KACAU

70 39 4
                                    

Cahaya matahari sudah terbit dari ufuk timur. Risella sudah siap dengan seragam sekolah yang melekat di tubuh nya. Risella berjalan menuruni anak tangga untuk turun ke bawah.

Mata nya tertuju pada seorang cowok berpakaian khas anak sekolah tengah berbincang-bincang dengan Mama nya. Kedua alisnya menyatu. Berbagai pertanyaan berputar di kepala nya. Risella berjalan ke arah dua orang itu.

"Nah ini dia Di. Maklum anak gadis dandan nya lama" ujar Mama.

"Dio?" pekik Risella.

"Hai Ris" sapa Ardio.

"Malah bengong kamu Ris. Cepetan pake sepatu berangkat sama Ardi" tutur Mama membuat Risella membelalak.

"Hah? Ris pake mobil sendiri aja Ma" keluh Risella.

"Iya Ris. Ardi yang nebeng kamu, mobil si Ardi lagi otw dari dealer soalnya" tutur Mama.

"Nggak, Nggak! Ris gak mau" sinis Risella menolak mentah-mentah.

"Yaudah Tan, kalo Ris ga mau, Ardi pesen taksol aja tan gapapa" ujar Ardio.

"Nggak Di. Kamu sama Risella aja, Mama Papa kamu udah berbuat banyak buat tante sama om, masa iya buat nebengin kamu ke sekolah gak bisa? Ris kamu juga! Dulu aja pas Ardi ke Jepang nangis-nangis giliran sekarang cuek kayak batu" sindir Mama nya.

"Dih, siapa juga yang nangis. Najis tau nggak" kesal Risella.

"Stt! muna banget sih Ris. Udah pokok nya Mama gamau tau, kamu berangkat sama Ardi atau Mama sita mobil kamu" tegas Mama.

"Gak bisa gitu dong Ma, lagian itu kan mobil Ris sendiri, bukan Mama atau Papa yang beliin?" tutur Risella tak mau kalah.

"Naik darah terus Mama kalo ngomong sama kamu Ris!" keluh Mama nya.

¤•¤•¤•¤

Azriel memarkirkan motor nya diparkiran sekolah. Ia baru saja tiba. Cowok itu membuka helm dan menaruh diatas kaca spion motornya. Bola mata nya tertuju pada sebuah mobil yang tidak asing bagi nya.

"Ris" ujar nya tersenyum tipis.

Baru saja Azriel melangkahkan kaki dua langkah, tiba-tiba ia berhenti mematung melihat Risella keluar bersama seorang cowok dari mobil nya. Tangan cowok itu mengepal keras hingga kuku-kuku nya memutih. Azriel melengos memutar arah dan berjalan kembali menuju kelas nya.

Sementara Risella bersama Ardio tengah berjalan di koridor. Ardio hari ini akan mendaftar di SMA Jaguar juga.

"Ris anterin lah ke kantor pliss" ujar Ardio memohon.

"Bacot! lo tanya aja sama mereka-mereka yang nongkrong dikoridor. Gue mau ke kelas" ujar Risella dingin.

"Gue aduin nyokap lo ah, biar seru" ancam Ardio memainkan ponselnya seolah-olah mencari nomor Mama nya Risella.

Risella mencoba merebut ponsel tersebut. "Sumpah gak lucu! bawa sini hp lo!" karena perbedaan tinggi Risella dengan Ardio menyulitkan cewek itu meraih ponsel digenggaman cowok itu.

"Anterin gue ya?" pinta Ardio.

"Nggak!" tolak Risella mentah-mentah.

"Yaudah gue aduin" ancam Ardio lagi.

"Oke Oke. Gue anterin, tapi jangan ngadu ke Mama, bisa ditongseng gue nyampe rumah" pasrah Risella.

831 My Senior! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang