALIKA.."

Gala ngos-ngosan mengatur nafasnya, menumpu kedua tangan nya dilutut. Panca dan Azriel masih berjalan menyusul Gala.

"Lo..ber..dua...ni...kah?" tanya Gala tidak jelas, nafasnya belum netral.

"Kak Gala atur nafasnya dulu deh. Tarik...buang..tarik...buang...udah?" intruksi Alika. "Kak Gala tadi ngomong apa?" tanya Alika.

"Lo sama Radha nikah?" ceplos Gala menegakkan badan nya.

Radha, Alika dan pasutri baru itu tertawa lepas tanpa dosa. Azriel dan Panca mengernyit menyaksikan nya.

"Kok ketawa? gue salah?" tanya Gala.

"Gala, Alika sama Radha itu kakak beradik. Om sama Tante suami istri." jelas Mama.

Gala, Panca dan Azriel melongo tak percaya.

"Tunggu..ini maksudnya gimana si? otak saya ngeleg tan." ucap Gala mencoba mencerna perkataan Mama dari kedua teman nya itu.

Radha mencebik. "Gue sama Alika kakak adik Ga."

"Lo, sama Alika kakak adik?" semua nya mengangguk. "Trus ngapain kalian di kua? jangan bilang nikah?" cerocos Gala.

"Pendek banget si pikiran lo Kak." kekeh Alika.

"Gala..Tante sama Om rujuk menjadi pasutri lagi, orang tua Radha dan Alika." jelas Mama dengan rinci.

Gala mematung mendengar penuturan Tante Ziana. Azriel dan Panca tertegun ditempat.

[To Be Continue]

Beri pendapat untuk part ini👉

See You

Bintangnya Jangan diskip ya
👇😁

831 My Senior! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang