DICULIK

69 22 9
                                        

Udah Follow aku Belum?

Kalo belum follow dulu kuy

Stay Safe and Stay Healthy orang baik💜

Happy Reading Guys

☆☆☆

"Eh Mama udah pulang, Risella mana Ma?" tanya Papa.

"Masih diluar." ujar Mama. Papa berjalan menuju pintu utama. "Oh iya Pa sekalian keluarin bunga bunga Mama dari bagasi mobil Risella ya. Mama mau mandi gerah."

Papa menoleh kemudian mengangguk. Sampai diluar Papa mengedarkan pandangan mencari sosok putri sematawayangnya.

"Risella."

"Risella."

"Ris."

Papa jengah memanggil nama putri nya yang tak kunjung ada sahutan. Tiba tiba pikiran buruk mulai memenuhi isi kepala nya. Papa menggeleng pelan menghapus pikiran yang tidak tidak soal Risella.

Papa melihat mobil Risella terparkir digarasi. Artinya, Risella sudah dirumah. Atau jangan jangan ia pergi menggunakan ojol? Ah entahlah. Papa membuka bagasi mobil dan mulai menurunkan satu persatu pot bunga milik Mama.

Setelah selesai, Papa kembali masuk ke dalam rumah.

"Pa, mana Risella?"

"Loh ngga dikamar?"

"Ngga ada Pa, barusan Mama cek."

"Yaudah telpon coba Ma."

Mama mencari kontak Risella kemudian menekan ikon panggil.

"Gimana Ma?"

Mama menggeleng. "Ngga aktif Pa. Risella kemana Pa? Mama khawatir terjadi sesuatu sama Ris Pa"

Papa membawa Mama kedalam pelukan nya. "Mama jangan mikir yang aneh aneh ya. Kita tanya temen temen nya dulu, siapa tau Risella main kesana kan." Mama mengangguk lemah dalam pelukan Papa.

☆☆☆

Emak Miper♡

Anda:
dmna?|

Azriel mencebik kan bibir nya. Ia melempar ponsel nya asal ke atas king size milik nya. Azriel merebahkan dirinya disana menjadikan kedua tangan nya sebagai tumpuan. Pikiran nya liar memikirkan Risella yang tak kunjung membalas pesan nya.

Tok Tok

"Masuk aja Bun ngga dikunci kok." sahut Azriel.

Bunda membuka pintu kemudian masuk ke dalam kamar Azriel. Azriel merubah psisi nya menjadi duduk.

"Anak Bunda kenapa? galau kayak nya?" tanya Bunda sambil menduduk kan diri di dekat Azriel.

"Iya nih Bun. El lagi galau." ujar Azriel dengan ekspresi masam.

"Kenapa El. Cerita sama Bunda dong." pinta Bunda.

Azriel menatap Bunda nya. "Soal Risella Bunda."

"Hm. Risella kenapa?" tanya Bunda.

"Risella tadi siang nyariin Bunda ke Cafe tapi Bunda lagi ngobrol sama Lili." jelas Azriel.

"Eh, masa sih? kenapa ngga kamu suruh join aja El? kan sekalian Bunda kenalin Lili ke Risella." tutur Bunda.

Azriel menghela nafas berat. "Kayak nya Ris salah paham Bunda."

Bunda menautkan kedua alisnya. "Salah paham gimana?"

"Jadi tadi siang kan Lili ke sekolah El, disana Lili sama El pelukan trus jalan bareng gitu. Dan pas disana ada Risella Bunda." jujur Azriel.

"Aduh..Kamu harus cepet jelasin ke Ris El. Pasti Ris lagi galau juga dirumah. Mending kamu kesana." saran Bunda.

"Gitu ya Bun. Kalo Ris ngga mau ketemu El gimana?"

"Kalo belum dicoba ngga ada yang tau hasil nya El."

"Bener Bunda."

Azriel menyambar jaket diatas meja belajarnya. Tak lupa ia mencium punggung tangan Bunda nya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Anak kita udah besar Mas."

☆☆☆

Risella mengerjabkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya. Aroma khas bangunan tak berpenghuni memenuhi indra penciuman nya. Mata nya membelalak menyadari tangan dan kaki nya terikat di belakang kursi yang ia duduki. Dan jangan lupakan plester hitam yang membekap mulutnya.

Risella menggeram keras meminta pertolongan, namun nihil mana mungkin ada orang yang mendengarnya.

Suara derap kaki terdengar mendekat. Risella was was siapakah yang datang. Ia berharap seseorang yang akan menolong nya.

Kening Risella mengerut melihat siapa yang datang. Cowok itu berpakaian serba hitam lengkap dengan topi dan masker berwarna hitam juga.

"Hai Ris. Udah sadar kamu?" membuka plester yang membekap mulut Risella.

"Lo siapa? Maksud lo apa ngelakuin kayak gini?" bentak Risella.

"Wuih.. selow Risella sayang. Galak banget sih. Aku kan kangen Risella yang sayang sama aku dulu." tutur cowok itu.

"Lo siapa sebenernya? gue ngga kenal lo siapa?" pekik Risella.

Cowok itu membuka topi dan masker yang tadi nya ia gunakan. Risella melotot tak percaya.

"LO! GILA LO YA. LEPASIN GUE!" Berang Risella. Gadis itu meronta ronta minta dilepaskan.

"Eits..semakin lo meronta ronta semakin tali itu melilit tangan dan kaki kamu cantik." tutut Cowok itu. Benar saja semakin Risella bergerak semakin melilit pula tali itu.

"MAU LO APA HAH?! LEPASIN GUE SIALAN!" Bentak Risella tanpa henti.

Cowok itu mendekat. Mencengkram dagu Risella kuat kuat. "Gue mau lo jadi milik gue. Seutuhnya."

Cowok menghempas dagu Risella kasar. Ia kembali menutup plester hitam tadi di mulut Risella.

"Stay disini ya cantik. Gue mau beli makan dulu." ujar nya kemudian pergi.

[To Be Continue]

Kasih Pendapat Untuk Part ini dong😁

Jangan lupa follow :
@queenrii.wp
@rynxls

See You

Bintangnya Jangan diskip ya
👇😁

831 My Senior! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang