BUKAN MAEN

76 39 6
                                    

Azriel mengendarai motornya menuju angkringan tempat ia dkk nongki nongki. Setelah beberapa menit mengendarai si hitam, akhirnya ia sampai disana. Memarkirkan motor nya, kemudian berjalan menuju dua cowok yang asik mabar epep.

Kedua nya belum menyadari kehadiran Azriel sampai

Brak!

"BUKAN MAEN JANTUNG GUE MAU COPOT" pekik Gala kaget sampai ponselnya terbang ke nampan gorengan Teh Sari.

"Anjir hp gue" ucap Gala histeris sambil memungut hp nya kembali. "banyak minyak nya njir"

"Gila, lo El pake ngeberak meja segala " sinis Gala sambil mengelap ponsel nya menggunakan baju yang ia gunakan.

"Woy itu baju lo minyak semua, bego " cerca Panca gemes.

"E-eh astagfirulloh lupa "

"Udah udah berisik! Gue punya sesuatu yang penting " ujar Azriel misterius.

"Apaan? " Gala dalam mode kepo.

"Gue tadi diminta sama Emak nya Ris buat nganterin ini makanan ke rumah, terus kata nya kita boleh main ke sono. Biar seru gimana kalo kita kerjain? " saran Azriel.

"Kesian El, Apalagi si Ris sendirian " ujar Gala.

"Nggak. Ris nggak sendirian, kedua temen nya ada disana. mereka lagi nonton drakor " sahut Azriel.

"HAH? SERIUS? " pekik Gala tidak santai.

"Gausah ngegas bisa? " sinis Panca yang duduk disamping Gala.

"Oh iya lupa, tadi Vania juga bilang gitu sih" ujar Gala.

"Ck. Udah, buru "

¤•¤•¤•¤

Risella, Valisha dan Lovania sudah selesai menonton drakor, kini ketiga gadis itu tengah bercerita horor di ruang tamu. Dirumah bertiga doang serasa milik sendiri pokok nya.

"Gue pernah baca tuh di novel, anak orkay kayak lo nih Ris, malem malem di datengin mbak kunti. Untung gue gak anak orkay jadi aman" beritahu Lovania.

"Novel kan cuma fiksi Va, percaya amat" koreksi Valisha.

"Ya kan bisa jadi tuh, si penulis ngambil dari kejadian nyata" ujar Lovania tak mau kalah.

"Udah udah. Malah debat sih" keluh Risella.

Tok Tok

"Nah loh kunti pasti" ujar Lovania dan berhasil mendapat geblakan maut dari Risella.

"Mau beneran didatengin kunti?" sinis Risella sambil beranjak menuju pintu utama.

Risella membuka knop pintu tersebut. Ia tidak menemukan seorang pun disana. Risella celingak celinguk ke kanan dan kiri mencari siapakah yang mengetuk pintu rumah nya barusan. Karena tidak menemukan siapa pun, Risella kembali menutup pintu dan masuk ke dalam rumah.

"Siapa Ris?" tanya Valisha. Risella menggidikkan bahu nya.

"Tuh kan, gue bilang juga apa" beritahu Lovania.

"Demen banget, bikin gue merinding lo Va" sinis Valisha sambil berpegangan pada bahu Lovania.

Tok Tok

"Tuh kan lagi" lirih Lovania mulai merinding.

"Kita liat bareng bareng aja yuk" saran Lovania. Kedua bestie nya mengangguk.

831 My Senior! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang